34] Luv!

1.8K 71 4
                                    

Malam ini aku merindu, merindu pada orang yang bukan milikku.
[]

2 bulan setelah aku putus dengan kak Fazka, aku menyibukkan diri pada pekerjaanku yang sekarang.

Saat itu tiba tiba ada tamu yang berkunjung kerumah, dan oh ternyata itu Mamah. Tapi tunggu kenapa ada Jeljel dan Ibu Jeljel juga. Hm rupanya keluarga Jeljel sudah kembali dari Lampung.

Entah apa yang saat itu mereka bicarakan, tak peduli aku tak mau mendengarnya. Tapi esoknya aku tahu apa yang terjadi, ternyata seseorang yang Mamah jodohkan untuk kak Fazka adalah Jeljel.

Rasanya ikut senang karena kak Fazka berada diorang yang aku percaya, huft semoga saja mereka memang jodoh.

👣

Setelah hampir satu tahun, sekarang aku dan keluarga akan berkunjung kerumah Jeljel. Ya, kak Fazka akan melamar Jeljel.

"Kedatanganku kesini mau ngelamar kamu Jel, kamu mau kan jadi istri aku?" ucap kak Fazka dengan senyuman dihadapan semua orang.

Jeljel mengangguk, semua berjalan begitu saja. Aku tak merasakan sakit mungkin aku sudah merelakan kak Fazka, tapi entahlah dengan wanita yang terduduk diatas kursi roda itu.

Wanita itu menghampiri dengan kursi rodanya, "Aku minta maaf pernah khianatin kamu Yol."

"Iya semua udah aku maafin Kez, sekarang biarin aku sama adik kamu bersama ya." kata kak Fazka.

Dia yang bernama Kezla mengangguk tersenyum, senyum yang tulus walau aku tahu dimatanya ada kepedihan.

Setelah bercakap cakap lama, aku dan keluargaku pulang. Dan mulai saat ini Jeljel adalah calon kakak iparku. Dulu aku dan Jeljel sangat berharap untuk bisa menjadi saudara dan sekarang semua terwujud.

👣

Hari ini aku menemani Jeljel ke mall, untuk membeli segala perlengkapan pernikahannya. Tapi setelah cukup lama di mall, akhirnya kita berdua pulang.

Diperjalan Jeljel membahas Akhtar.

"Pey, Atarr masih belum ada kabar?" tanyanya.

"Hm ya gitu."

"Kamu masih sayang Atarr?" tanyanya kembali.

"Ya mungkin, udahlah jangan bahas Atarr." kataku lalu melanjutkan perjalanan.

Sesampainya dirumah, baru saja aku membuka pintu dan masuk kedalam rumah. Tiba tiba ---

"Happy birthday to you, happy birthday to you, happy birthday happy birthday, happy birthday Peya!"

Ya mereka semua yang bernyanyi. Semua berkumpul disini, lengkap dengan sahabat sahabatku.

Ada Mama, Papa, Mamah, Jeljel, Ibu Jeljel, kak Kezla. Dan kak Fazka yang sekarang berdiri menghampiriku dengan sebuah kue ditangannya.

Ada Balqis dengan kak Rafly, Meila dengan kak Galuh, Agista dengan Martinez , Vira dengan Xaferell, Risma dengan kak Suparman, Resti dengan Fathan, dan Calya dengan Razhen. Mereka semua juga datang.

"Make a wish dong." celetuk kak Fazka.

Aku memejamkan mata lalu berdoa. Dan kemudian meniup lilinnya. Ah lebih tepat meniup api yang ada dililin lilin itu.

Semua tepuk tangan bergemuruh, aku terharu. Semua ada disini, mereka yang aku sayangi, tapi dimana Akhtar? ah aku masih saja berharap dia datang.

Satu persatu dari mereka semua berpelukan atau sekedar berjabat tangan untuk memberi ucapan selamat, tapi setelah semua itu selesai.

Semua hening, tiba tiba satu suara yang tak asing telah aku dengar. Entah siapa dia, dia memainkan gitar sambil bernyanyi membelakangi ku. Apa itu Akhtar?

Lagu dinyanyikan, dan ya itu lagu yang pernah Akhtar nyanyikan untuk pertama kalinya ia mengutarakan cintanya padaku.

"Atarr?" lirihku berharap dia Akhtar.

Dia berbalik, dan benar dia Akhtar. Akhtar yang aku kenal, Akhtar yang aku rindukan selama ini, dia didepanku sekarang. Dia berjalan ke arahku dengan potongan kue kecil ditangannya.

"Happy birthday Peyang!" serunya.

Lalu kue yang dia pegang dia lemparkan ke wajahku, persis dengan ulang tahunku beberapa tahun yang lalu.

Aku menggembungkan pipi, dan Akhtar memelukku. Semua bertepuk tangan, aku mulai menangis dipelukannya.

"Sutt... sutt... jangan nangis." ucapnya pelan sambil mengelus halus rambut dan punggungku.

"I miss you Tarr." kataku bergetar lalu memperat pelukan.

"I miss you too." katanya lalu melepaskan pelukan.

Akhtar membersihkan wajahku yang tadi kotor karena kue. Sekali lagi aku harap ini bukan mimpi.

"Kamu lupa bawa ini semua sayang." tiba tiba kata seseorang sambil meletakkan beberapa kotak hadiah.

Oh ternyata itu Bunda Akhtar, baiklah semua lengkap disini.

"Eh iya Bun makasih." jawab Akhtar, lalu mengambil beberapa kotak tersebut.

"Ini semua buat kamu, aku ga pernah lupa ulang tahun kamu dan ini semua hadiah dari aku selama 3 tahun belakangan ini." katanya lalu menyodorkan kotak kotak itu.

"Maapin aku di 3 tahun yang lalu, aku yang mutusin kamu tanpa alesan yang jelas tapi abis ini kamu tau semuanya." kata Akhtar sekali lagi dengan senyuman, aku masih tak paham semua ini.

"Udah buka kotaknya." titahnya.

Aku mulai membuka kotak yang bertuliskan 1. Disetiap kotak terdapat tulisan 'Selamat ulang tahun' . Aku melanjutkan membuka kotak yang pertama.

Kotak itu berisi sebuah laptop berwarna hitam, aku mengangkat laptop itu sambil mengangkat kedua bahuku.

"Iya laptop itu buat kamu, aku tau laptop kamu sering error dan kamu juga sering banget nonton film anime jadi aku beliin kamu laptop deh." katanya memberi penjelasan, aku tersenyum.

Selanjutnya kotak kedua, dan itu isinya dua kunci berbeda, juga alat shalat. Tapi entah itu kunci apa, aku mengerenyitkan kedua alisku pada Akhtar.

"Itu kunci rumah sama kunci mobil, semua itu punya kamu." jawabnya tersenyum ramah.

Aku terkejut, apa maksudnya? kenapa dia membelikan semua itu untukku? aku hanya mantan pacarnya dan sekarang hanyalah sahabatnya.

Aku melanjutkan membuka kotak yang ketiga, isi kotak itu hanya permen lolipop yang cukup besar lalu terdapat kertas kecil menempel dilolipop itu bertuliskan ---

'Will you marry me?'

----
n/a: pgn nangis)): #teamfazka soalnya wkwk

jangan lupa atuh vote nya:3❤

Lover But Brother [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang