Prologue

989 63 10
                                    

"Selamat datang di Armed Detective Agency!"

"...Hah...?"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tidak ada yang lebih normal dari seorang wanita pengangguran yang sudah berumur 21. Resia namanya. Resia Kawanaki. "Membosankan... Enggak ada pekerjaan yang lebih menarik kah?" gerutu Resia. Meskipun ia memiliki nilai yang diatas rata-rata, Resia benci pekerjaan yang "membosankan" menurutnya.

Resia dengan beberapa dokumen dan iklan lamaran kerja di suatu map ia pegang di tangan sebelah kanannya, menghela napas panjang. "ku... Sedikit mulai bosan dengan hidup." Kata Resia dengan suaranya yang lesu.

Lalu, dia tiba-tiba melihat sepasang kaki nongol dari sungai, tak jauh dari tempat dia berdiri. "Bunuh diri... Ya?" Resia berhenti dan memperhatikan sepasang kaki tersebut hanyut. Seseorang terlihat panik sambil mencoba meraih sepasang kaki itu dengan sebatang kayu.

Resia dengan rasa penasaran yang tinggi mulai berjalan mendekatinya.

"Aduh Dazai-san! Kita tidak boleh menemui Presdir dengan baju yang basah!"

Resia menaruh map dan tasnya di atas rerumputan dan menaruh jas kerjanya. "Hoi. Kau butuh bantuan menyelamatkan dia?" Tanya Resia sambil melepaskan sepatu hak-nya. "E-e-e-eh?!"

"Ku anggap sebagai 'iya'..." Resia menyebur ke sungai tanpa ragu. "T-T-T-TOLONG!"

Resia berusaha sekuat mungkin menggeret pria yang hanyut itu ke tepian. Resia mengambil napas sebentar. "Dasar manusia yang tidak menghargai hidupnya sendiri..." gerutu Resia. "Dazai-san! Bangun Dazai-san!" seorang cowok dengan rambut pucat dan memiliki potongan rambut yang acak-acakan gak karuan.

Tiba-tiba, orang yang diselamatkan Resia bangun dan melihat sekitarnya. "Aku... Masih hidup?"

"Jelas. Aku menyelamatkanmu. Berterima kasihlah. Dasar manusia rendahan." Resia mengenakan jasnya kembali dan memakai sepatu haknya. "Cih." Orang itu memasang muka yang tidak senang. Resia menyadari itu dan menggeram. "M-m-m-maaf nona! Terima kasih banyak! Dia emang kayak gini! Aku Nakajima Atsushi, nah manusia aneh ini namanya Dazai Osamu!"

"Dazai... Osamu...? Nama yang cocok untuk manusia yang tidak mau menghargai hidupnya sendiri." Resia mengambil map dan tasnya.

'S-s-sangat dingin...' pikir Atsushi. "Namaku Resia Kawanaki. Pengangguran. Meskipun diriku adalah seorang pengangguran, aku selalu menghargai hidupku." Kata Resia dengan bangga. "Heee? Pengangguran?" tanya Dazai dengan nada yang sedikit menjengkelkan.

"YA."

"Karena aku tidak ada urusan dengan kalian, aku pamit dulu." Kata Resia, memutarkan badannya.

"Tunggu sebentar, nona."

Resia berhenti dan berbalik. "Apa." Tanya Resia dengan singkat. "Mungkinkah kau memiliki... Ability?" Tanya Dazai. "Ability?" Resia mencoba untuk berpikir. "Pikirkan saja sendiri." Jawab Resia dengan dingin dan pergi meninggalkan mereka.

"Uwah... Sepertinya dia tidak mau menyia-nyiakan waktunya sedikit pun..." kata Atsushi. "TERNYATA KAU ADA DISITU, DAZAI!" Kunikida menggunakan built-in toa miliknya. "Resia Kawanaki-san..." gerutu Dazai. "KAU DIPANGGIL PAK PRESDIR DARI 30 MENIT YANG LALU!" Kunikida menghampiri mereka dengan sangat kesal. "Ya! Besok aku akan mengajak Resia-san untuk melakukan bunuh diri ganda denganku!" Dazai tersenyum.

"HOI! KAU MENDENGARKU TIDAK SIH?!" Kunikida meng-tampol Dazai.

Resia pulang ke kos-kosannya dengan baju yang basah. "Bener-bener hari yang bagus. Ditawar ke perusahaan membosankan dengan pekerjaan yang membosankan... Ditambah lagi tidak sengaja menyelamatkan manusia rendahan..." Resia gerutu sambil melepaskan sepatunya dan langsung mandi.

-HARI BERIKOETNYA-

Resia bangun tepat jam 6. Ia selalu bangun tepat waktu jam 6 pagi. Ia akan melakukan rutinitasnya. Bangun, mencari pekerjaan menarik, bertahan hidup sampai tiba di rumah.

Resia bergegas untuk mandi dan bersiap-siap untuk pergi entah kemana. Setelah sekitar 1 jam, Resia membuka kardus yang penuh dengan permintaan untuk Resia. Jelas permintaan agar Resia mau kerja. "Membosankan. Bosan... Bosan... Bosan.... Gaji kecil... Tidak menarik... Kapok... Bosan..." kata Resia sambil mengambil setumpuk surat-surat cinta dari beberapa perusahaan dan mulai memilih-milih.

"Ho... Ternyata kau tukang pilih-pilih ya soal pekerjaan."

"Iya... Enggak ada yang menari-"

Tadi siapa yang ngomong?

Double-SUICIDE (Dazai x OC) (indo. ver)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang