13

41 3 0
                                    

Kamu mencintai Revan kan?"

"Diammu berarti iya. Kalau begitu menikahlah dengan Revan"

Meta hanya diam tak menanggapi perkataan mamanya Revan. Dia binggung harus bagaimana, memang benar dia mencintai Ravan, namun rasanya tetap tidak benar jika harus membuat Revan menanggung suatu perbuatan yang tidak dilakukannya.

"Pikirkanlah baik-baik, ayo kita makan. dan sudah sebaiknya kita pulang, biar tante antar kamu sampai rumah."

"Iya, makasih tante." Jawab Meta akhirnya

Acara makan tersebut diselingi dengan pembicaraan-pembicaraan ringan, Meta dapat merasakan jika tante Mirna sudah dapat lebih menerimanya.

***

Saat makan malam Revan tak menampakkan diri seperti biasanya. Meta menjadi sedikit gelisah, karena tak satupun pesan yang dibalas oleh Revan.

"Nungguin revan dhek?" tanya Galang

"Nggak kok kak"

"Halah, kalau orangnya ada aja sok cuek" timpal gilang

"Apaan sih kak?"

"dari siang dia nggak dikantor sih tadi. Nggak tau kemana, dia membatalkan semua janjinya hari ini"

Meta cemberut mendengar perkataan Galang. Dia semakin merasa khawatir jika terjadi sesuatu dengan Revan. Lalu terdengarlah suara mobil memasuki pekarangan rumah mereka.

"Nah tuh anaknya datang, mending kita pindah lang, dari pada jadi kambing congek" Gilang berceloteh menggoda adiknya

"Apa sih kak"

"Hei, nungguin aku?" Revan segera menghampirinya di ruang TV.

"Ngapain nungguin kamu?"

"Nyenengin aku dikit kenapa sih ta, maaf ya nggak ngasih kabar sama kamu. Tadi aku nemenin mama dan mengantarkannya ke bandara sekalian" Revan mengambil duduk di sebelah Meta, dia membeli rambut Meta dan memainkan rambut-rambut meta dengan jarinya.

"Van.."

"hmm.. apa?"

"Kamu beneran mau nikah sama aku?"

"Kenapa kamu sudah berubah fikiran?"

"Jangan balikin pertanyaan aku dengan pertanyaan. Jawab aja" kata Meta ketus

"Iya iya, ngambek terus nih tuan putri. Aku nggak akan sejauh ini kalau aku nggak serius ta"

"Aku mau"

"Apa?" revan merasa dia salah mendengar perkataan Meta

"Tapi kalau kamu mau nunggu setelah aku melahirkan" Meta tak mengindahkan pertanyaan terkejut revan dan segera berdiri berniat meninggalkan Revan karena perasaan malu menyelimutinya saat ini. Namun tangan revan menahannya.

"Serius? Beneran? Kamu nggak sedang mempermainkan aku kan ta? Ya emang dulu aku playboy yang suka mempermainkan perempuan. Tapi kamu nggak berniat membalas aku kan?"

"Apaan sih? Kalau nggak mau ya udah" Meta berusaha menarik tangannya dari genggaman Revan. Namun Revan malah semakin menguatkan genggamannya dan menarik tangan Meta ke dadanya

"Mau.. mau.. dan kamu nggak boleh lagi berubah fikiran. Aku akan bicara sama mama dan papa. OK?! Inget kamu udah nggak boleh mundur"

"Setelah aku melahirkan"

"Iya.. iya... TANTE, Meta mau menerima lamaran aku" Meta memukul dada revan yang malah membuatnya malu dengan pengumuman tersebut.
"Apaan sih van"

"Wah.. wah selamat ya" semua orang segera menghampiri mereka berdua. bertha memeluk Meta sedangkan Galang dan Gilang menepuk-nebuk bahu revan.

***

Waktu terasa berlalu dengan cepat, Meta telah melahirkan seorang bayi laki-laki yang dia beri nama Agam. Ya nama itu adalah nama pilihan Revan. Akhirnya Rintamerasa yakin tentang siapa ayah kandung cucunya, dia sudah menduganya sejak beberapa waktu lalu. Karena awal kepergian Meta, beberapa waktu setelahnya Rayyan kerap menyambangi kediaman dan toko rotinya untuk mencari tahu tentang keberadaan Meta. Namun karena Rinta telah berjanji kepada anaknya untuk tidak memberitahukan tempat tinggalnya kepada siapapun, rinta tetap diam tak memberikan jawaban. Dari mamanya Meta akhirnya tahu jika laki-laki itu telah pindah ke Singapura mengikuti ibunya.

Pernikahan Meta dan Revan diselenggarakan secara tertutup. Hanya keluarga terdekat yang datang menghadiri. Meta yang menginginkannya, dan dia juga tidak ingin ada resepsi. Cukup makan malam bersama kerabat terdekat saja.

Namun ada satu hal yang hingga kini masih mengganjal di benak Meta, dia belum bisa memberitahu kepada suaminya tentang siapa ayah kandung Agam.

tbc

Jalan BerlikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang