12

47 9 0
                                    

Sebenarnya ica sedari tadi menunggu devin untuk menjemputnya,tapi ternyata devin tidak datang padahal sekarang sudah pukul 06.50 sepuluh menit lagi gerbang sekolah akan ditutup,mungkin devin masih marah karena kejadian kemarin.akhirnya icapun memilih berangkat kesekolah diantar oleh andra.

Kini ica tengah berada didepan kelas devin,dari tadi ica tidak melihat keberadaan devin didalam kelasnya padahal bel masuk tinggal 5 menit lagi tapi devin belum datang.ia ingin menjelaskan kepada devin tentang kejadian kemarin malam,kalau sebenarnya apa yang ia lihat tidak seperti yang ia pikirkan,devin hanya salah paham.saat ica tengah menunggu,terlihat seorang cowok berjalan dengan gaya cool nya,tas yang disimpan dibahu sebelah kanan,sedang berjalan menuju kearahnya dengan tatapan datar.icapun langsung menghampiri cowok tersebut.

"Devin" panggil ica,devin tidak menghiraukan panggilan ica ia berjalan melewati ica masuk kedalam kelasnya.ica yang melihat itu dadanya terasa sesak,semarah itukah devin.ica masuk kedalam kelas devin tidak peduli dengan siswa dan siswi yang memperhatikan mereka.

"Vin,kenapa kamu diemin aku kaya gini." lirih ica.devin tidak melirik kearah ica,ia mengambil earphone yang ada disaku celananya dan memasangkannya ditelinganya.ica yang melihat devin seperti itu jengah ia menarik earphone ditelinga devin dengan paksa air matanya sudah mengalir dipipinya.devin yang melihat ica menangis merasa tidak tega,tapi apa boleh buat ia sedang kesal dengan ica.

"Jangan nangis ca,aku minta maaf." ucap devin lembut,ia menghapus air mata dipipi ica,namun dengan segera ditepis oleh ica.siswa dan siswi yang berada dikelas tersebut langsung memperhatikan mereka.

"Kenapa kamu gamau dengerin penjelasan aku dulu?kenapa kamu malah diemin aku kaya gini." ucap ica air matanya terus mengalir.

"Aku minta maaf ca,kemarin aku lagi banyak masalah,ditambah lagi aku ngeliat kamu berdua sama arga aku gabisa berfikir jernih,aku gabisa tahan emosi aku." ucap devin,saat devin akan menggenggam lengan ica dengan cepat ia menepisnya dan pergi meninggalkan kelas devin karena merasa sangat kesal.

Devin yang melihat kepergian ica,mengacak rambutnya frustasi.

***

Bel masuk sudah berbunyi dari tadi, icapun memilih untuk masuk kedalam kelasnya,ia menghapus air matanya dan berjalan menuju kelasnya dengan tidak bersemangat.saat sampai didalam kelas ia langsung berjalan kemejanya dan menelusupkan kepalanya diantara kedua tangannya.

"Lo kenapa ca?" tanya tasya.ica tidak menjawab.

"Ca bilang sama gue lo kenapa?" tanya vika.icapun mendongkakan kepalanya.

"Aku gapapa kok." lirih ica.ketika nadya hendak bertanya lagi terlihat guru masuk kedalam kelas.semua murid yang ada dikelas tersebut langsung duduk dibangkunya masing-masing.

***

Bel istirahat berbunyi semua siswa yang ada dikelas ica sudah beranjak meninggalkan kelas menuju kantin.tapi tidak dengan ica ia lebih memilih untuk diam dikelas sembari membaca novel,bukan karena ica tidak lapar makanya ia tidak kekantin tapi ia masih kesal dengan devin yang menurutnya sifatnya terlalu berlebihan.ia tahu kalau devin cemburu tapi tidak bisakah devin mendengarkan penjelasan ica terlebih dulu.

Saat ica sedang asik membaca novel,terdengar suara deheman seseorang.icapun segera menoleh dan mendapati seseorang diambang pintu,tanpa memperdulikan orang tersebut ica langsung mengalihkan pandangannya.devin yang melihat ica sepertinya masih kesal,langsung menghampirinya dan duduk disebelah ica.

"Devin balikin ihh." ucap ica mencoba mengambil novel yang ada ditangan devin.devin yang melihat ica tambah kesal langsung memberikan novel tersebut.

"Maaf." lirih devin.ica menghela napas,ia menoleh pada devin.

"Gapapa aku gamarah kok." jawab ica dengan suara lembut.devin yang mendengarnya langsung tersenyum.

NeverMindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang