REX II

30 2 0
                                    


Bagiku Rex tidak hanya sekedar teman sekolah ku atau kolega. Bagiku dia adalah musisi jenius yang sangat mencintai musik dan sangat peduli dengan orang lain atau malah dia selalu memikirkan orang lain. Begitu lah Rex dimata ku.

Kami dipertemukan karena kecintaan kami dengan musik. Hal itu yang membaut ku, Rex dan Serena berada dalam satu sekolah khusus musik yang seleksi masuknya sangat ketat. Orang² bilang bahwa hanya mereka yang berbakat dalam musik yang bisa masuk ke sekolah itu.

Saat aku pertama kali melihat Rex sudah terpancar aura kebintangannya, dia memiliki karisma yang tak terbantahkan. Ketika melihat dan mendengarkan nya memainkan piano saat itu, aku tahu bahwa saat itu aku dipertemuan dengan musisi jenius yang hebat. Tak hanya pintar memainkan melody dengan Alat musik ditangannya tetapi juga pintar memainkan melody dengan suara platinum nya dan menciptakan lagu yang indah. Kau tidak akan mengelak bakat yang ada di dalam dirinya.  Aku sangat bersyukur akan pertemuan itu. Hanya melihat nya saja kau akan tahu bahwa dia adalah seseorang yang jatuh cinta dan mencintai musik, tentu sebelum dia mencintai Serena.

Aku tidak terkejut ketika ada produser yang memintanya untuk masuk management dan dilatih untuk didebutkan sebagai penyanyi. Aku juga tidak akan menyia²kan kesempatan untuk merekrut Rex dan mendebut kannya. Rex sangat pantas mendapatkan kesempatan itu.
Aku, Rex dan teman² sekolah kita yang lain suka memainkan musik di depan umum menggunakan piano yang memang disediakan ditengah pusat alun² kota. Rex akan memainkan piano itu dan mengeluarakan suara platinum nya dengan diriku yang mengiringinya dengan gitar.

Matter menonton kami pada saat itu dan dia datang menawarkan Rex untuk bergabung dengan management, setelah kita selesai perfrome. Aku masih ingat Rex menolaknya saat itu, dia tidak bisa mempercayai begitu saja dengan permintaan Matter.

Selanjutnya ku ketahui Matter datang bersama CEO management nya saat itu ke sekolah, saat itu juga ibu Rex juga di undang. Dan kuketahuilah  Rex memutuskan bergabung dengan management itu dan memulai aktivitas padatnya berlatih vocal.
Rex selalu bekerja keras dan melakuan yang terbaik hingga dia merasa puas dan sudah cukup. Setelah pulang sekolah dia akan langsung pergi untuk berlatih Vocal. Saat itu Rex benar² ingin menjadi penyanyi dan sangat berjuang keras untuk mewujudkannya. Hingga membuat waktu untuk dia bermain dan bersama keluarganya berkurang.

Aku dengannya bisa hangout bersama kala weekend saja, itupun juga tidak lepas dari menyanyi dan bermain musik. Saat Rex suka lelah dan penat dengan rutinitasnya dia akan datang ke sebuah undergound tak terpakai dan bernyanyi dan bermain musik sesukanya. Undergound itu sekarang menjadi studionya. Saat dia telah debut dan sukses menjadi penyanyi dia memutuskan untuk membeli bangunan itu dan mendirikannya sebuah studio, atau lebih tepatnya tempat dia untuk menciptakan karya seni dan menyalurkannya dengan bebas. Rex memintaku untuk menempati studio itu, karena dia tahu bahwa suka memproduksi musik juga dan aku membutuhkan studio pula.

Rex jugalah yang membuatku menjadi produser seperti saat ini. Rex lah yang memintaku untuk bekerja sama memproduksi lagu untuk albummya, dia juga mengenalkan ku pada management nya dan aku juga bergabung sebagai produser musik di sana.  Aku masih ingat perkataan nya pada ku saat itu,
"dia adalah teman sekolah ku, aku ingin bekerja sama dengannya di album ku. Aku dan dia sudah sering menciptakan lagu dan mengaransemen lagu bersama sama. Aku ingin dia ambil bagian dalam lagu yang ada di albumku".

Aku sangat berterimakasih atas perbuatan dan kesempatan yang dia berikan padaku, aku tidak akan melupakan hal itu dan aku sangat bersyukur dipertemukan dengan Rex.

Saat Rex debut dan banyak orang yang menyukai dan mengaguminya, aku bersyukur pada saat itu karena impian dan perjuangan nya akhirnya terwujud. Pada saat itu aku juga ingin sepertinya disukai dan dicintai banyak orang. Namun, setelah melihat bagaimana kegiatan dan tuntutan yang harus dia jalani sebagai penyanyi dan public figure, Aku tidak ingin lagi menjadi seperti Rex.

Kau bekerja dari pagi hingga pagi, sampai ku kira waktu 24 jam itu masih kurang. Kau tidak bisa melakukan apapun sesukamu, tidak bisa lagi keluar rumah dengan leluasa, dari ujung kaki dan ujung rambutmu akan selalu di pantau. Kau harus dituntut selalu maksimal dan mampu menghibur halayak publik. Kau harus menuruti permintaan orang lain bukan dirimu.

Aku masih ingat betul, saat itu Rex sudah bosan dengan rambut platinanya yang menjadi ciri khasnya.  dia ingin mengganti warna rambut nya, namun ia tidak bisa mengganti warna rambutnya tanpa seijin manajemen nya. Melihat dan mengetahui itu semua aku memutuskan tidak ingin menjadi public figure seperti Rex, aku sudah cukup puas dan senang bekerja dibalik layar mencitakan lagu dan musik.
Jika aku berada diposisi Rex, aku tidak akan bertahan lama seperti Rex. Aku pasti akan berontak, karena memang aku tidak suka diatur dan akan menyerah dengan mudah nya. Aku tahu Rex bertahan demi Ibunya, penggemar dan orang² yang menggantung kan hidup mereka pada Rex. Dia bukan orang yang gila akan ketenaran dan uang. Dia tidak suka hidupnya menjadi makanan public, sudah terlihat jelas bagaimana hubungannya dengan Serena. Uang yang dia peroleh pun ia peruntukan untuk membangun atau membelikan keperluan ibunya, musik dan dirinya saja.

Aku memahami keputusannya ini untuk mengakhiri rasa sakit yang menghantuinya selama bertahun², bukan berniat mengakhiri hidupnya. Karena dia sudah kehilangan cara bagaimana lagi menghilangkan rasa sakitnya. Kau sudah bekerja keras Rex, aku tahu itu dan kau sudah melakukan yang terbaik. Tapi kumohon untuk tetap bertahan kali ini saja. Kau tak akan berjuang sendirian kali ini, aku jamin itu.

☘☘☘☘☘☘

Anjing Hitam Ku (Black Dog)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang