44.They is Brother

57 6 0
                                    

Maafkan typo chingu ✌

Xiumin POV

Sekarang aku sudah tahu alasan kenapa Suho tidak hadir disekolah dan Rye Hyun mengurung diri dikamar. Sungguh tega sekali Nyonya Kim melakukan itu pada anaknya. Memisahkan kakak dan adik yang saling mengasihi itu. Aku sedih dan marah mendengar kenyataan itu dari orang lain. Mana Suho yang selalu menghubungi ku, Suho yang selalu menceritakan semuanya padaku, Suho juga kenapa tidak menitipkan adiknya padaku seperti biasa.

Aku meraih ponsel diatas tempat tidurku dan mencari kontak Suho disana.

"Annyeong Xiumin. Apa kabar?"
Wah...basa-basi yang sangat luar biasa. Seharusnya ia tahu apa kesalahannya. Kalau bisa aku terbang sekarang ke Amerika dan menjambak rambutnya. Adiknya di Korea sedang uring-uringan. Sendirinya seakan bersikap cuek.

"Kau sudah tau kan? Aku titip Rye Hyun" Niatku menjambak Suho rasanya menghilang seketika. Mendengar penuturannya yang begitu lirih membuat mataku perih.

"Suho-yah. Sudah menyerah?"

"Anni. Kalau aku sudah menyerah kau orang pertama yang akan tau. Sekarang aku yakin Rye Hyun pasti sedang sendirian kan?"

"Aku akan menjaganya. Kau tau, kurasa meskipun kau mengalah dan memilih pergi ke Amerika ibumu tetap ibumu. Wah...Suho-yah sejak kapan kau jadi pindah curhat ke Irene, huh?"

Terdengar helak tawa dari Suho disebrang sana. Aku yakin wajahnya pasti merah diledek seperti itu. Aku jadi kangen dia tiba-tiba.

"Gimana Amerika?" kurasa aku perlu menghiburnya. Tidak usahlah ku ceritakan keadaan Rye Hyun.Disana saja Suho pasti merasa kesepian.

"Amerika sekalipun terasa sepi tanpa si Baekhyun cerewet itu. Heheh...."

"Wah...kau hanya merindukan Baekki. Sedang telfonan dengan siapa kau ini. Sudahlah ku tutup. Panggilan luar negeri mahal"

Aku menutup sambungan telepon ketika suara tawa Suho semakin kencang. Aku kembali menatap ponselku melihat ada pesan masuk yang belum ku baca sejak pulang sekolah.

From :  Chanyeol

Rye Hyun di kafe ku

Aku segera beranjak mengambil kunci mobil dan menuruni tangga. Saat di ruang tengah Kulihat Kai tengah tertawa menonton acara TV.

"Mau kemana Hyung?" tanyanya.

"Kafe Chanyeol"

"Oh..." Aku mengangguk saja lalu berlalu dari hadapan Kai. Baru saja sampai pintu Kai kembali menghentikan ku.

"Oh, Hyung. Mobilmu dibawa appa. Pakai saja si merah ku" Aku mengangguk lagi dan lanjut pergi dari rumah. Si merah adalah mobil milik Kai. Aku sudah sering memakai mobilnya Kalau mobilku sedang dipakai appa, seperti sekarang.

Aku mengendarai mobil dengan sedikit terburu-buru. Tadi aku sangat kaget membaca pesan Chanyeol. Pasalnya Rye Hyun bukannya masih mengurung diri? kenapa sekarang ada di kafe Chanyeol.

***

Dari sekian banyak alasan mengapa kafe milik Chanyeol begitu ramai pengunjung aku setuju dengan dekorasi bertema musik itu. Hampir sebagian pengunjung diisi oleh siswa. Tidak aneh, apalagi Chanyeol adalah bagian dari most wanted di sekolah.

My Brother is Falling in Love [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang