Waktu aku sekolah dasar dulu, aku mengikuti ekstrakurikuler pramuka bersama teman-temanku, kami mengikutinya selama 2 malam 3 hari. Di Sekolah kami itu, terdengar berita bahwa kamar mandinya itu sangat menakutkan apalagi kamar mandinya itu terletak di belakang pohon pisang. Tenda yang kami buat waktu pramuka berhadapan dengan kamar mandi itu, rasanya menakutkan sekali.
Hari pertama kegiatan kami berjalan dengan baik dan tidak terasa waktu menunjukkan pukul 23:30, kami semua terlihat kecapean hingga saatnya tidur malam, tetapi sebelum tidur malam aku biasanya harus ke kamar mandi untuk bersih-bersih badan, lalu aku mengajak temanku Velma untuk menemani aku ke kamar mandi, karena teman kami yang sudah tertidur pulas.
“Kamu belum tidur Vel?” kataku sambil melihat Velma.
“Aku belum ngantuk” katanya.
“Kamu bisa nggak temani aku ke kamar mandi, soalnya aku mau bersih-bersih,” kataku
“Iya bisa kok, tapi aku ambil senter dulu yaah,”
"Kita ke kamar mandi itu aja, lagian aku malas harus ke kamar mandi atas dekat kamar mandi guru, yang ini kan lebih dekat” kataku sambil menahan pipis.
Sebelum Ana menjawab Aku menarik tangannya karena tidak tahan kebelet pipis.
“Aku tunggu kamu di luar aja,” katanya.
“Iya deeehh,”
Di kamar mandi itu terlihat bersih, airnya pun mengalir tiada hentinya, tapi waktu aku menginjakan kaki kiriku di depan pintu kamar mandi bulu kudukku terasa merinding dan hatiku berdebar-debar, seperti ada seseorang yang menjaga kamar mandi ini, hampir aku mau menutup pintunya, pembina pramuka mengagetkan aku dan Velma.
“Ngapain kalian di kamar mandi ini” tanya pembina.
“Kami mau bersih-bersih pak, karena kamar mandi ini yang paling dekat, jadi kami masuk” jelasku.
“Kalian tahu tidak, kamar mandi ini kalau sudah jam 00:00, biasanya ada jeritan tangis yang terdengar, karena dulu ada seorang anak pramuka perempuan yang dibunuh dan diletakkan begitu saja, sampai sekarang tidak ada yang tahu motif pembunuhannya. Jadi jangan pernah kalian injakkan kaki kalian di kamar mandi ini, bisa saja, kalian berdua
adalah korban selanjutnya,”Setelah penjelasan dari pembina kami, kami pun kembali ke tenda dan tidur. Keesokkan harinya, kami mendengar berita bahwa pembina kami telah meninggal dunia di dalam kamar mandi yang angker itu.