Apdet" aja lah, nunggu 50 votes bakal keburu jamuran ini author...
-DI LAIN WAKTU…-
“Lihat… Resia dibawa kabur… Karenamu.” Gerutu Dazai, sambil bangkit, membersihkan bajunya. “Jangan salahkan aku, Dazai-san… Cewe itu benar-benar kuat… Harus aku akui…” Akutagawa menghela napas. “Aku harus laporan ke Mori-san.” Akutagawa langsung kabur menggunakan Rashoumon-nya.
“Akutawa—Agh… Kau benar-benar akan meninggalkan aku disini…?” Gerutu Dazai. Tiba-tiba, ia mendengar suara motor jetski mendekat. Ia lihat Kunikida mengendarai jetski milik agensi. “HOI!!! BODOH! MANA RESIA!” Teriak Kunikida. “Oh… Dia sudah dibawa pergi.”
“HAH!? KENAPA TIDAK KAU CEGAT, BODOH!” Kunikida melempar kompas besi ke arah Dazai. Dazai dengan entengnya menghindari kompas besinya. “Kemampuanmu untuk membidik sangatlah buruk, Kunikida-kun.” Kata Dazai.
“DIAMLAH! KE ARAH MANA RESIA DIBAWA PERGI?!” Tanya Kunikida sambil mencekik Dazai. Dazai dengan santainya menunjuk ke arah laut. “Di bawah laut…?” Kunikida pun bingung. “Dia dibawa pergi oleh seorang cewe dan gurita raksasa…” Jelas Dazai. “Gurita raksasa…? Apa kau baru bangun tidur, Dazai?” Tanya Kunikida, sungguh heran dengan Dazai. “Itu kenyataannya! Fakta.”
“Port Mafia atau Guild Botolnus?”
“Botolnus.”
Kunikida menghela napas panjang. “Kita harus melapor ke Pak Presdir secepatnya. Kita tidak tau berapa lama lagi sebelum Resia mati.” Menarik Dazai ke jetski dan langsung menuju arah agensi.
Saat mereka sampai, Kunikida langsung bergegas ke lantai atas untuk melapor bersama Dazai. Tapi jelas Dazai harus digeret oleh Kunikida dulu. “Pak Presdir! Gawat darurat!” Seru Kunikida. “Kenapa?” Tanya Yukichi. “Resia sudah diculik Guild Botolnus duluan! Aku telat… Maafkan aku, Pak Presdir.” Kata Kunikida dengan kata menyesal. “Kau tidak terlambat, hanya saja kita tidak tau kapan mereka muncul untuk menculik Resia. Kita masih ada harapan. Kemana dia dibawa?” Tanya Yukichi.
“Bawah air.”
Semuanya terdiam.
“Sepertinya ini akan susah…” Kata Yosano. “Kita kan tidak punya kapal selam canggih…” Tambah Kenji. “Dan kita tidak punya banyak waktu lagi untuk mengumpulkan uang lalu membelinya…” Kata Kunikida, bingung. “Tapi aku tau siapa yang punya kapal selam yang kita perlu.” Kata Dazai.
“Siapa?” Tanya Atsushi. “Tapi butuh usaha untuk membujuknya… Karena tujuannya sama dengan kita.” Kata Dazai, sambil menatap tajam ke arah Yukichi. “Aku pikir kau sudah tau siapa orangnya, Pak Presdir.” Senyum Dazai. “Terserahlah… Yang penting Resia pulang dengan selamat. Aku tidak peduli.” Kata Yukichi. “Siap, Pak Presdir.” Dazai mengeluarkan hp-nya. “Siapa? Dazai.” Tanya Kunikida.
“Seseorang…” Kata Dazai sambil menelpon.
“Oh, Halo!~ Mori-san.”
“APA?!” Kunikida sontak kaget.
“Diamlah, Kunikida-kun… Maaf Mori-san, temanku ini sedikit tidak waras… Jadi aku akan jelaskan apa yang ingin aku katakan…” Kata Dazai sambil menjauh dari Kunikida.
“Biar ku tebak… Kau ingin meminjam kapal selam Port Mafia?” Tanya Mori dari telepon. “Ya! Benar sekali! Itu penting untuk misi penyelamatan pacarku, Resia!” Senyum Dazai. “Hooo? Dia pacarmu…? Ini menjadi semakin menarik…”
“Menarik apanya, Mori-san? Kau ingin mencoba menikung? Ya aku tau kau tidak punya pengalaman dalam apapun, tapi tolonglah jangan jadikan aku korbannya.”
“Bukan itu! Tapi akan semakin menarik perhatianku untuk mengadakan perang dengan agensimu… Akan ku kirim kapal selamnya untukmu. Kau akan ku hubungi balik dalam waktu singkat.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Double-SUICIDE (Dazai x OC) (indo. ver)
Fiksi Penggemar[COMPLETED] #7 in indofanfic (8 Juli 2018) #2 in osamu (22 Juli 2018) #3 dazaixreader (29 Agustus 2018) wait, what-- #6 in xoc (15 September 2018) Cerita ini di dedikasikan kepada teman" ane... Siapa sangka seseorang yang bosan dengan hidup dapat me...