29] So

1.6K 64 5
                                    

Dalam hubungan itu yang sulit bukanlah merindu, tapi menjaga keyakinan untuk saling setia itu yang sulit.
[]

Setelah kelulusan hari itu, seminggu kemudian Akhtar berkuliah di Malaysia, dekat memang tapi tetap saja LDR namanya.

Dan aku kuliah di universitas terdekat saja, Akhtar kan pintar ya tentu dia dapat beasiswa seperti itu. Malam ini baru saja aku melepas rindu dengannya, menatap wajah dan senyumnya melalui layar ponsel dan baru saja aku ingin merebahkan diri ponselku kembali berdering.

Jeljel👯is calling...

'Halo Pey!'

'Iya kenapa Jel?'

'Maap ya ganggu malem malem gini'

'Iya gapapa tapi lo kenapa kok suara lo kea abis nangis gitu'

'Iya aku mau cerita sama kamu gapapa kan?'

'Cerita aja eh tapi mending kita ketemu biar lebih srek'

'Hem oke deh tapi dimana?'

'Di cafe Ableh aja'

'Ok'

Telfon aku tutup, aku segera mengenakan hoodie dan langsung keluar dari kamar.

Aku memesan ojek online dan sekarang aku sudah sampai di cafe Ableh, ternyata Jeljel belum datang, aku menunggunya dan tak lama dia datang dengan penampilan benar benar membuatku terkejut.

Matanya sembab, disekitar wajahnya banyak memar membiru seperti preman yang terkena pukulan masa.

"Heh muka lo kenapa memar gitu?"

"Ini yang mau aku ceritain."

"Yauda lo cerita aja."

"Jadi akhir akhir ini kak Kezla kumat lagi gitu Pey." katanya memulai cerita.

"Kumat gimana?"

"Ya jadi kak Kezla itu punya gangguan jiwa gitu Pey, makannya kamu ga sadar kan kalo aku punya kakak itu tuh waktu itu kak Kezla lagi dirawat dirumah nenek aku yang dilampung nah karena keadaan makin parah ya udah aku, Ibu, Ayah pindah ke lampung. Dan sampe akhirnya kak Kezla sembuh, terus kita semua pindah lagi kesini, aku kira kak Kezla udah bener bener sembuh tapi ternyata engga Pey."

Aku jelas terkejut, Kezla punya gangguan jiwa dan kumat.

"Terus kenapa dia bisa kumat gitu?"

"Ga tau Pey tapi dia nyakitin aku."

"Nyakitin gimana?"

"Ya kea mukul aku, jambak aku, lemparin barang barang ke aku, bahkan sampe dorong aku gitu oh iya dia sambil teriak teriak nama kak Fazka."

"Loh?"

"Kayanya dia tau hubungan aku sama kak Fazka lagi deket terus mungkin dia masih sayang kak Fazka jadi dia ga mau ada orang yang milikin kak Fazka kali, bahkan adiknya sendiri pun."

"Lah dulu yang ngeduain kak Fazka kan dia." ucapku masih tak habis pikir.

"Entahlah Pey yang jelas untuk saat ini aku mau jauhin kak Fazka dulu ga tau juga sampe kapan." katanya lalu meneteskan air mata.

Aku mengerenyitkan alis.

"Iya itu yang terbaik Pey, aku lebih utamain kak Kezla lah."

Baru saja selesai dia berkata seperti itu ponsel miliknya berdering, entah percakapan apa dia mulai menjauh untuk mengangkat telepon itu dan kembali setelah selesai.

"Kenapa Jel?" aku bertanya ketika dia membereskan tas dan mengambil tisu mengelap bibirnya.

"Ibu nyuruh pulang, besok aku pindah ke lampung lagi ga tau sampe kapan Pey." katanya lalu memelukku.

"Buat apa ke lampung? terus gimana kuliah lo? terus gue gimana?"

"Ya buat kesembuhan kak Kezla, aku ga bakal kuliah, pasti uang Ayah cuma cukup biayain pengobatan kak Kezla, kamu disini jaga diri baik baik ya Pey kuliah yang bener kalo Atarr nanyain bilang aja semuanya ya Pey." semua dijawabnya tuntas.

"Ha? hm iya Jel gue doain semoga kak Kezla bisa cepet sembuh, semoga lo juga bisa kuliah."

"Aamiin, makasih ya Pey aku pulang dulu." katanya kemudian keluar cafe meninggalkanku sendiri.

Aku sengaja tak langsung pulang, aku merenung sebentar. Aku merasa kesepian disini, hanya ada kak Fazka disini, Akhtar jauh denganku begitupun Jeljel, ah persahabatan macam apa ini.

👣

Sudah seminggu Jeljel pindah ke lampung sudah seminggu juga kuliah belum dimulai aku mengecek ponsel ternyata sudah ada notif dari Akhtar.

Atarr❤
Peyang
Bangun dong
Have a nice day ya sayang❤

Have a nice day juga syg❤

Baru saja aku membalas pesan dari Akhtar, kak Fazka masuk ke kamarku.

"Ngapain kesini?" tanyaku.

"Pey, aku ga bisa bener bener sayang sama Jeljel." katanya.

"Kenapa?"

"Aku masih sayang kamu." celetuknya.

"Apa sii!" seruku.

"Serius Pey aku ga bisa bener bener sayang sama cewe selain kamu, setiap hari sebenernya aku cemburu ngeliat kamu sama Atarr mesra banget." katanya membuatku terdiam.

"Pey aku mohon jawab ya, kamu mau kan balik sama aku?"

"Eh kakak gila kali ya!" seruku dengan nada tinggi.

"Aku tau dulu aku yang ninggalin kamu tapi aku mohon Pey." katanya.

"Kak bukan masalah dulu, tapi sekarang, sekarang Pey pacar Atarr! Pey bukan kakak yang diem diem deket sama cowo lain! Pey ga bakal gitu Pey bakal setia sama Atarr!" gertakku.

"Ga Pey, aku tau kamu masih bisa mencintai aku, jadi aku mohon Pey."

"Terserah kakak! Pey bakal setia sama Atarr!" teriakku kemudian mendorong kak Fazka untuk keluar kamar.

Aku sedikit terdiam, menenangkan diri lalu mencoba melupakannya.

Aku sengaja tidak bercerita pada Akhtar tentang ini, aku takut Akhtar malah mengira yang aneh aneh.

Huft, lebih baik aku keluar untuk melupakan semua yang tadi.

----
n/a: Happy Ied Mubarak🎉 iye belum tapi gapapa lah ya duluan kan ga mungkin juga lebaran aku bisa update hehe.

btw perbanyaklah berbuat kebaikan contohnya ngasih vote cerita ini hehe:))

Lover But Brother [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang