Hantu di sekolah!!

1.8K 105 1
                                    

Malam itu, terdapat 5 orang anak SMA yang bermalam di sekolah. Mereka mencoba menguji nyali mereka. Tidur atau bergadang hingga pagi di sekolah. Terlihat empat orang anak SMA tersebut duduk membentuk lingkaran dalam kelas yang gelap, dengan seorang anak lainnya duduk di tengah lingkaran sambil memegang sebatang lilin yang api nya redup.

Krik, krik, krik...

“eh, tahu gak si ahmad ngelihat hantu loh tadi malam di sekolah,”

“hee, rumor kali. Ahmad itu kan dikenal pembohong.”

“beneran, menurut dia, buku nya ketinggalan di kelas malam hari, trus dia bergegas ke sekolah dan menuju ke kelas. Saat dia meraba-raba laci meja nya, dia merasakan tangan manusia di laci nya, hii”

“beneran?”

“beneran.”

“hm, mungkin cerita itu bohongan, tapi ada bagian yang bener nya juga loh,” sahut anak SMA yang duduk di tengah lingkaran.

[maksudnya?][tangan itu ya?][ngeriiiii....]

“pernah denger tentang 7 misteri di sekolah?” tanya anak itu lagi

“ooh, 7 keajaiban dunia?”

“bodoh, maksud Ikkun itu, 7 rumor terbesar dan teraneh di sekolah kita, tahu”

“benar, tiap sekolah pasti memiliki 7 misteri di sekolah mereka. Disekolah kita juga ada. Pengen tahu salah satu nya apa?” tanya Ikkun

[apa,apa][penasaran][gak percaya]

“tahu gak, hantu itu makhluk yang paling membosankan. Karena mereka membosankan, jadi mereka juga sering bosan. Karena itulah, mereka suka ngejahilin manusia, terutama anak-anak SMA seperti kalian yang gak percaya ama hantu,” lanjut Ikkun

[oh, hantu juga bisa bosan ya?][baru tahu]

“iya, mereka sering sekali menakut-nakuti anak manusia, agar mereka senang dan tertawa kikikikkihihihihi gak jelas gitu. Ibaratnya aja, seperti kalian yang suka ngebully Ahmad, pasti rasa nya senang gt kan. Punya rasa superior yang tinggi dan bangga gitu kan. Begitu juga dengan hantu.” Ikkun merancang argumen nya.

[ohhh]

“Masih ingat gak, pagi sabtu kemaren? Kita disuruh bersih-bersih gudang sekolah kan?”

“Iya, iya, emang nya kenapa?”

“di saat itu, saya tertarik dengan meja dan kursi yang berserakan di gudang. Namun, hanya satu meja yang tidak berserakan, alias masih tegap berdiri dan kursinya juga lengkap.”

“Ih, trus?”

“saya penasaran, dan mencoba memeriksanya. Eh, dan apa yang saya dapatkan?”

“apa, apaan?”

“surat, surat dari kakak tingkat kita yang meninggal karena dibunuh hantu yang itu.”

“oooh, saya pernah denger juga berita itu. Jadi, itu meja dan kursi dia?”

“yap, dan sekarang surat nya ada di saya sekarang.”

Jam....jarajajam.... ikkun mengeluarkan surat tersebut dengan bangga.

“saya baca keras-keras ya? Siap? Saya mulai ya?”

[gulp][hiiii][....]

[Malam ini merupakan malam Jum’at. Aku dan teman ku melangkahkan kaki ku melewati pagar sekolah ku. Tidak ada satu kehidupan pun yang terdeteksi oleh ku. Tidak ada satupun lampu yang menyala. Kami mulai memasuki sekolah, melewati koridor, dan menuju kelas XII IPA dan menghidupkan lampu nya. Ini merupakan kebiasaan kami sejak masuk sekolah ini. Kami selalu online dan internetan semalaman – aku dan teman ku – di kelas XII IPA. Sinyal di kelas ini sangat bagus saat jam-jam tertentu, dan disini juga ada soket/colokan listrik yang masih berfungsi – tidak seperti kelas-kelas lainnya yang kebanyakan sudah rusak -. Singkat cerita, maksud kami diam-diam menyelusup ke sekolah ini adalah untuk internetan dan mendownload sepuas-puasnya movie ataupun film yang bisa didownload secara gratis. Sekolah ku merupakan sekolah yang sudah lama, satpam nya tidak ada, dan pintu masuk pun tidak dikunci, karena memang tidak ada barang berharga yang bisa diambil oleh pencuri disini. Aku menyalakan laptop ku, sementara teman ku sudah mulai mendownload film-film yang berbau #$#]$%. Setelah connect ke WIFI yang memang cuman satu di sekolah ini, aku mulai meresume file download-an ku minggu kemarin. Wuiih, koneksi nya cepet juga, rata-rata 1 Mb/s. Nggak sia-sia aku diam-diam menyelinap keluar dari kamarku, saat ibu ku percaya aku sudah tidur di kamar. Singkat cerita, malam ini keajaiban deh.]

The Creepy StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang