chapter 11

76 4 1
                                    

Hari ini,  Gyuri memutuskan mengunjungi pemuda pemilik nama Yang sama dengan Hyunjin.  Ia berniat bolos sekolah saja daripada harus diseret pulang oleh eomma nya akibat tingkah konyolnya kabur dari rumah. 

Sebelum menuju rumah sakit Gyuri menyempatkan mampir ke toko bunga dekat rumah sakit dahulu.  Ia juga cuma punya rasa malu untuk datang tanpa buah tangan iyakan?

"Annyeonghaseyo " sapa Gyuri setibanya diruang Hyunjin pada dokter yang mungkin telah memeriksanya

"Eoh?  Agasshi?  Kau mau menjenguk pasien kan?" Gyuri hanya menanggapi dengan anggukan "kebetulan sekali,  pasien baru saja sadar" tambah sang dokter dengan senyuman

"Benarkah?  Tapi bukannya... "

"Kami pun berpikir demikian,  tapi semangatnya sangat besar dan membuat nya cepat sekali untuk sadar namun,  pasien masih harus menjalani pemulihan beberapa minggu disini" Gyuri menanggapi penjelasan dokter dengan anggukan saja,  jujur ia juga terkejut bahwa Hyunjin telah sadar dengan cepat

"Saya permisi" ucap Dokter lalu membungkukkan sedikit badannya.

Gyuri pun lekas masuk ke ruangan Hyunjin berada

*********

"Yeobo  bagaimana ini?  Gyuri tidak masuk sekolah hari ini" Tanya nyonya Nam pada suami nya.  Ia tampak gusar dan khawatir

"Sabarlah.  Aku yakin dia takkan pergi jauh.  Lagipula Gyuri juga pantas menikmati masa mudanya kan? " ucap tuan Nam lembut seraya mengusap surai coklat keputihan milik istrinya itu

"Tapikan,  bagaiman jika itu terjadi..? "

"Gwaenchana!  Besok kita cari lagi arraseo? " ucap tuan Nam dengan memeluk istrinya menenangkan

*******

"Jadi..  Kau bukan Hyunjin dari sekolah ku? "Tanya Gyuri pada pemuda bernama Hyunjin itu sambil meletakkan bunga yang ia bawa tadi di sebuah vas samping ranjang.

"Kau ini tuli atau apa?  Sudah ku bilang aku bukan Hyunjin si nerd sekolah mu itu! "

Gyuri terkejut Hyunjin membentaknya padahal kan ia hanya memastikan saja.  Anehnya Hyunjin bilang nerd?  Bagaimana dia tau hyunjin disekolahnya adalah nerd padahal Gyuri tidak bilang padanya

"Tunggu..  Kau bilang nerd?  Aku bahkan tidak berkata padamu bahwa Hyunjin disekolahku adalah nerd! " balas Gyuri

"A.. Akuu..  Aku hanya menebak saja!  Iya menebak. karena tadi kau bilang Hyunjin mu itu cenderung pendiam dan berkacamata!"
Timpal Hyunjin lalu menatap langit kamarnya menghindari kegugupannya

"Mian..  Seharusnya kau tidak perlu berteriak juga kan? "

"Ara ara nan naega ara! "

Tok

Tok

Tok

"masuk! " titah Gyuri

"Gyuri-ssi?  Kau datang? "

"Ndee Chan-sii"

"Kau?  Bagaimana keadaanmu?  Sudah membaik?" tanya chan mengalihkannya dari Gyuri pada Hyunjin yang sedang berbaring menatap jendela

"Seperti yang kau lihat" jawab Hyunjin tanpa mengalihkan pandangannya

Aneh,  mereka seperti bukan saudara.  Aku semakin penasaran saja siapa sosok Hyunjin ini. Batin Gyuri

"Waktunya makan siang,  atas nama pasien Hwang Hyunjin!! " perawat pengantar makanan pun datang menghampiri ranjang Hyunjin untuk menyiapkan.

See?  Bahkan marga mereka pun sama!  Tuhan aku penasaran...

"Tolong dihabiskan dan jangan lupa untuk diminum obatnya tuan!  Permisi" perawat itu pun pergi setelah menyiapkan keperluan makan untuk Hyunjin .

Berbicara soal Chan,  dia sudah pergi beberapa menit yang lalu saat aku sedang melamun.  Mungkin dia bosan?  Benar juga pasti dia bosan apalagi melihat prilaku Hyunjin pada Chan tadi tidak mengenakan.

Prang

"Makanlah dengan benar.  Kau ini bukan bayi! " titah Gyuri saat melihat cara makan Hyunjin seperti bayi. Bubur berceceran hingga sendok pun terjatuh kelantai.

"Ya!  Kau tak lihat?  Tangan kiri ku di gips dan tangan kanan ku masih sakit! " .
"Sudahlah aku takan makan saja merepotkan! " tambah Hyunjin sinis tanpa menatap makanannya.  Menjijikkan.  Merajuk seperti bayi saja.

"Ya! Ya! Ya!  Apa yang kau lakukan? " tanya Hyunjin ketika Gyuri tiba-tiba mengambil alih makanannya.

"Tentu saja menyuapimu bodoh! " timbal Gyuri sambil mengaduk bubur di mangkuk yang ia pegang.

"Aku tidak BODOH, aku TAK BUTUH BANTUAN-MU, dan juga KITA TAK SALING MENGENAL untuk seakrab ini asal kau tau! " jelas Hyunjin dengan penekanan disetiap katanya.

Benar juga,  apa yang kulakukan?  Dasar Pabbo Gyuri.

"Aku hanya merasa kasian padamu.  Itu saja" elak Gyuri

"Lalu?  Sudah kubulilang aku tidak..."

Kruyukk

"Aku tidak butuh... "

Kruyukk

"Simpan saja dulu gengsi mu dan makanlah ini sebelum dingin!  Jadi saat kau pulih nanti kau bisa puas mengumpat padaku" Bujuk Gyuri seraya menyuapkan buburnya pada Hyunjin. 

Apa boleh buat?.  Cacing dalam perut Hyunjin terus saja berteriak jadi ia akan menurut untuk kali ini. Untung saja Gyuri tak mudah curiga.  Jika iya? 

Oh,  SIAL.

******

"Kwon eunbi,  Kang hansung,"

"Hadir! "
"Hadir! "

"Na jaemin, Nam Gyuri?"

"Ne saem"

"Kemana Gyuri? " Tanya Jang Saem saat tau tak ada balasan saat nama muridnya itu disebut.

"Dia tidak masuk hari ini Saem.  Tidak ada surat atau semacamnya juga. " balas Kim Mingyu si ketua kelas

"Tidak biasanya Gyuri seperti ini,  bila ada kabar tentang dia beritahu bahwa dia harus segera menghadap padaku atau Kim Saem"

"Nee Saem. "

"Baiklah kita akhiri saja hari ini. Ini bonus waktu untuk kalian karena kalian semua lulus dalam ujian bahasa ku minggu lalu.  Selamat bersenang-senang. "

Perkataan dari Jang Saem disambut sorakan riang dari semua murid ada yang memberikan love,  melompat-lompat saking senangnya, bahkan ada yang hampir memeluk Jang Saem saking senangnya karena tidak biasanya Jang Saem memberikan bonus waktu seperti sekarang.

"Kau sudah mau pulang? " tanya namja jangkung pada Seulhee kala ia membereskan buku-bukunya dalam tas.

"Iya,  hari ini ada diskon besar di perpustakaan kota"

"Benarkah?  Kau akan langsung kesana? "

"Emm.  Sayang sekali bila aku tak pergi,  karena ini jarang sekali diadakan. Aku pergi dulu Kim Mingyu. "

Baru beberapa langkah Seulhee pergi ada sebuah tangan menahannya dan menariknya untuk jalan bersama.

"Kita pergi bersama"

.
.
.
.
.

Tbc~

Hayoo mau apa?  Nimpuk atau nyium?  Ups mian hehehe

Jadi ini garing banget sih tapi masih usaha jadi jangan lupa Voment yahh 😏✌






The Sickness (HWANG HYUNJIN)Where stories live. Discover now