12. Wish

2.9K 327 7
                                    

Yoongi kembali memasukan ponselnya ke dalam saku celananya ketia pria itu tidak melihat satupun notifikasi dari kekasihnya, Heeyun.

Baru kali ini, Yoongi benar-benar dibuat penasaran dengan Heeyun. Ini adalah pertama kalinya Heeyun tidak mengangkat telfonnya, tidak mengabarinya, dan itu cukup membuatnya kesal sekaligus heran.

"Untung kau masih bisa menahan rasa amarahmu ketika tadi latihan" ujar seorang pria dari arah belakang, yang membuat Yoongi memutarkan tubuhnya.

Kim Seokjin—pria yang sudah tau akar permasalahan mengapa Yoongi tidak fokus itu hanya bisa tersenyum samar.

"Apa susahnya menghubunginya jika kau memang khawatir dengannya?" tanya Jin sambil duduk di samping Yoongi yang terlihat ragu untuk bicara.

"Ini sudah malam. Berarti hampir satu hari penuh ini dia tidak ada menghubungimu. Daebak! Aku kira Heeyun itu bukan tipe yang suka membuatmu khawatir" canda Jin yang justru membuat Yoongi makin kesal.

"Ck, sudah kau lebih baik istirahat saja. Dua hari ke depan kita akan jarang tidur. Kau tidak akan mendapatkan waktu untuk istirahat lagi" lanjut Jin.

"Hm"

Jin berdecak sebal, "Kalau kau gengsi, biar aku yang menghubunginya"

Yoongi menoleh, "Panggilanku saja tidak dia angkat, bagaimana dengan panggilanmu?"

"Jangan begitu. Kau mau ku bantu tidak?" tanya Jin.

Pada akhirnya Yoongi memilih mengalah. "Ya sudah telfon saja"

Jin tersenyum lalu mengambil ponselnya yang ada di saku celananya. Dia langsung mengetikan nama Heeyun dan kontak Heeyun langsung tertera di layar ponselnya. Tanpa ragu Jin langsung menekan tombol panggilan. Tak lupa Jin juga menyalakan loudspeaker agar Yoongi bisa mendengarnya.

Dan tak lama panggilan itu tersambung, namun belum di angkat.

1...

2...

3...

"Annyeong oppa?"

•••

"Ahra-ah, ini sudah malam, aku sudah istirahat penuh hari ini. Bolehkah aku menelfon Yoongi?" tanya Heeyun memohon.

Ahra melihat gadis itu sebentar lalu berdecak sebal. "Memang susah menasihati gadis keras kepala sepertimu, Heeyun-ah"

Ahra bangkit berdiri lalu mengembalikan ponsel Heeyun yang memang sedari tadi gadis itu tahan, agar Heeyun fokus beristirahat.

Baru saja Heeyun mau memanggil Yoongi, layar ponselnya sudah bergantikan dengan panggilan masuk.

Jin oppa is calling...

Heeyun mengeryit sejenak. Merasa heran ketika Jin menelfonnya tiba-tiba di malam hari seperti ini. Namun akhirnya gadis itu memilih untuk menjawab panggilan itu.

"Annyeong, oppa"

"Wah, daebak! Kau menjawab panggilanku?"

Heeyun mengeryit aneh, "Iya,oppa. Sedari tadi ponselku di—"

"Bisa kau datang ke dorm sekarang?"

Heeyun terkejut ketika suara Jin berubah menjadi suara laki-laki yang berstatus menjadi kekasihnya saat ini.

Ya, ponsel Jin di ambil alih oleh Yoongi.

"Yoongie?"

"Kemana saja kau? Malas mengangkat panggilanku? Sedang kerja dan sibuk hingga tidak mengabariku? Sed— Yaa !!Yoongi-ah, pelan pelan. Beri waktu Heeyun bicara"

Heeyun terdiam sejenak. Gadis itu sedang bersama Ahra sekarang di rumah sakit. Heeyun baru boleh pulang besok. Apa alasannya kepada Yoongi jika dia tidak bisa pergi ke dorm?

"Mianhae, Yoongie.. Aku tidak bisa" ujar Heeyun dengan sedikit rasa bersalahnya.

Terdengar decakan sebal dari sebrang.
"Wae? Sibuk sekali?"

Heeyun menggigit bibirnya, "Aku akan pergi ke Daegu. Aku harus menemui bibiku, jadwalku berkunjung ke sana."

Kali ini bukanlah kebohongan. Bulan Desember akan habis, maka Heeyun memang akan pergi ke rumah bibi nya yang ada di Daegu.

"Kapan kau pergi ke sana?"

Heeyun bingung sendiri. "Tidak tau. Tapi aku sibuk untuk mengurus kepergianku ke sana."

"Berapa lama kau disana?"

"Tidak akan lama, hanya seminggu saja."

"Aku masih marah padamu, dan kau masih berhutang penjelasan kepadaku. Ketika kau pulang dari sana, cepat temui aku di Big Hit. Arra?"

Heeyun menghela nafasnya. Untung saja Yoongi percaya kepadanya. "Arraseo"

Tut.

Panggilan langsung di matikan sepihak oleh Yoongi, sedangkan Heeyun terdiam. Gadis itu mendongak dan melihat Ahra yang menatapnya sambil melingkarkan tangannya.

"Berbohong? Kenapa kau tidak bilang saja kau di rumah sakit?" tanya Ahra.

"Dia sedang sibuk mengurus comeback-nya. Aku tidak mau merepotkan dan menambah beban pikirannya" ujar Heeyun.

"Lalu, soal kau yang pergi ke Daegu itu?" tanya Ahra lagi.

"Itu betulan. Aku akan ke sana setelah aku sembuh." jawab Heeyun.

"Kau merayakan natal di mana?"

"Entahlah. Aku juga tidak tau, mungkin di rumah bibiku" ujar Heeyun

Ahra mengangguk, "Tak terasa tahun 2016 akan segera berlalu. Aku sudah tidak sabar untuk menjalani hari ku menjadi yang lebih baik"

Heeyun mengangguk menyetujui. "Betul. Aku juga berharap seperti itu"

"Ya sudah, sekarang kau lebih baik istirahat dulu, biar kau kuat jika memang kau ingin pergi sendiri ke Daegu untuk bertemu bibimu" ujar Ahra.

Heeyun mengangguk, lalu kembali merebahkan tubuhnya. Gadis itu menatap langit-langit kamarnya lebih dahulu.

"Di tahun baru nanti, aku berharap agar kau berubah Yoongie. Aku berharap kau semakin mencintaiku. Aku berharap kau semakin mengerti bahwa aku membutuhkanmu dibandingkan kau yang selalu membutuhkanku"

****

Heeyy yooee!!

Ayo di vote and di comment!

Thank Youu...

ᴄʜᴀɴᴄᴇ ; Min YoongiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang