Eight

210 28 15
                                    

Maaf tapi author sendiri ga tahan lihat nya 😍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maaf tapi author sendiri ga tahan lihat nya 😍

Happy reading😊


















"Ini bukan milik kami," kata penjaga toko sambil membolak balik kan foto yang di berikan Hyejung.

"Kau yakin?"

Gadis itu kembali mengangguk.

"Nama toko kami Standard, bukan Standart," kata nya lalu dengan sopan mengembalikan nya kepada Hyejung.

"Juga, logo kami tidak seperti itu," ia lalu mengeluarkan sebuah sampel logo nya, membiarkan Hyejung membandingkan sendiri.

"Tapi nama nya Standart di-"

"Kami mengubah nama beberapa waktu yang lalu," gadis itu memotong kalimat Jihoon.

"Kenapa?" Tanya Hyejung penasaran.

"Karna kami punya nama yang sama dengan sebuah tempat di Amerika. Dan mereka lebih dulu membuka toko itu, sekitar 2 atau 3 tahun lebih cepat. Jadi untuk menghormati mereka-"

"Kalian mengubah nama?"

Gadis itu mengangguk.

"Lalu kenapa baru sekarang? Kenapa tidak dari dulu saja?"

"Karna kami juga baru tahu sekitar satu tahun yang lalu," Hyejung mengangguk. Berniat menyudahi acara perang lidah itu.

"Kau punya informasi soal tempat itu?"

Gadis itu mengangguk. Ia mengambil handphone nya dan memperlihatkan sebuah halaman web.

"Ini tempat nya," kata gadis itu.

Hyejung mengulurkan tangan nya berniat mengambil ponsel itu dan membaca dengan seksama.

Ia membuat garis ke atas, halaman itu bergerak. Hyejung berhenti saat ia diberitahu lokasi toko itu.

"Dekat dengan rumah Hyerin yang dulu," Jihoon hanya mengangguk.

"Baiklah. Terima kasih," kedua insan itu pamit pergi.

Hyejung menundukkan kepala nya. Masih berjalan di samping Jihoon.

"Apa yang sedang kau pikirkan?" Lelaki itu mengaitkan jari nya diantara jari Hyejung.

"Entahlah. Aku merasa antusias untuk sesuatu yang tidak perlu," kata Hyejung lemas.

"Ayo kembali ke kantor," kata Jihoon lalu menarik gadis itu mendekat.

Sebab mereka mencuri jam makan siang untuk pergi ke sana.

"Nona Han," panggil lelaki resepsionis. "Tadi ada yang mencari mu," sambung nya lagi.

"Siapa?" Mereka lalu berhenti sebentar di meja nya.

"Katanya dia teman lama anda," balas lelaki itu sopan.

✔ Found [LJH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang