chapter 5

182 14 7
                                    

"Aku bertahan hanya untuknya,  dan apa yang menjadi kebahagiaannya aku berharap aku berada dibalik itu semua"

Bukannya menjawab pertanyaan seulhee,  changbin malah mengungkapkan sesuatu yang membuat seulhee sedikit tertarik
Tuk mendengarkan

"Apa yang kau maksud?  Siapa orang itu?  Apa ia sangat berharga bagimu? " tanya seulhee kembali

"Iya,  sangat berharga setelah kedua orang tua ku dan Hyunjin"

"Apa itu Cinta pertamamu? "

"Ani,  Dia adalah malaikat kecil yang tuhan titipkan padaku walau bukan dari rahim ibuku"

"Hoon-ah, Kim Hoon orangnya"
"Malaikat kecil yang cerewet,  periang,  walau terkadang membuatku kesal haha lucu sekali" lanjut Changbin

Baru kali ini Seulhee merasakan sesuatu yang lain dari sosok dihadapannya ini.  Sosok yang ia kenal sangat dingin namun ternyata mempunyai hati yang hangat.dan satu hal lagi.  Ia seorang Changbin tersenyum dengan tulus dihadapannya saat ini walau bukan karenanya seulhee yakin bahwa seulhee akan menjadi sosok dibalik senyuman dari Changbin

Tes tes tes

Dan Sebuah cairan bening pun datang tanpa permisi membasahi wajahnya.  Air muka yang berubah seketika cukup membuat perasaan seulhee menjadi sangat bingung.  Pertanyaan besar pun mulai bermunculan dikepala seulhee

"Kanker otak stadium 3 yang mulai menjalar keseluruh tubuh yang perlahan mulai mengambil alih sistem tubuh kecilnya.  Tak bisa ditahan lagi.  Namun ia tetap tersenyum bahagia menjalaninya .  Yang ia tahu hanya 'aku akan pergi kesuatu tempat yang Indah dimana aku akan bahagia bersama orang-orang yang menyayangi ku dengan tulus' aku tak menyangka beban yang ia pikul sangatlah berat"

Mendengar perkataan Changbin saat ini cukup membuat seulhee menganga tak percaya.  Benarkah itu?  Mungkin Changbin halu atau semacamnya?  Seulhee tak tau pasti.  Ia hanya bisa diam mematung memperhatikan gerak gerik Changbin

"Jika aku bisa.  Aku ingin menanggung semua bebannya" ucap Changbin lirih

"Gwaenchana,  aku yakin dibalik ini semua.  Tuhan menyiapkan hadiah yang amat Indah untukmu dan tentu saja Hoon-ie"
"Yang perlu kita lakukan terutama kau hanyalah berdoa dan slalu berada disampingnya sampai detik terakhirnya" seulhee bersuara

"Gomawo,  aku akan berusaha tuk menjaganya,  sampai detik terakhirnya"

                    -------------

Dilain tempat suara gaduh disebuah ruangan mengusik ketenangan bagi siapapun yang mendengarnyaa. 

"Aku melakukan ini demi kebaikanmu hyunjin-ah,  bukan kah kau ingin hidup bebas?  Mari kita lakukan!  Tapi kau harus menandatangi ini semua"

Seorang lelaki berperawakan tinggi berkulit Tan sekitar 40an terus membujuk namja dihadapannya.  Namun hanya elakan dan alasan yang namja itu berikan

"SUDAH KUBILANG TIDAK YA TIDAK!  ITU BEBAN YANG BERAT AHJUSSI!!"

Ahjussi itu semakin muak atas sikap Hyunjin saat ini.  Ia muak dengan segala yang ia lakukan selama ini dan ia juga muak dengan dirinya sendiri.  Berbagai cara ia lakukan untuk membujuk Hyunjin namun Hyunjin tetaplah Hyunjin ia tetap akan berpegang Teguh pada pendiriaannya meskipun itu akan menghancurkannya saat itu juga

"Haahhhh baiklah aku pergi"
"Jika kau berubah pikiran hubungi aku jin-ah"

"Aku takan berubah pikiran" dingin Hyunjin

------

"Argghhh, AKU MUAK!"

setelah keluar dari kamar Hyunjin,  ahjussi itu pergi menuju ruangannya.  Disana pun ia kemudian meluapkan semua kekesalannya dan alhasil semua barang disekitarnya berserakan dimana-mana.

"Bagaimana caranya agar bocah itu mau menandatangani surat penyerahan kekuasaan ini?!!"

"Kebohongan apalagi yang arus aku lakukan?! "

Drrt drrt

"Yeoboseyo? "

"Bagaimana semuanya?  Apakah berjalan lancar? Sekretaris Kang ?" suara seseorang disebrang sana

"Oh Ye Sajangnim!  Semua aman terkendali bahkan Hyunjin sudah mau menandatangani surat itu"

"Baguslah.  Tak usah terburu untuk menyerahkannya padaku"

Tut tut tut
Sambungan terputus secara sepihak

Dilain tempat

"Karena aku ingin bermain sedikit dengan bocah itu"
"Nikamatilah Hyunjin"

seringaian pun dikeluarkan oleh seseorang disebrang.lelaki paruh baya namun masih terlihat berkharisma diusia nya yang sekarang.  Teruntuk siapa pun yang melihatnya pasti akan mati ketakutan saat itu juga.

                 

                       ------------

Waktu bergulir sangat cepat,  dan hari dimana Olimpiade Sains hampir tiba didepan mata.  Namun,  hal itu tidak menyurutkan semangat kedua insan ini untuk tetap memantapkan mental dan ilmu yang akan mereka jadikan sebagai pertahanan nanti.

"Materi yang kita pelajari sejauh ini kurasa sudah lebih dari cukup. Dan aku juga yakin kita akan memenangkan olimpiade ini" ucap GYURI antusias

"Benar.  Tapi aku hanya berharap yang terbaik saja karena hasil takan pernah membohongi proses" jelas Hyunjin disertai senyuman tipis dibibirnya.  Pasti bagi siapapun yang melihatnya akan jatuh oleh ketampanannya tetapi dengan penampilan yang berbeda dari sekarang tentunya karena ia sekarang adalah NERD

"Kajja!! " ajak Gyuri

"Eodiga? "

"Ayolah,  kau akan tau nanti"

"Tapi,  kita sedang belajar"

"Sudahlah ayo" Gyuri pun akhirnya memaksa Hyunjin tuk pergi dan tanpa sadar ia telah menggenggam tangan Hyunjin

             
                       **-*-*

"Dream world? "

"Benar.  Serukan? " tanya Gyuri antusias

" ......."

"Wae?  Kau tak suka?"
"Baiklah kajja kita pulang"

Grep

Hyunjin menahan tangan Gyuri

"Ani,  kajja kita bersenang-senang" Senyuman Gyuri pun Perlahan munculnya kembali. 

Mereka berdua pun mulai menikmati bermacam wahana yang menyenangkan.  Mulai dari Rollercoaster,  rumah hantu,  komedi putar,  dan lainnya.

Sesungguhnya tanpa mereka berdua sadari.  Kenyaman itu perlahan muncul.  Senyuman yang tadinya tak pernah mereka berdua perlihatkan pada siapapun kini terciptakan dengan sendirinya.  Dan ketulusan yang ada mengubah segalanya.

Mungkin pikiran mereka belum bisa mengungkapkan.  Namun hati mereka tak pernah berbohong. 

Hati yang perlahan mulai menyatu menciptakan mimpi mereka yang terpendam. Kini terwujudkan dengan kebahagiaan kecil.  Walau suatu saat. Hari itu akan datang.  dan Menghancurkan mimpi itu.

Cekrek Cekrek

"Permainan sudah dimulai,  selamat menikmatinya hahaha"
Setelah memotret Seseorang disana pria misterius berhodie hitam itu pun pergi menjauhi tempat itu

.

.
.
.
.

Tbc~

Penasaran siapa pria misterius itu? 
Kaya gimana perasaan yang dirasain Gyuri dan Hyunjin?  Siapa yang suka duluan?  Hyunjin?  Atau Gyuri?

Klo penasaran Makanya voment dan stay terus yah!  Biar aku semangat nulisnya oke? 😉👍

The Sickness (HWANG HYUNJIN)Where stories live. Discover now