"Terima kasih," kata Hyejung setelah memberikan paper bag yang berisikan kemeja Hyerin kepada Daniel.
"Tak apa. Akan ku beritahu secepat nya tentang hasil nya," kata Daniel. "Memang nya apa saja yang ingin di ketahui?"
"Memang nya cara nya berbeda?"
"Cara menelitinya maksudmu? Sedikit mungkin. Tapi dia lebih mengerti," kata Daniel sambil mengetikkan sesuatu di handphone nya.
"Hubungi saja dia," usul Daniel sambil menunjukkan kontak teman nya.
Terlihat nama 'Hwang Minhyun' di sana.
"Dia teman baik ku kok," senyum nya. Selanjutnya lelaki itu permisi pulang.
"Masih ada rencana lain?" Tanya Jihoon.
"Tentu. Aku harus menemui Kim. Mau ikut?" Tawar Hyejung.
"Tidak. Dia tidak mengenal ku. Kau saja yang bicara, aku akan awasi dari jauh," kata Jihoon sambil memperhatikan jalan.
"Kapan kau akan mengajak nya?"
"Dalam waktu dekat mungkin. Aku harus mencoba menelepon nya. Aku ingin tau apakah suara Hyerin itu di rekayasa atau tidak,"
Jihoon hanya mengangguk.
"Lalu apa yang sebenarnya kalian bahas waktu itu? Kau bahkan benar pergi sendiri," celetuk nya.
"Tidak banyak,"
.
.
.
"Kau sudah menunggu lama?""Tidak juga," senyum Hyejung, masih menyembunyikan rasa khawatirnya.
"Ayo pesan sesuatu," kata lelaki itu antusias.
Gadis itu hanya mengangguk.
"Apa yang ingin kau tau soal Hyerin?" Pancing lelaki itu.
"Oh, aku? Entahlah. Aku tidak terlalu tau banyak hal tentang nya," kekeh Hyejung.
Benarkah mereka bersaudara? Kenapa rasanya mereka bahkan bukan teman yang mengenal satu sama lain?
"Hyerin tidak suka seni, sama sekali. Dia tipe yang buta menggambar," mulai nya.
"Ah benarkah?"
Bertolak belakang dengan ku ya, batin nya.
"Dia suka sesuatu yang asam. Tau kan? Seperti lemon, kiwi, berry-berry-an. Dia bahkan bisa minum lemon tea tanpa gula," lelaki itu sedikit tersenyum.
Benar-benar berbeda dengan nya.
"Apa dia pernah berpacaran?" Tanya Hyejung antusias.
"Seperti nya tidak. Tapi dia pernah menyukai seseorang," kata Kim sambil sedikit berfikir.
"Benarkah? Orang seperti apa yang dia sukai?"
"Lelaki itu berkulit putih, sedikit dingin. Kepribadian nya tidak jelek, hanya sifat keturunan nya yang cuek. Dia juga banyak di sukai gadis lain, makanya Hyerin hanya memendam perasaan nya saja,"
Hyejung terlihat sedih.
Hyerin itu kan pintar, juga cantik. Kenapa tidak menghampiri nya?
Kalau Hyejung ada di sisi Hyerin dia pasti akan menemui lelaki itu dengan percaya diri.
"Hyerin juga tidak suka berfoto, aku bahkan tidak punya foto nya dengan ku," lelaki itu terlihat sedih.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ Found [LJH]
FanfictionTakdir yang membuat masa lalu mu kelam, tidak akan mengubah masa depan mu yang cerah. Sebab aku yang akan menerangi nya. Aku janji - ljh Aku tidak pernah menyangka kalau masa lalu ku akan menyakiti mu. Tetapi percayalah, aku yang akan menyembuhkan...