11. Peduli

3.1K 353 8
                                    

"Heeyun-ah, kau sudah bangun? Buka pintunya, aku bawakan kimchi!" teriak Ahra dari luar. Gadis itu sudah menunggu hampir 20 menit, tapi Heeyun belum kunjung membukakan pintu.

"Apa aku masuk saja ya? Firasatku tidak enak" lirih Ahra.

Perlahan, gadis itu mulai menekan tombol password kamar Heeyun, dan tak lama pintu kamar Heeyun terbuka. Ahra ragu, namun dia harus mengecek keadaan Heeyun. Biasanya jika di panggil sekali saja, Heeyun sudah langsung membukakan pintu. Tapi ini? Hampir 20 menit dan Heeyun belum membukakan pintu, jelas Ahra khawatir.

"Heeyun-ah, kau ada di dalam?" tanya Ahra sambil melirik ke arah sudut ruangan. Gadis itu menajamkan pendengarannya, mana tau Heeyun sedang mandi. Tapi tetap saja, tidak ada balasan dari Heeyun

Kaki Ahra bergerak perlahan ke arah kamar Heeyun. Perlahan tapi pasti, Ahra membuka knop pintu kamar Heeyun, dan beruntung tidak di kunci dari dalam. Ketika pintu kamar itu terbuka lebar, mata Ahra membelalak.

"HEEYUN!"

Ahra berlari dan langsung berjongkok, melihat tubuh Heeyun yang tergeletak di lantai dengan foto di pelukannya. Ahra langsung menepuk pipi Heeyun, berusaha membangunkan kembali gadis itu, tapi Heeyun belum kunjung membuka matanya.

Ahra panik, dan dia kembali menghubungi kakaknya, Jiwoon. Dan kebetulan Jiwoon belum berangkat bekerja, pria itu langsung datang, tak kalah panik dengan Ahra. Dengan cepat Jiwoon mengangkat tubuh Heeyun, dan lirikan matanya melihat sekilas ke arah dinding kamar Heeyun. Melihat foto Heeyun dengan seorang pria.

"Seperti tidak asing wajahnya" ujar Jiwoon dalam hati sebelum membawa Heeyun ke Rumah Sakit.

****

"Yoongi-ah, fokuslah! Gerakanmu di situ masih salah!" tegur Hoseok entah untuk kesekian kalinya.

Yoongi menoleh lalu tersenyum pahit. "Mian. Aku akan lebih fokus lagi"

"Hyung, dari tadi malam, kau benar-benar berubah. Kau tidak sesemangat kemarin siang. Kau jadi tidak fokus. Ada apa? Jika kau ada masalah, lebih baik kau selesaikan dulu" Jimin buka suara. Pria itu sedikit lelah mengulang gerakan yang sama hanya karna Yoongi yang tidak fokus.

"Yang dikatakan Jimin benar, Yoongi-ah. Kemarin malam, kau bilang mau menyuruh Heeyun, tapi kau malah menyuruh manager-nim. Sehabis itu kau tampak tidak semangat. Ada apa denganmu?" tanya Jin akhirnya.

Yoongi diam beberapa saat, "Aku baik-baik saja. Sudah, lebih baik latihan lagi"

"Kita sudah mengulang berapa kali, hyung? Aku lelah, aku mau istirahat" rengek Taehyung.

"Kita semua mengulang gerakan yang sama hanya karna ketidak fokusanmu, Yoongi-ah. Kalau bisa, tolonglah fokus. Kita sedang latihan untuk comeback kita. Kau tidak mau mengecewakan ARMY, kan?" ujar Namjoon akhirnya.

Yoongi menghembuskan nafasnya. "Baiklah, berikan aku jeda waktu sebentar. Aku butuh menenangkan fikiranku"

Yoongi berjalan keluar dari Practice Room. Entah mengapa sejak tadi malam, ketika Heeyun tak mengangkat panggilannya, Yoongi jadi kesal sendiri.

Biasanya Heeyun langsung mengangkatnya. Atau jika sedang sibuk setidaknya memberi alasan sedikit untuk Yoongi, agar Yoongi tidak kesal. Dan baru kali ini Yoongi benar-benar tidak dalam mood yang baik hanya karna Heeyun tidak mengangkat telfonnya.

ᴄʜᴀɴᴄᴇ ; Min YoongiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang