Stay

stay 30

Kau tak terganti,
Kau yang selalu ku nanti

                    From: Dara adiba

-------

Dara pov;

Hari demi hari telah ku lalui tanpamu. Entah bagaimana kabarmu saat ini.
Lebih baikkah? Atau kau masih ingat aku?
Aku harap pilihan kedua yang kamu sukai.

Rendy, aku merindukanmu..

Aku sangat merindukanmu. Tak tahu bagaimana denganmu. Namun, aku ingin sekedar bercerita sedikit tentang hari yang kulalui tanpa mu, tanpa kabar darimu.

Aku baik-baik saja sekarang. Aku tidak merasa lebih bahagia seperti yang pernah kamu kata. Justru sebaliknya, kepergianmu hanya menambah luka yang ada. Bukannya kamu selalu ada disampingku lagi agar luka itu terobati, tapi kamu malah memilih pergi. Menjauh dan menambah semuanya jadi lebih menyakitkan.

Tak apa.. tak usah membahas masa lalu sekarang. Intinya.. aku merindukanmu!

Aku sungguh rindu!

Kau tahu Ren, aku masih sering mendoakanmu di sepertiga malam ku.

Berharap do'a ku terkabul. Kamu tak perlu tahu do'a apa yang kupanjatkan padamu. Hanya saja kamu harus percaya, setiap do'a itu aku sedang memikirkanmu.

Memang sekarang kamu bukan lagi hak miliku. Dengan sangat jelas aku sudah tidak berhak menyimpan rasa padamu. Kamu sudah memiliki seorang istri. Pendamping mu yang sah dan halal. Tapi urusan hatiku berbeda. Sepertinya hati ini terus memberontak memintaku untuk terus menjaga hati ini agar tetap utuh sampai kau kembali.

Kadang aku berfikir, aku sendiri seperti orang linglung. Aku masih suka merindukanmu tapi aku juga masih suka pura-pura lupa dengan mu.

Banyak laki-laki yang mulai dekat denganku. Namun, hati ini enggan berlalu.

Sepertinya magnet dalam tubuhmu lebih besar. Daya tarik yang kau berikan tak sanggup ku halau. Jadi, mana mungkin aku bisa pergi.

Tenang saja, seiring berjalannya waktu aku akan sadar ren. Aku hanya ingin menjaga hati ini untukmu. Tidak berniat menghancurkan kehidupan keluargamu. Jika memang takdirnya kita masih harus bersama, tentu tak ada salahnya kembali mengukir kisah yang belum selesai tadinya. Tapi, jika memang penantianku hanya akan sia-sia aku ikhlas. Aku akan melepaskanmu seutuhnya..

Tunggu saja..

Asal kamu tau saja, setiap hari sebelum terlelap aku masih suka memandang langit kamarku dengan bayang-bayang wajahmu. Aku masih suka mengingat kenangan kita 3 tahun lalu. Jika boleh, aku juga ingin mengulangnya bersamamu. Tapi ternyata mimpiku terlalu tinggi. Aku jatuh sejatuh-jatuhnya..

Mungkin aku harus segera menyibukan diri.
Membunuh dengan tega setiap kali kerinduan itu muncul. Berat sekali melakukannya, karena itu berarti aku harus menikam hatiku setiap detiknya.

Aku terdiam cukup lama. Pikiranku melayang kemana-mana.

Aku Dara adiba. Gadis malang yang masih sudi menyayang kekasih lamanya.

Sudah hampir 6 bulan lamanya rendy pergi ke Amerika. Menjalankan prosesi pernikahannya dengan keisha. Dan sampai sekarang belum ada kabar mengenai kehidupannya disana.

Alfa, Dimas, dan Vino pun menggelangkan kepalanya setiap kali aku bertanya. Tidak tau, atau menyembunyikan sesuatu.

Ya, kami sudah lulus SMA dan sekarang kami kuliah 1 universitas. Hanya saja, berbeda kejuruan. Aku mengambil kelas Informatika bersama dengan Vino. Sedangkan Alfa dan Dimas mengambil kelas Hukum. Sebenarnya aku sedikit ragu dengan Alfa yang mengambil kelas seberat itu, tapi karnaorang tua Alfa terus memaksa maka Alfa menurutinya. Karna pasti berdosa menolak kehendak orang tua. Toh pasti itu yang terbaik untuknya.

Aku satu kelas dengan Vino. Dia masih sama, masih suka jail dan usil. Dia sering membuatku tertawa. Aku lebih mengenal dia sekarang. Dan salma...

Salma melanjutkan kulaih di Brazil dan dia hanya pulang 1 semester 1 kali. Itupun jika ia sempat untuk pulang. Dan semenjak hari perpisahan itu, salma belum kembali.

Aku juga merindukan sahabat terbaikku itu..

Kami masih sering chat, telfon bahkan Video call. Salma masih mengingatku ternyata.

Aku melepas earphone dari telingaku dan mengambil origami orange dan bolpoint hitam dari saku ransel.

Aku masih suka menulis di atas origami, melipatnya lalu menaruhnya entah dimana saja. Seingatku tempat itu tak jauh dari letak awal aku menulis.

Tentang gerimis....

Pernahkah kau menghitung waktu yang berlalu sejak terakhir kita bertemu?
Diam-diam di kedalaman hatiku yang muram, ku lukis engkau sepanjang almanak rindu-dendam

Hatiku mempat disesaki cinta yang terlanjur penuh menjadi detak tubuh, menyatu dengan ruh

Waktuku berlalu dalam kenangan tentangmu, terus memikirian kesalahan yang kulakukan dan kekalahan yang terpaksa ku rasakan

Kehilangan mu membuatku teramat penat.
Tersesat dalam harapan tak berkesudahan yang kulingkari sendiri sepenuh hati

Jadi ampuni aku bila setiap saat kupuja engkau penuh kesumat.
Sebab seluruhku terlanjur menyetarakanmu dengan mentari yang harus ada atau aku harus mati muda.

                              (Untukmu Rendyrafareynaldi)

Tbc

--------

Hobah...

Welcome to my next chapter.
Nggak krasa aja udah 30 chapt. Aku bingung mau end di chapt berapa dan mau gimana.

Maaf kalo up nya lama. Males ya males..

Jangan lupa untuk vote dan comment ya readers. Love you more:*