✔ Found [LJH]

Eighteen

Aku Min Yoongi.

Aku manusia.

...

Baiklah.

Aku anak dari Mint.

Setidak nya begitulah aku di kenal.

Tidak, aku tidak tampan. Dan tidak, aku tidak pintar.

Aku hanya kaya dan licik, hanya itulah modal ku melakukan segala untuk memuaskan sebagian dari diri ku.

Semua berawal dari sebuah mobil tidak asing yang terus berada di ujung jalan rumah ku.

Awal nya aku tidak perhatikan, namun semakin lama mobil itu semakin dekat dengan rumah ku.

Dan ku simpulkan bahwa mobil itu berasal dari rumah ku.

Menurut amatan Hoseok, mobil itu berasal dari rumah Lee.

"Orang tua Lee Jihoon," kata nya.

Aku hanya mengangguk mengerti. Tidak mempermasalahkan apapun.

Karna aku dan lelaki kecil itu pun hanya sekedar teman, sebatas teman karna hubungan orang tua kami.

Hingga suatu saat, aku merasa ada yang aneh dari atmosfer rumah ku.

"Sewoon," panggil ku. Anak dari supir pribadi ku, belakangan ini dia belajar mengelola sepetak tanah di belakang rumah ku.

Untuk membuatkan ku sebuah taman kecil kata nya.

"Ya tuan?"

"Sudah ku bilang jangan terus memanggil ku tuan kalau tidak ada orang tua ku, aku tidak suka,"

Aku lalu duduk di sebuah bangku taman yang baru saja dia beli.

"Ne hyung?"

"Ada yang datang belakangan ini?"

Anak itu mengangguk. Dan menceritakan bagaimana tuan Lee rutin ke rumah ku dari jam makan siang hingga aku pulang sekolah.

Sebenarnya aku tidak mempercayai nya, bagaimana pun dia seorang anak yang masih belia umur nya dan status nya berada jauh di bawah ku.

Namun pemikiran ku berubah 180 derajat, bahwa orang berstatus rendah lah yang akan mengatakan segala kejujuran yang ia ketahui.

Bahwa orang kaya lah yang akan berbohong dengan segala kekuasaan dan harta nya.

Waktu itu aku membolos, entah kenapa, biasa nya jika Namjoon mengajak ku, aku akan menolak.

Tetapi waktu itu aku malah ingin sekali keluar. Lalu aku berjalan pulang dan memanjat dinding rumah, lalu mendapati percakapan kotor itu.

Antara ibu ku dan ayah Jihoon, bahwa ibu mengandung anak nya, dan sial nya lelaki brengsek itu seperti tidak ingin mengetahui nya.

"Terserah kau mau di apakan, bukan kah anak mu yang sekarang juga akibat kecelakaan?"

Yang ku tau, mereka semua itu berteman baik. Orang tua ku, orang tua Jihoon dan orang tua si gadis kembar itu. Namun aku tidak tau mereka akan sekotor itu.

Aku bahkan menemukan kertas bukti bahwa janin di dalam ibu ku merupakan anak nya dengan tuan Lee.

Licik nya dia, dia mengaku kalau itu anak ayah, yang bodoh nya ayah membenarkannya.