Chapter Dua

213 5 0
                                    

Mati

Semudah itukah kau mengucapkan kata itu dan menginginkan orang lain mati.

Hanya karena kau tak suka tampangku

Hanya karena muka jelekku

Hanya karena kau benci terhadapaku

Hanya karena kau tak suka dengan penampilan ku

Hanya karena kau tidak selera dengan musik ku

Hanya kau iri dengaku

Musikku

Mukaku

Penampilanku

Karyaku

Dan ketenaranku



Aku tak pernah tahu siapa dirimu

Aku tidak tahu bagaimana tampangmu

Aku tak tahu bagaimana aku bisa menyakitimu

Aku tak tahu bagaimana bisa kau membenciku hingga menginginkan ku untuk mengakhiri hidupku

Aku tak tahu mengapa aku harus kau inginkan untuk mati


Hanya karena kau bukan penggemar ku

Hanya karena aku saingan idolamu



Aku tahu aku publik figure

Kau dapat mengkomentariku sesukamu

Mengkritikku semaumu

Mencemoohku seenak hati mu

Mengataiku sesuka mulutmu

Aku hanya bisa terima itu semua karena aku public figure

Namun, aku masih tidak mengerti mengapa hingga dirimu memintaku untuk mati.



Hanya karena kau tak suka dengan keberadaan ku

Hanya karena kau mengrtahui aku ada didunia ini



Penampilan, ucapan, dan tingkah ku di awasi dan di ikuti oleh milayaran pasang mata.

Aku tak pernah berniat menyakiti siapapun

Aku hanya seorang yang jatuh cinta dengan musik

Aku hanya ingin menghibur semua orang yang mendengar laguku

Aku hanya ingin menyemangati orang yang mendengar laguku di hari lelahnya

Aku hanya ingin menemani dan menolong mereka lewat laguku

Dengan miliaryan pasang mata tak mungkin aku bisa bebas dan berbuat seenaknya

Hingga membuat orang lain ingin diriku lenyap dari dunia ini



Tidak ada orang yang pantas mati.

Tetapi ada pengecualian, yaitu orang yang dengan sengaja menghilangkan nyawa orang lain

Anjing Hitam Ku (Black Dog)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang