Chapter Lima

93 2 0
                                    

The word i need and you need

Maret, 2018

"Rex waktu nya makan".
Panggilan dari ibunya membuat Rex bangun dari tempat tidurnya.

"Yes Mom I'm comming". Jawab Rex sembari bergegas menuruni tangga.
Sesampainya di meja makan Rex langsung memeluk dan mencium pipi ibunya.

Bagi Rex ibunya adalah satu²nya anggota keluarga nya.
Rex sangat menyayangi nya
Dan akan selalu membuat hidupnya bahagia.

"Wow nasi goreng,  Mom tahu saja kalau aku sudah ingin makan masakan Mom". Ujar Rex sembari duduk di hadapan sepiring nasi goreng butan ibunya yang penuh warna.

"Kau kan sibuk tour keluar negeri. Kau pasti merindukan masakan rumah". Balas ibunya.

"Selalu sama. Ini selalu enak". Komentar Rex, dengan mulut yang masih penuh dengan nasi goreng.
Ibunya tersenyum dan menggeleng²kan kepalanya.
"Makanlah pelan². Jangan terburu buru". Ujarnya.

Rex membalas nya dengan anggukan sembari tersenyum.

"Apa kegiatan mu hari ini Rexy?". Tanya ibunya semba ikut makan bersama Rex.

"Aku tidak ada schedule hari ini. Mungkin aku akan jalan² keluar". Jawab Rex yang melanjutkan makan nasi gorenya.

"Baguslah kau memang butuh jalan². Hati-hati pasti banyak orang yang mengenali mu. Jangan bikin keributan dan sampai melukai dirimu". Pesan sang ibu.

"Siap Mom. Apa Mom akan ke gallery lagi?". Tanya Rex.

"Tentu. Banyak tugas dan pekerjaan yang harus ibu selesai kan". Jawab ibunya.

Ibu Rex, Elena Becca adalah seorang illustrator dan grafic designer. Di bekerja mendesign dan membuat wallpaper, surface pattern, textile dan seni grafis lainnya.

"Kalau begitu Mom juga hati² dan selalu jaga kesehatan. Jangan terlalu lelah". Ujar Rex sembari tersenyum.

"Tentu. Anak Mommy sayang". Balas ibu Rex dengan mengacak acak rambut Rex.

Rex tertawa merasakan nya.

☘☘☘☘☘☘

Dengan hoodie hitam dikepala nya yang tertutup topi yang menutupi wajahnya dan Earphone yang menempel di telinganya.

Rex berjalan² ditengah keramian kota. Melewati orang dan kendaraan yang hilir mudik. Tidak mudah bagi Rex untuk dapat bebas berjalan² di luar seperti ini. Orang akan mudah mengenali tubuh dan rambut platinanya.

Rex harus menutupi tubuh dan rambut nya agar tidak mudah dikenali oleh orang lain.

Rex mengamati orang yang lalu lalang ditengah hari ini, sembari menikmati alunan lagu di telinganya dan Latte ditangannya.

Pandangan Rex tertuju pada gadis SMA yang bermuka sendu dengan ditemani sang ibu disampingnya yang sedang berbicara kepada nya.
Rex melepaskan earphone di telinganya, ia ingin mendengar apa yang dikatakan wanita para baya itu kepada gadis SMA disamping nya.

"Bagaimana nilaimu bisa jelek seperti ini. Kau tidak belajar dengan sungguh ² ya. Apa gunanya aku mengabiskan uang untuk kau dapatkan mengikuti les dan tambahan pelajaran kalau nilaimu tetap seperti ini, tidak pernah bisa mendapatkan nilai sempurna. Belajar lah yang benar jangan hanya bisa main dan menghabiskan uang saja. Jadilah seperti kakakmu, dia bisa masuk universitas ternama dan menjadi dokter..". Seperti itulah yang Rex dapat dengar.

Gadis SMA itu hanya bisa terunduk sedih.

Rex tersenyum melihatnya,
"kau sudah bekerja keras. Hari² mu hanya habis untuk belajar dan belajar, termasuk waktu istirahat mu. Aku tahu itu sulit dan berat bagimu. Usahamu tidak menghasilkan hasil yang memuaskan. Tenanglah aku akan menghiburmu. Jangan menyerah dan tetaplah semangat demi cita cita dan masa depanmu, aku tahu kau bisa melakukannya. Aku akan selalu menemani dan menyemangati mu disetiap alunan suaraku".

Rex bergegas pergi menuju studio menulis lirik dan menciptakan lagu.  Inilah alasan Rex bermusik memberikan pesan positif bagi setiap pendengarnya.

"Hey Nick". Sapa Rex kepada salah satu teman dan juga produser nya di studio miliknya.

Nick merupakan pria bertubuh kurus dan lebih pendek dari Rex. Warna rambutnya sangat bertolak belakang dengan Rex yang platina. Rex berambut hitam ikal dan memakai kaca mata.

Nick merupakan teman Rex sebelum dia debut menjadi seorang penyanyi. Rex lebih suka bekerja sama dengan Nick dalam produksi albumnya, karena Nick sudah paham karakter music yang Rex sukai.

Saking percayanya dengan Nick. Rex meminta Nick untuk menggunakan studio yang dibangun dengan uangnya dan merawatnya.

"Hey. Bukanalah kau tak ada schedule rekaman?". Tanya Nick balik.

"Yup, aku mempunyai ide dan ingin menciptakan lagu". Jawab Rex sumringah.

"Oh, okey. Aku tak akan mennganggumu kalau begitu. Panggil aku jika ada apa²". Ujar Nick yang sudah paham akan sifat Rex yang tidak ingin di ganggu saat ia membuat lagu.

Rex bergegas menuju ke rooftop, tempat favorite nya membuat lagu dengan gitar, note, alat tulis dan laptop.

Rex duduk di kanopi dan memulai menciptakan sebuah lagu.

☘☘☘☘☘☘

Anjing Hitam Ku (Black Dog)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang