chapter 8

59 4 0
                                    

"Aku pulang! ~"

"Darimana saja kau? " tanya eomma sinis saat aku datang

"Mm aku pergi ke supermarket seperti suruhan eomma" jawab Gyuri tersenyum

"Kau lihat!  Ini sudah sore Gyuri kau pergi sangat lama!  Apa kau tak tau eomma mengkhawatirkan mu?! "

"Eomma marah?  Lagi?  Aku hanya pergi sebentar walau kembali tanpa lecet pun dia tetap seperti itu?" batin Gyuri

"Gyuri kau dengar?! "

"Eoh!  Sangat mendengar dan aku muak! "
"Aku bosan eomma kau mengurungku seperti ini!!  Aku sudh dewasa eomma!!  AKU PUNYA DUNIAKU SENDIRI!"

Dia berteriak,  gyuri menangis ia tak bisa menahan amarahnya saat ini sudah cukup beban nya ia tak mau terulang lagi

Plak..

"Eom.. Ma"

Sakit,  sakitsekali rasanya.  Eomma aku membencimu.  Tanpa berucap Gyuri berlari menuju kamarnya dan mengurung diri.  Ia tau lahir dengan keadaan seperti ini seperti orang bodoh yang harus tunduk pada tuannya agar tak melanggar perintahnya tapi Gyuri ingin hidupnlayaknya gadis pada umumnya.  Saling bertukar cerita,  berbelanja,  membeli make up,  menonton konser bias dan meminum wine pertamanya dengan teman teman sejatinya. 

"Hikss..  Hikss...  Aku benci hidupku hiks"

"Haruskah aku.. "

*******

"Noona! "

"Eoh waeyo? "

"Apa changbin hyung  tidak datang hari ini?  Kenapa kau sendiri?" tanya bocah lelaki kecil yang tiba -tiba berlari padanya itu.

"Ouhh Kim Hoon~ kau merindukan Hyung?  Dan kau tak merindukan ku? "
"Baiklah,  aku pulang saja" Seulhee merajuk membuat dirinya seolah olah marah pada Hoon

"Ani!  Noona!  Bukan begitu aku kan hanya bertanya" seketika mata Hoon membulat ia terus menarik tangan Seulhee agar tak pulang.  Ia terus membujuk Seulhee  namun percuma saja hingga saat Hoon berteriak memohon  Seulhee baru menghiraukan nya.

"Aigoo,  uljima eoh " Seulhee merengkuh tubuh kecil itu mengusapnya perlahan sambil membisikan kata penenang yang cukup meredakan tangis Hoon

"Kudengar ada seorang bocah yang mencariku" kedua orang itu menoleh saat sebuah suara menelisik pendengaran mereka

"Hyung!! "

"Kau pikir aku takkan datang?  Aku sudah janji untuk selalu berkunjung kesini 3 hari sekali kau tau itukan? "

Seulhee berdiri,  ia terus memandang dua lelaki dihadapan nya. Entah kenapa.  Saar memandang kedekatan, canda tawa mereka hatinya selalu menghangat.  Sebuah senyuman tipis pun terukir di bibirnya

"Sejak kapan kau datang?"

"Sejak Hoon menangis dan memohon padamu untuk tak pergi" ucap changbin sambil melipat kedua tangannya di dada dan tak lupa tatapan sinisnya pada Seulhee

"Kenapa kau menatapku seperti itu?!"

"Biarkan saja ini ka mataku orang tuaku dan nenek ku saja tidak melarang ku menatap siapapun seperti ini"

" mwo?! YA!  Kau rak diajarkansopan santun oleh orang tuamu dan nenek mu hah?!

"Tentu saja,  namun tidak untuk orang seperti mu" timpal chanbin tak kalah sinis

"Mengapa seperti itu?!  Hey pendek!  Ku peringatkan bahwa kau itu orang paling menyebalkan yang pernah ku temui!"

Pendek?  Sial.  Mulut wanita itu benar benar

"Kau!  Dasar mulut kadal!  Beraninya kau.. "

"Apa?!  Kau memang pendek dibanding namja umumnya! "

Tatapan Seulhee semakin membara dan Changbin pun tak mau kalah ia sudah menahan emosinya. Tangannya terkepal menahan kekesalannya pada yeoja dihadapannya ini. Saat changbin akan membalas yeoja ini Hoon Berteriak memisahkan mereka.  Lihat?  Hoon saja sudah gemas melihat kelakuan mereka bagaimana jadinya bila mereka jadi pasangan nanti? Mungkin mereka akan dinobatkan sebagai pasangan tidak akur sedunia.

"Bisakah kalian berhenti bertengkar?  Telinga ku panas mendengarnya" Marah Hoon dengan lucunya

"Dia yang mulai" tunjuk changbin pada Seulhee

"Tidak,  kau yang mulai"

"Kau yang mulai".

"Kau"

"Kau"

"Kau"

"Kau! "

"Kau!! "

"DIAM" sontak keduanya terdiam walau masih berkomat kamit tak jelas.  Benarkan?  Hoon saja tak tahan

"Kalian benar-benar.  Aku benci kalian pulanglah aku tak mau melihat hyung dan noona disini lagi"

"Ya!  Apa maksudnya?  Mianhae hyung tidak bermaksud noona mu hanya sedang stress jadi melantur" 
Seulhee melotot akan menimpali mulut namja dihadapannya ini bila saja Changbin tidak memintanya untuk diam sebentar membujuk Hoon yang merajuk

"Jinjja?  Baiklah aku ingin  hyung dan noona.. "  Hoon menatap kedua nya dengan tatapan sulit diartikan sepertinya ada sesuatu yang Hoon rencanakan.

******

"Hoshh. Hoshh.."

" aigoo,  daebak sudah berapa jauh aku berlari?"

"Jika aku tidak pergi aku takkan pernah bebas.  Mianhae"

Kau tau siapa dia?  Yaps dia Gyuri.  Dia terus melanjutkan jalannya sesekali membenarkan letak tas dipunggungnya.  Untung saja ia tak lupa membawa uang tabungannya jika tidak mungkin dia sangat bodoh membiarkan dirinya terlantar dan bukannya bebas ia mungkin akan mati dijalanan

****

Ceklek..

"Ini kuncinya!.  Tidak terlalu besar tapi sangat nyaman untuk mu tinggal disini semoga kau senang"

"Gamsahamnida ahjumma"  ucap Gyuri sambil menerima kuncinya

"Bila ada yang kau butuhkan jangan sungkan padaku nee! " tawar ahjumma itu dengan senyuman manisnya

.
.

.
.
.

Tbc~

Aku kambek ada yang kangen??

Part selanjutnya mulai ada sesuatu loohh stay terus yahhh

The Sickness (HWANG HYUNJIN)Where stories live. Discover now