24.Couple Day

94 7 0
                                    

Author POV

"Kau...kenapa kau ada disini?"

"Aku ingin mengajakmu jalan. Bukankah kau setuju?"

Gadis itu hanya bisa menghela napas pasrah. Ternyata ia salah paham. Ternyata bukan Go Han Mel yang datang. Harusnya dia bertanya pada kakaknya, atau pada ibunya dahulu.

Namja tinggi itu memberikan buket bunga pada Sis Kae.
"Nih ambil. Buat kamu" kata Kai.

Kim Sis Kae meraihnya, tapi tak berlangsung lama. Setelah bunga itu ada ditangannya, Kai langsung menarik Sis Kae hingga bunga itu terjatuh didepan rumah gadis itu.

"Yakh! Apa-apaan ini Kai?" ujar Sis Kae mencoba melepas genggaman Kai.

Rupanya namja tinggi itu tidak memperdulikan kata-kata Sis Kae. Sekeras apapun gadis itu teriak, tidak akan mampu melawan Kai.

Kedua manusia itu kini berada dalam mobil. Tanpa mau mendengar apapun lagi dari Sis Kae, lelaki itu langsung menginjak pedal gas dan mobil melaju.

"Kau mau bawa aku kemana?"

Sudah dua kali Sis Kae naik mobil Kai. Dengan cara yang sama pula. Penuh paksaan.

"Kau akan suka nanti" Kai mengedipkan sebelah matanya pada Sis Kae. Membuat gadis itu sedikit terlonjak.

"Gila" gumam Sis Kae.

"Aku bisa mendengarmu" ujar Kai.
"Diam atau aku cium kau?" Kenapa kai suka sekali berkata seperti itu pada Sis Kae. Atau memang itu kata-kata andalan Kai. Molla.

"Mana bunganya?" Kai mengedarkan pandangannya sebentar pada Sis Kae.

Gadis itu tak menjawab. Diam saja seakan tak mendengar apapun.

"Jawab aku. Dimana bunganya?"

"Kau bilang aku harus diam" balas Sis Kae.
"Terjatuh didepan rumah" katanya dengan ekspresi datar.

"Mwo? Bagaimana bisa?"

"Ya bisalah. Kamu narik-narik nggak jelas. Bunganya jadi jatuh kan"

Kai malah tersenyum mendengar jawaban Sis Kae. Apa Kai sudah gila?

"Wae? kenapa malah tersenyum begitu?" tanya Sis Kae takut-takut.

"Aku senang kau marah karena bunga pemberianku jatuh. Tenang, aku akan berikan yang lain untukmu",jawab Kai percaya diri sekali. Sis Kae hanya membalas dengan wajah datar. Daripada terus meladeni Kai. Gadis itu memilih untuk menetapkan pandangannya pada jendela.

Selama perjalanan Kai masih saja berbunga-bunga. Ia sudah terlanjur senang mendengar Sis kae marah karena bunganya terjatuh. Itulah kenapa saat ini wajahnya masih berhiaskan senyuman. Ea....

Mobil BMW berwarna merah yang dikendarai Kai memasuki sebuah taman bunga yang terkenal di Korea. Kai memarkirkan mobilnya lalu buru-buru keluar dan membukakan pintu untuk Sis Kae.

"Ayo Turun" ajak Kai mengulurkan tangannya. Namun ditepis oleh Sis Kae.

"Nggak perlu gandengan segala. Emang kita mau nyebrang apa?" cetus Sis Kae. Salah jika kalian membayangkan Kai marah dan sakit hati. Nyatanya lelaki itu masih tersenyum dan langsung mendahului Sis Kae.

My Brother is Falling in Love [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang