01. Salju

5.5K 450 9
                                    

Salju turun lagi malam ini, membuat seorang gadis merapatkan jaketnya.  Gadis berambut panjang itu terlihat menggigil, namun ia tetap berjalan. 

Hingga langkahnya terhenti di salah satu bangunan. Gadis itu tersenyum, lalu menekan tombol bel yang ada di sisi kiri tembok.

Tak lama, seorang pria berambut blonde membukakan pintu, dan sedikit terkejut.

"Astaga, Heeyun noona, ayo cepat masuk!" ujar pria itu. 

Lee Heeyun, gadis cantik itu mengangguk lalu masuk ke dalam bangunan, yang tak lain adalah dorm BTS.

Jimin-pria berambut blonde itu segera memberikan segelas teh hangat yang kebetulan diambil untuknya.

"Noona, ini sudah malam. Untuk apa kau ke sini malam-malam?  Bukankah di luar salju nya juga cukup banyak? " ujar Jimin heran.

Heeyun tersenyum. "Yoongi menyuruhku membawakannya kimchi, maka aku memasaknya dan membawakannya ke sini"

Jimin membulatkan matanya. "MWO?! astaga, padahal Yoongi hyung sudah tertidur dua puluh menit yang lalu."

Ucapan Jimin membuat senyum Heeyun memudar. Untuk kesekian kalinya, Yoongi lagi-lagi mengerjainya.

Tadi Yoongi bilang dia sangat lapar dan ingin makan kimchi, maka Heeyun langsung memasak dan rela menembus salju hanya untuk mengantarkan kimchi. Tapi sekarang?  Yoongi sudah tidur.

"Noona, kau ini kekasihnya Yoongi hyung, bukan pembantunya. Tapi mengapa Yoongi hyung memperlakukanmu seperti ini? "

Pertanyaan Jimin membuat Heeyun terdiam sejenak. Namun untuk berulang kali, gadis itu hanya bisa tersenyum.

"Karna aku kekasihnya, maka aku harus bisa merawatnya. Ini sudah menjadi tugasku, Jim."

Jimin hanya bisa diam.

"Oh iya,  semua member lain sudah tidur? " tanya Heeyun mengalihkan pembicaraan.

Jimin mengangguk. "Sudah. Aku tadi kedinginan, makanya aku buat teh. Ketika aku ingin kembali ke kamar, aku mendengar bel.  Makanya aku langsung membukanya. Tidak taunya itu noona" jawab Jimin.

Heeyun mengangguk. Jika saja Jimin sudah tertidur, mungkin Heeyun akan beku kedinginan karna tidak ada yang membukakan pintu.

"Baiklah Jim,  ini kimchinya simpan di kulkas saja,  besok tolong dipanaskan" ujar Heeyun sambil menyerahkan kotak makan itu.

Jimin mengangguk. "Noona mau langsung pulang? Salju di luar cukup banyak, apa tidak menginap saja? Aku akan menyuruh Taehyung keluar, jadi kau bisa tidur di kamarku dan Taehyung"

Heeyun sontak menggeleng. "Tidak usah, Jim. Aku akan pulang,lagi pula salju nya tidak terlalu dingin kok" alibi Heeyun.

Jimin mengangguk pasrah. "Baiklah, noona. Ayo ku antar sampai luar dorm."

Heeyun mengangguk.

"Noona, hati-hati ya! "

Heeyun tersenyum. "Terimakasih, Jimin-ah"

Jimin balas dengan senyuman lalu menutup pintu dorm. Kini,Heeyun kembali di luar dorm.

Tubuhnya sedari tadi sudah kedinginan. Bibir gadis itu bergetar,menandakan gadis itu menggigil. Namun, Heeyun tetap berjalan.

Cuacanya memang dingin, tapi hati Heeyun panas. Mau sampai kapan Yoongi memperlakukannya seperti ini terus?

Tak lama ponsel gadis itu bergetar. Gadis itu mengambil ponselnya, lalu tersenyum kecut melihat Yoongi lah yang mengechatnya.

Yoongie : aku ketiduran. Jimin yg beri tau. Aku makan bsk.

Bahkan mengucapkan terima kasih saja tidak. Heeyun hanya butuh kepedulian seorang Yoongi. Apakah ada pria yang tenang-tenang saja jika gadisnya berjalan di luar di cuaca bersalju?

Heeyun hanya bisa menghela nafas dan memasukan kembali ponselnya ke saku jaketnya. Gadis itu menggosokan kembali tangannya yang lupa gadis itu beri sarung tangan karna buru-buru mengantarkan kimchi untuk Yoongi.

Baru melangkah dua kali, kepala Heeyun seperti berputar. Gadis itu merasa pusing.

Bagaimana tidak pusing, jika harus berjalan melewati dinginya salju di malam hari? Hanya untuk mengantarkan makanan pada orang yang ternyata sudah tertidur. Hebat sekali bukan?

Heeyun tetap berjalan, hingga gadis itu akhirnya terjatuh. Tangannya terkena salju, menambah kesan dingin di tubuhnya. Bibir gadis itu sudah sangat pucat.

"Heeyun?"

Panggilan itu membuat Heeyun menoleh.

"Ahra--"

Belum melanjutkan perkataannya, tubuh Heeyun terhuyung ke depan, membuat gadis di depannya terkejut dan dengan sigap menahannya.

"Heeyun!"

Gadis yang bernama lengkap Kim Ahra, yaitu tetangga Heeyun langsung kaget melihat Heeyun yang jatuh pingsan.

Ahra langsung berjongkok dan menepuk pipi Heeyun. Namun Heeyun belum kunjung sadarkan diri.

Ahra langsung menelfon Jiwoon, abangnya. Gadis itu panik setengah mati, di tambah tubuh Heeyun yang dingin dan wajahnya yang pucat.

Tak lama setelah Jiwoon datang, Heeyun langsung di bawa ke rumah sakit.

Sedangkan di tempat lain, seorang pria asik di alam mimpinya. Tidak memikirkan gadisnya yang kini tengah membutuhkan dirinya di rumah sakit.

***

Vote? Comment?

Thank You

ᴄʜᴀɴᴄᴇ ; Min YoongiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang