Aku menghentikan mobilku di depan pria penjual permen yang hendak membantu selajur barisan panjang anak-anak menyebrang jalan. Ketika aku kembali menginjak pedal gas, baru aku sadar kalau barisan anak-anak tersebut sedang digiring menuju sebuah restoran bernama, Daging Muda.