NeverMind

11

Happy reading

Karena devin tidak mengantarkannya pulang akhirnya ica memilih untuk naik taksi,saat ica sedang menunggu taksi tiba-tiba seorang cowok menggunakan jaket kulit dan celananya yang sobek di bagian lutut menghampirinya.

"Neng mau kemana ikut abang yuk?" ajak orang tersebut.tanpa memperdulikan ucapan preman tersebut ica langsung pergi dari tempat itu,tapi preman tersebut malah mengikutinya,sontak ica langsung berlari karena merasa sangat ketakutan dan jalanan juga mulai sepi.

Saat ica sedang berlari tiba-tiba kakinya tersandung dan menyebabkan ia terjatuh,lalu preman tersebut mendekat.

"Neng jangan takut lahh,abang mh orangnya baik ayo ikut abang." ucap preman tersebut sembari mencolek dagu ica.ica menangis ketakutan air matanya mulai mengalir membasahi pipinya.

Devin tolong ica,ica takutt.batin ica

Saat preman tersebut akan mendekati ica,seseorang menarik belakang jaket preman tersebut lalu satu pukulan tepat mengenai pipi kanan preman tersebut.

Bukkk

"Pergi lo,jangan deketin dia!!"

Preman tersebut langsung berlari meninggalkan arga dan ica.ica yang mendengar suara seseorang yang tidak asing langsung mendongkakan wajahnya.

"Arga." ucap ica.arga tersenyum sembari mengulurkan tangannya kepada ica,ica yang masih terisak menerima uluran tangan arga.

"Udah gausah nangis,kan preman nya udah pergi." ucap arga sembari menghapus air mata yang mengalir dipipi ica.ica hanya mengangguk pelan.

"Caa lo ngapain disini sendirian?devin mana?"

"Tadi ica sama devin,tapi sekarang devin lagi kerumah sakit,mamanya sakit." ucap ica.arga hanya ber-o-ria.

"Yaudah sekarang gue anter lo pulang ya." ucap devin dan diangguki oleh ica.

***

Saat devin sudah sampai di pintu rumah sakit,ia langsung berlari menuju ruang anggrek tempat marissa dirawat,tanpa memperdulikan salma yang terus berteriak memanggilnya

Saat devin sampai diruangan serba putih itu ia melihat mamanya sedang terbaring tidak berdaya,ia menghampiri marissa lalu mengecup kening mamanya itu,devin sangat menyayangi marissa,walaupun terkadang ia tidak diperhatikan oleh mamanya tersebut karena sibuk dengan urusan bisnis,tapi devin tetap menyayangi marissa sampai kapanpun karena ia tahu bahwa marissa lah yang telah mengandungnya dan merawatnya sampai devin sebesar ini.

"Vin ikut papa sebentar." ajak jeremy,devin hanya mengangguk mengikuti papanya keluar dari ruangan tersebut.

"Mama kenapa pa?" tanya devin

"Ma-mama kamu kena leukimia vin." ucap jeremy lirih.air mata devin yang sedari tadi membendung dipelupuk matanya kini mengalir membasahi pipinya.saat jeremy menepuk punggung devin memberikan ketenangan kepada anaknya tersebut,salma menghampiri mereka.

"Om,kak,tante marissa sadar." ucap salma,devin dan jeremy pun langsung menghampiri marissa.

"Ma,mama gapapa kan?" ucap devin

"Engga kok sayang mama gapapa."

Marissa tiba-tiba mengambil lengan devin dan salma,lalu menyatukan tangan mereka.devin tadinya akan menolak,tetapi jeremy memperingati untuk kali ini saja dia menuruti keinginan orang tuanya.

"Sayang,mama mau pertunangan kalian dimajukan ya." ucap marissa sembari tersenyum.

"Tapi ma-"ucap devin dan dipotong oleh marissa