4.Namsan

154 9 0
                                    

Dua pasang kaki menapaki jalanan menuju suatu tempat yang menyimpan banyak kenangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dua pasang kaki menapaki jalanan menuju suatu tempat yang menyimpan banyak kenangan. kenangan itu entah kenapa meskipun sudah dilalui terasa sangat hangat menyapa mereka kembali.

Senyum sang gadis merekah bak bunga yang baru saja merekah. Namun ada yang paling bahagia yaitu sang kakak. Seseorang yang akan menjadi lelaki paling bahagia jika melihat senyum cerah adiknya.


Suho masih mengeratkan pegangan tangan adiknya. Mengajaknya berjalan mendekati ribuan gembok yang terkunci disana. Dari atas menara namsan ini dirinya berjanji sendiri akan selalu menjaga adiknya. Ia tak akan membiarkan senyum adiknya hilang. Tidak akan.

Rye Hyun mengambil ponselnya yang berbunyi. Namun sedetik kemudian ia letakan kembali dalam tas nya.

"Nugu ?" Tanya suho.

Rye Hyun menjawab sambil menggelengkan kepalanya.
"Irene. Sudahlah oppa hari ini aku tidak ingin ada yang mengganggu kita".

"Okee"

"Oppa. Menurutmu apa itu cinta?" pertanyaan Rye Hyun mengejutkan suho. Ia tidak tahu jawaban apa yang akan ia berikan.

"Entahlah. Oppa belum pernah merasakannya" jawab Suho sekenanya.

"Benar. Oppa belum pernah jalan dengan seorang yeoja kecuali aku. Arachi?"

Dia kembali diam. Kim Rye Hyun diam. Dalam kebisuannya itu tak bisa membohongi kakaknya. Suho amat tahu bahwa adiknya merindukan seseorang. Tangannya ia biarkan mengelus rambut adiknya. Yang sontak membuat si pemilik melayangkan tatapannya.

"Biarkan oppa melihatmu menangis. Jika kau sedih kenapa harus menahannya? Bukankah rasanya sangat sakit?"

Suho benar. Seberapa kuat pun Rye Hyun menahannya, tetap saja rasanya sama. Hanya membuatnya bertambah sakit. Tapi gadis itu masih menggeleng. Sudah terbangun dinding pelindung yang begitu tebal hingga ia tidak bisa menangis. Yaitu benci. Menurutnya kebencian bisa membuat kita sedikit melupakan rasa rindu.

Bibirnya membentuk seulas senyum.
"Anniyo oppa. Gwenchana"

"Really? who make this strong?Xiumin?" tebak Suho asal.

"Oppa hentikan. Kau selalu saja begitu. My heart is still empty"
Meski menolak kenapa Suho masih melihat rona merah dipipi adiknya  setiap kali sedang membicarakan Xiumin.

"Jika Xiumin menyukaimu? apa kau akan menerimanya?"

Rye Hyun terlihat sedang berfikir. Otak dan hatinya sedang tidak sejalan. Bohong jika dia menepiskan perasaannya pada Xiumin. Tapi, sepertinya bukan perasaan seperti itu yang dirasakannya. Cinta? entahlah...

My Brother is Falling in Love [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang