Malam itu setelah aku bertemu Jungkook di cafe, jujur saja aku menunggu pesan Line dari dia.
Aku tidak tau kenapa, aku hanya ingin tau aja rasanya chatting dengan seorang manusia cap buaya.
Saat aku tengah membereskan buku pelajaran untuk sekolah besok, Taehyung mengetuk pintu kamarku dan kusuruh masuk.
Taehyung memang sangat suka main ke kamarku saat malam hari, tenang kita berdua masih normal dan belom pernah ada yang khilaf, gak akan pernah ada yang khilaf. Biasanya kita hanya mengobrol di kamarku atau Taehyung minta aku mengerjakan PR kimianya. Guru-guru di SOPA sudah akrab dengan Taehyung yang hanya mengerjakan PR kimianya, pelajaran lain gak pernah.
Dia segera berbaring dikasurku, sedangkan aku masih duduk di meja belajarku yang menghadap ke jendela sambil membaca novel.
Tak lama ada pesan masuk ke handphoneku. Dari Jungkook!
[Line]
Jeon Jungkook Kim Yerim, sudah tidur?
Yerim sudah
Jeon Jungkook aku tau kamu bohong.
Yerim aku pikir kamu bodoh.
Jeon Jungkook aku tidak sebodoh Taehyungmu.
Yerim hahaha. Ada apa?
Jeon Jungkook aku ke rumahmu besok setelah kau kelas instrument. Ajarin aku kimia, ingat?
Yerim kamu harus bilang ke Taehyung terlebih dahulu.
Jeon Jungkook kenapa gak kamu aja?
Yerim kau yang memintaku untuk mengajarimu.
Jeon Jungkook kamu satu rumah dengannya.
Yerim kau boleh belajar kimia dengan Minhyun saja. Aku mau tidur.
Jeon Jungkook aku telpon Taehyung sekarang.
Hihi.. Lucu rasanya melihat buaya yang sedang dikendalikan oleh manusia biasa.
Kulihat handphone Taehyung berbunyi dan ia yang daritadi hanya berbaring di kasurku sambil ngomong sendiri entah sama siapa langsung mengangkat telponnya.
Taehyung sempat melihatku dengan alis terangkat satu sambil berkata, "Belajar bersama Yerim?". Setelah berbicara tidak terlalu lama akhirnya dia menutup telponnya dan langsung melihat kearahku.
Aku juga yang dari tadi melihat kearahnya, menunggu jawaban darinya. Apakah ia mengijinkan atau tidak.
"Ceritain gimana kamu bisa tiba-tiba mau bantu dia belajar Kimia baru nanti kukasih jawaban."
Aku mulai menceritakan semuanya secara rinci sampai setiap perkataan yang tadi sore terucap dari mulut Jungkook.
Setelah menimbang-nimbang akhirnya Taehyung memberiku jawaban. "Kau belajar dengannya besok, tapi kuawasi."
Aku hanya menganggukan kepala, tidak tau kenapa merasa sangat senang dan tidak sabar menunggu hari esok tiba. Apalagi pas pulang sekolah!
Besoknya saat aku sedang di ruang musik, Jungkook tiba-tiba masuk ke ruang musik. Aku sudah tau apa tujuannya kesini. Bukannya aku ge'er, tapi memang Jungkook ke ruang musik karena ingin menungguku, kan? Hari ini kan tidak ada kelas vocal jadi dia tidak ada kepentingan lain ke ruang musik selain menungguku.
Kalau kalian bertanya apakah aku senang Jungkook menemaniku di ruang musik? Tentu saja, aku senang! Hehe.
"Ya, Jeon Jungkook! Mwohaneun goya?" (Hey, Jeon Jungkook! Apa yang kau lakukan?) kata Chanyeol sunbaenim yang sedang berlatih piano bersamaku. (kakak kelas)
"Aku? Apa kau tidak bisa lihat? Aku sedang menemani calon pacarku." Jungkook duduk di sebelahku yang sedang berlatih piano.
"Jangan konyol." jawabku singkat.
"Aku serius, kau akan menjadi pacarku." aku tidak menghiraukan apa yang dia bicarakan, terlalu fokus dengan not balok di depanku.
"Kim Yerim, pulang bersamaku. Lalu kita belajar kimia bersama." aku tidak menjawab. Bukannya aku marah atau pura-pura tidak mendengarnya, aku mendengar perkataannya dengan sangat jelas, aku hanya sedang fokus berlatih. Sedang tidak bisa diganggu.
"Kim Yerim." Jungkook tetap memanggil namaku, menunggu aku menjawab.
"Ya!" (hey!)
"Yerim-ssi" (Ms. Yerim)
"Yerim-ah!" (kalau di Korea, memanggil nama orang dengan ditambah '-ah' artinya mereka sudah sangat akrab atau punya hubungan khusus)
Aku diam mendengar cara Jungkook memanggilku. Karena aku kaget mendengar itu tapi aku harus tetap fokus pada latihanku jadi aku hanya menjawab, "Tidak bisakah kau menutup mulutmu? Aku sedang latihan." dengan ekskpresi dan nada yang datar.
Jujur saja, aku sangat tidak bisa diganggu kalu sedang mengerjakan sesuatu. Apalagi kalau aku sedang latihan piano dan makan, haram hukumnya!
Jungkook terlihat sangat terkejut dengan perkataanku dan memilih untuk diam, kurasa itu pertama kalinya wanita memperlakukan dia seperti itu. Dia harus tau, aku bukan seperti wanitanya yang lain, yang mudah jatuh kedalam permainannya.
Setelah selesai berlatih piano, aku berdiri dan mengambil tasku didalam loker yang berada di dalam ruangan musik. Kulihat Jungkook sedang tertidur dengan sangat pulas di sofa yang berada dekat dengan loker.
Aku mengambil tasku didalam loker dan menghampiri Jungkook. Aku berjongkok membuat tubuhku sejajar dengan sofa dan kutatap wajahnya terlebih dahulu sebelum membangunkannya.
Jungkook terlihat sangat lucu saat tertidur, seperti anak kecil. Kemudian tanpa kusadari, aku tersenyum, entah mengapa. Aku mengambil handphoneku dari salam saku dan diam-diam aku mengambil foto dia yang sedang tertidur. Akan kusimpai sebagai tameng.
"Jeon Jungkook. Ireona." (bangun)
Pelan-pelan dia membuka matanya. Kalian harus liat saat dia mencoba menyesuaikan matanya dengan cahaya lampu, sangat lucu.
"Kau sudah selesai?"
"Udah. Ayo pulang."
"Hm, kajja." (ayo)
Kami pulang bersama dengan motor Jungkook menelusuri setiap sisi perkotaan sampai menuju rumahku.
Jungkook memarkirkan motornya di depan rumahku dan kami masuk bersama ke rumah. Di ruang tamu, kami sudah disambut oleh Kim Taehyung yang sangat sigap setiap kali kalau ada pria yang ingin menemuiku atau sedang bersamaku.
"Ayy, Kim Taehyung. Aku pinjam adikmu dulu, ya!"
"Adikku bukan wanitamu, ya."
Jungkook terdiam mendengar perkataan Taehyung. Kemudian dia tersenyum dan berkata dengan ekspresi yang sangat meyakinkan,
"Kalaupun wanitaku, gak akan kusakiti."
Tbc
Yuk sharing sama Hyuna! Twitter : @peachybird11
Jangan lupa vote dan commentnya yaa🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
JIGSAW || yeri x jungkook x eunha
FanficMencintaimu sangat sulit, Jeon Jungkook. Penuh dengan teka-teki. Sangat rumit seperti permainan di film 'Jigsaw' #6 in tag 'yeri' [180522]