Nine

183 24 0
                                    

Halo👐
Maaf aku tiba-tiba menghilang dan tulis bakal hiatus 😅
Itu juga keputusan nya mendadak dan berhubung aku bakal ujian Semester sekaligus UASBN yang juga di susul UNBK /inhale-exhale

Alasan lain juga karna aku kena writter block waktu itu hehehehehehehe

Tapi sekarang end nya uda di draft, jadi update nya ga bakal telat lagi hehe.

Enjoy😊




































"Tidak, aku tak akan menganggu mu," kata lelaki itu.

Lalu ia terkekeh.

"Kau sudah besar," ucap nya lalu menunduk.

"Harusnya waktu itu ku habiskan kalian berdua," lelaki itu lalu membenarkan penutup kepala nya.

"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Hyejung ketus.

"Apa? Hanya memberikan barang yang awal nya milik mu," ia bergedik lalu beranjak pergi.

"Jangan datangi aku lagi!" Teriak Hyejung lantang.

"Tidak janji!" Balas nya.

Bersamaan dengan itu Jihoon berlari ke arah Hyejung, melewati lelaki itu. Walau sekilas manik nya menangkap si pelaku khawatirnya Hyejung.

"Kau tidak apa?" Tanya Jihoon khawatir. Ia mengedarkan pandangan nya, mengelilingi gadis itu, memastikan bahwa ia tidak terluka.

"Dia kembali," racau nya.

"Kau sudah menemukan pelaku nya? Dia sudah pergi?"

Hyejung mengangguk. Mata nya tidak fokus. Wajah lelaki itu masih berada di belakang mata nya.

"Siapa pelaku nya?"

"Orang yang membunuh kakak ku," bisik Hyejung kecil.

Jihoon hendak mengejar lelaki tadi namun di tahan oleh Hyejung.

"Jangan di kejar. Dia tidak melukai ku," kata nya.

"Kau baik-baik saja?" Jihoon merangkum wajah gadis itu dengan kedua tangan nya.

Hyejung mengangguk. Walau pikiran nya entah melayang kemana.

"Ayo tinggal di rumah ku dulu. Kita tidak tau kapan dia kembali lagi kan," kata Jihoon serius.

"Aniyo. Aku tidak apa," Hyejung berbalik dan memasuki apartemen nya.

"Bagaimana jika nanti dia kembali dan melukai mu?"

Kedua insan itu berjalan masuk. "Seperti nya dia hanya memberikan ku sesuatu. Ayo cari," kata nya lesu.

"Hyejung-ah," Jihoon menarik pergelangan tangan nya.

Gadis itu hanya menatap Jihoon sedu. Seakan sudah lelah dengan segala permasalahan nya.

"Kau tak mau bantu?"

"Bukan itu. Kau butuh istirahat. Cari nya besok saja ya?"

Lagi-lagi pandangan yang di berikan gadis itu mencerminkan keterpurukan.

Jihoon mengaitkan tangan nya. "Aku janji, besok kita kembali dan cari apa yang dia berikan. Sekarang ke rumah ku dulu," akhirnya Hyejung menyetujui lelaki itu dan mengikuti nya.

30 menit mereka habiskan di jalan, untuk pertama kali nya Hyejung memasuki rumah lelaki itu.

Agak besar, mirip rumah lama nya. Mungkin peninggalan ayah dan ibu nya, pikir Hyejung.

✔ Found [LJH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang