15] Harus

2.1K 63 0
                                    

Menurutku cinta itu seperti permen Nano Nano, berbagai rasa dan kamu seperti bawang goreng di nasi uduk, pelengkap((:

[]

Hari ini Kak Fazka katanya akan menepati janjinya, yaitu pergi keluar untuk mencari koleksi anime bersama. Aku pun sudah siap dan itu Kak Fazka sedang mengeluarkan motornya dari garasi.

Untunglah saja hanya kemarin dia marah padaku, dan sekarang aku khawatir pada Akhtar. Semoga semuanya baik-baik saja.

"Jekaa emang kamu mau beli apaan?" Tanyaku sambil menghampiri dia dan segera naik ke atas motornya.

"Nyari manga sekalian pengen beli poster." Jawabnya, lalu motornya melaju dengan perlahan.

"Poster siapa? Ueno? Zero Two? apa Aqua?" Tanyaku dengan menyebutkan waifu miliknya.

"Apaan anjirr beli poster Ueno mah yang ada nanti dimarahin Mama kan paha Ueno itu loh..." Katanya memanjangkan kata akhirnya.

Aku tertawa, "Terus siapa dong?"

"Kayanya Zero Two, kan Aqua aku udah punya." Jawabnya.

"Ooh aku mau juga ah tapi jangan Todoroki, aku mau beli poster Akashi."

"Apa gantengnya Akashi sih, pendek pula dia mah. Mendingan juga aku." Celetuknya.

Perkataannya membuatku spontan memukul bahunya dan dia hanya terkekeh.

🍁

Aku dan Kak Fazka memilih untuk makan siang dahulu. Seperti biasanya kita memilih restoran Jepang, padahal kita hanya ingin ramen.

Setelah makanan sudah siap, aku dan Kak Fazka segera menyantap ramen itu. Aku melihatnya begitu lapar, lucu sekali dia.

"Jekaa aku kenyang, aku pengen dango boleh ya."

Dia mengangguk dan aku memesan satu makanan penutup---Dango.

Setelah selesai makan, aku dan Kak Fazka pun menuju toko buku dulu awalnya untuk mencari manga, biasanya disana lebih murah.

Cukup lama aku dan Kak Fazka berada di toko buku itu. Kak Fazka membeli beberapa manga. Sekarang kita akan membeli poster.

Lalu setelah selesai Kak Fazka mengajakku membeli Thai Tea. Dia haus katanya, dan dia sangat suka dengan Thai Tea Original.

"Pey foto box yuk." Celetuknya ketika selesai membeli Thai Tea.

"Yuk!"

Akhirnya aku dan Kak Fazka mampir untuk foto box berdua. Niatnya ingin mengikuti ala-ala selebgram gitu namun ternyata hasilnya selalu menjijikan.

"Ih nih ya awalnya kita bebas gaya apapun, terus kedua mata nya juling, ketiga senyum sambil merem sok kawai gitu, keempat---" Belum juga aku selesai berbicara.

"Iya aku ngerti." Jawabnya lalu memulai foto.

...
...
...

Setelah selesai kitapun melihat hasilnya sambil berjalan keluar. Dan kita mendapat 4 lembar dari sesi foto tadi.

Dari ke empat lembar itu masing masing ada 6 bagian. Dan tidak ada satupun gaya yang serius dan benar. Semua aib dan konyol, hah sudahlah yang penting ada kenangan dan cerita.

"Apa sih ini kamu nya cantik banget tapi aku nya jelek banget, curang ah." Celetuknya mengeluh sambil memberikan lembar fotonya.

Aku tertawa, "Emang kamu mah jelek, baru sadar apa gimana?"

Kak Fazka menatapku sinis.

"Jekaa aho!"

"Peyaaa-chaann." Ucapnya geram dan menarik pipiku.

Setelah itu aku dan Kak Fazka pulang yang tanpa sadar ini sudah mau malam. Sepertinya kita berdua akan dapat omelan Papa dan Mama.

🍁

Syukurlah di rumah ternyata Papa dan Mama tidak ada. Sepertinya mereka sedang keluar mendadak.

Aku yang membeli poster dan bantal Todoroki chibby segera membenahi keadaan kamarku.
Aku membuka poster yang aku beli.

"Aaa disini Akashi nya ganteng bangeett!!" Teriakku melihat poster Akashi.

"Dipasang disini aja ah supaya tiap kali masuk kamar kan bisa langsung liat bebep Aka!" Gumamku yang diakhiri teriakan.

Aku berinisiatif memasangnya di dekat jendela dan dekat dengan meja belajarku.

"Nah kalo kamu itu nanti di kasur aja temenin aku tidur." Gumamku seperti orang gila.

Lalu menaruh bantal dan boneka Todoroki di kasurku.

"Dasar wibuu!" Seru seseorang dari luar kamar yang tak lain adalah Kak Fazka.

"Bodo amat iri aja!" Seruku membalasnya.

-----
n/a: perasaan aku ngetik panjang bgt tapi tenyata dikit bgt:" ya udah semoga kalian ga bosen

hope u like it guys!❤

Lover But Brother [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang