"Unnn, aku kenapa...."
"Ugh, ini dimana....."
"Oh iya... tadi aku ada di rumahnya Maki-chan, kan? lalu tiba-tiba aku tiba-tiba jatuh dan ..."
"Ahhh...".
-----TFC-----
Gadis kucing itu berhasil membuka matanya dan menyadari bahwa saat ini dia sedang berada di sebuah ruangan yang cukup mewah namun bersih. Dia masih belum menyadari dimana keberadaannya sekarang hingga dia melihat selang infus mengalir memasuki tangannya.
Gadis itu samar-samar tersenyum setelah mengetahui dimana dia berada sekarang. Tempat yang tidak pernah asing bagi dia semenjak kecil hingga sekarang. Sementara itu dari depan pintu terdengar suara seseorang memasuki ruangan tersebut. Orang itu adalah Maki Nishikino, gadis yang rumahnya dia kunjungi, tempat dimana terakhir dia jatuh pingsan.
"R.. Rin, kamu sudah bangun?!"
"Oh, Maki-chan!, Ummhh... Baru saja" jawab Rin menganggukan kepala dengan mata tersenyum bak kucing yang menyapamu setelah bangun tidur di pagi hari.
"Sebenarnya, aku ada dimana sekarang, Maki-chan?"
"Rumah sakit keluargaku. Kelas VVIP" jawab Maki singkat sembari menaruh keranjang buah di atas meja.
"Oh, begitu yah." Kata Rin terkikih pelan.
"Hmm... Ada yang lucu?!"
"Ah, tidak... Maaf karena telah membuatmu kerepotan! Kamu sebetulnya tidak perlu berbuat sejauh itu untuk merawatku. Aku sudah terbiasa dirawat di kelas ekonomi kok. Aku kan member tetap di apartemen ini."
"Huh, apartemen? Kau ini aneh-aneh saja!" balas Maki sambil menepuk jidatnya. "Memangnya kau pikir Rumah Sakit-ku ini apaan? Tempat kosan?"
"Ahahaha... Kali aja begitu! Habisnya aku sudah dua belas tahun, ehh, tunggu... Aku juga lahir di rumah sakit ini, berarti aku sudah lima belas tahun berada di rumah sakit ini! Makanya, aku menganggap bangunan ini sudah seperti rumah keduaku."
"Kau itu aneh..." Celetuk Maki tersenyum kecil
"A.. Aku tahu." dia membuang nafas kosong ke arah samping.
"Jadi, apa yang hendak kamu lakukan setelah ini?"
"Ehh?"
"Ayolah! Kau tahu kan maksudku?" Kata Maki memancingnya bicara dengan memicingkan mata. "Aku sudah dengar dari mama, kok?! Anak hiperaktif sepertimu pasti akan mencari alasan keluar dari tempat ini, kan? Aku cuma ingin tahu alasan apa lagi yang akan kamu buat kepada mamaku?"
"Emm..."
"Yang jelas, aku tidak akan membiarkanmu untuk terlalu keras mengikuti kegiatan ekskul seperti kemarin! Lagipula, apa enaknya sih bermain olah raga terus? Kau itu sebenarnya punya bakat untuk jadi anak pintar, tahu?"
Gadis itu tidak berniat menjawab pertanyaan Maki malah tetap memasang muka tersenyum. Maki yang melihat itu sedikit geram karena ini tidak sesuai dengan citra dia selama ini.
"Pokoknya kamu harus bilang kepada senpai-mu itu untuk fokus pada 2 atau 3 ekskul saja!, kalau kamu masih keras kepala maka aku sendiri yang akan menceritakan segalanya kepada mereka!"
"Jangan! Tolong jangan beritahu penyakitku kepada orang lain, bahkan kepada Kayo-chin!" rengek Rin yang tiba-tiba membuat Maki membelalakan mata.
"Ehh?"

KAMU SEDANG MEMBACA
The First Class
Fanfiction"Semuanya dimulai di awal tahun, kelas pertama dan... Generasi terakhir." author notes: i really enjoy to writting this story so i decided to keep on going this story. so please keep cheers me always! :)