NeverMind

15

Tak perlu menjauh,cepat atau lambat kita akan saling melupakan.

-Devin Kevano

Sesampainya dirumah ica langsung menuju ke kamarnya.ia tidak memperdulikan panggilan dari mamanya.ia masuk kedalam kamar dan langsung menjatuhkan tubuhnya diatas kasur lalu menelusupkan wajahnya dibantal sambil menangis.ia berpikir mengapa ia harus mengalami semua ini,mulai dari dibohongi oleh pacarnya,lalu dibully oleh kakak kelasnya.

Setelah capek menangis ica masuk kekamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang sudah lelah.saat keluar dari kamar mandi ia melihat mamanya tengah duduk dipinggir ranjang. Ica pun menghampiri mamanya lalu duduk dipinggir mamanya.

"Ada apa ma?"

"Engga kok sayang,tadi mama liat kayanya kamu murung gitu kenapa nak,kamu cerita sama mama." ucap tika lembut sambil mengelus punggung anak bungsunya.

Ica langsung memeluk mamanya dan menumpahkan kesedihannya.sedangkan tika hanya mengelus rambut anaknya membiarkan beban yang ditahan anaknya untuk dikeluarkan.

"Kamu kenapa sayang?" ucap tika

"Ica putus sama devin ma..hiks."

"Kamu yang sabar ya sayang,sini kamu cerita sama mama."

Ica terdiam sejenak lalu menarik nafas berat.

"Seminggu lagi devin mau tunangan ma,dan dia gapernah cerita apa-apa sama ica."

"Kok bisa,emang dia mau tunangan sama siapa?" ucap tika

"Salma adik kelas Ica ma."ucap ica dan diangguki oleh tika,keadaan hening beberapa saat sampai akhirnya tika membuka suara.

"Dulu mama sama ayah waktu pacaran juga putus karena ayah kamu bakalan nikah sama orang lain." ucap tika.

"Hahh,ko bisa ma?" tanya ica kaget

"Ya bisa soalnya waktu itu nenek kamu ga setuju ayah kamu pacaran sama mama,jadi nenek kamu jodohin ayah kamu sama anak dari sahabatnya."

"Terus mama gimana?" tanya ica antusias.

"Ya awalnya mama sedih banget,tapi perlahan mama bangkit dan coba buat lupain ayah kamu."

"Tapi kenapa sekarang mama bisa bareng sama ayah?"

"Karena waktu itu wanita yang dijodohin sama ayah kamu ketahuan selingkuh sama laki-laki yang lebih kaya dari ayah kamu,nah dari situ ayah kamu ngebatalin perjodohan itu dan balik lagi sama mama."ucap tika dan ica hanya menganggukan kepalanya.

"Jadi sekarang lebih baik kamu lupain Devin kamu gaboleh terus sedih,karena kalau Devin ditakdirin buat kamu dia pasti akan kembali." ucap tika sembari mengelus rambut anaknya.

Ica menghapus air matanya lalu menatap wajah mamanya sambil tersenyum.

"Makasih ya ma,ica janji ica gabakal sedih lagi."

"Nah gitu dong, yaudah kalau gitu mama kebawah dulu ya."ucap Tika lalu pergi meninggalkan kamar Ica.

***