Lover But Brother [Revisi]

30] Please

Pada akhirnya kita memang tidak dapat bersama tapi setidaknya aku berhasil mengukir kenangan bahagia bersamamu.
[]

Saat ini aku baru pulang dari rumah bang Zean. Atau disebut kumpul keluarga besar, karena bang Zean ingin melamar seorang wanita di bulan depan.

Tiba tiba Akhtar menelponku.

Atarr❤ is calling...

'Pey'

'Iya?'

'Kamu balikan sama bang Fazka?'

Tentu saja aku kaget. Enam bulan yang lalu kak Fazka mengajakku balikan tapi aku tolak lalu kenapa sekarang Akhtar bertanya seperti ini.

'Ha? ya kali, kan aku pacar kamu'

'Terus postingan bang Fazka di ig apa?'

'Emang post apa?'

'Dia ngepost foto bareng kamu terus captionnya litle princess is back'

'Tapi aku ga balikan'

'Gimana aku bisa percaya?'

'Aku pacar kamu Tarr masa iya kamu lebih percaya orang lain'

'Hmm'

Kemudian telepon ditutup sepihak.

Oh iya Akhtar sudah dapat pekerjaan tetap. Diusia yang masih 20 tahun dia menjadi tangan kanan dari seorang pengusaha terbesar di Malaysia, aku sebagai pacarnya tentu ikut senang.

Aku yang kesal segera menuju ke kamar kak Fazka untuk menegor tentang postingannya itu. Terlihat ia sedang didepan komputer meneruskan pekerjaannya.

Iya kak Fazka berhasil meraih cita citanya sebagai seorang Arsitektur. Tentu aku sebagai adiknya ikut senang.

"Kak! apa apaan sii ngepost foto di ig!" seru ku langsung menghampirinya.

"Emang salah?" katanya.

"Kak... kita itu adik kakak mana pantes kakak ngepost foto bareng pake caption kea gitu!"

"Toh ga ada yang tau maksud back nya itu apa."

"Tapi kan ada beberapa orang yang tau hubungan kita dulu, gimana kalo Jeljel ngira nya kita balikan."

"Baguslah kalo Jeljel tau, dia yang ninggalin aku gitu aja terus ilang gitu aja." katanya.

Ternyata kak Fazka tidak tahu cerita sebenarnya. Kak Fazka tidak tahu tentang Kezla yang kumat gangguan jiwa. Dan salah sangka akan niat Jeljel yang menjauh darinya.

"Ya tapi kak Atarr juga ngira nya kita balikan! kakak mau jadi perusak hubungan orang?" ucapku dengan nada tinggi.

Kak Fazka beranjak dari meja kerjanya lalu meraih tanganku.
"Aku mau nya milikin kamu."

Aku menggubrisnya. Lalu kak Fazka berbisik, "Semua bisa lebih baik."

Lalu dia tersenyum. Masalahnya senyumannya sangat manis. Membuat perasaan yang telah padam membara kembali. Aku sudah melepaskan kak Fazka tapi kalau kak Fazka bertingkah seperti ini bagaimana tidak aku akan jatuh cinta lagi padanya.

Karena sesungguhnya menjatuhkan hati pada orang yang sama jauh lebih mudah dibanding pada orang yang baru.

Aku keluar dari kamarnya, aku takut hati ku termakan buaian dari kak Fazka.