9] Besok

2.8K 88 4
                                    

Hiduplah seperti kamu berenang, gunakan gaya bebas agar kamu tidak tenggelam.

[]

Kini aku sedang menopang daguku di atas tanganku sambil menatap dan mengamati materi yang sedang diajarkan oleh guru di kelas. Aku berusaha fokus memahami namun pada akhirnya tetap sama, guru itu ---Pak Agung selalu tidak dimengerti saat menjelaskan materi.

"Pey nonton yuk." Celetuk seseorang sedikit pelan.

Itu Akhtar, aku menengok pada Akhtar yang duduknya berada di barisan bangku sebelah kananku.

"Nonton?" Bisikku pelan dengan mengerenyitkan alis.

Lalu tangan Akhtar mengisyaratkan seolah 'nanti kita omongin, perhatiin aja dulu pak botak itu' Akhtar memang menginsyaratkan tangannya seperti memeragakan kepala botak yang artinya itu Pak Agung.

Aku terkekeh karena Akhtar berisyarat seperti itu, dan tak lama bel istirahat berbunyi. Akhtar segera mendekatiku.

"Besok nonton mau ga?" Celetuk Akhtar.

Aku menengadahkan pandangku ke arahnya karena posisinya aku duduk dan dia berdiri.

"Kuy! udah lama ga full time bareng lo juga lagian."

"Oke besok gue jemput jam 8 pagi."

"Buset pagi amat nastaaarr!"

"Katanya pengen full time." Jawabnya tetap datar.

"Eh oke deh!"

Kemudian Akhtar tersenyum lalu pergi keluar, mungkin pergi ke kantin.

🍁

'Kamu dimana?'

'Ini otw'

'Oke ati-ati, aku nunggu nya di minimarket sebrang sekolah ya bukan di halte'

'Sip'

Lalu aku menunggu Kak Fazka untuk menjemput, aku habis dari minimarket karena membeli satu dan lain hal.

Tak lama Kak Fazka datang dengan motornya, lalu aku naik ke atas motornya dan melaju mencapai tujuan.

"Pey besok keluar yuk." Celetuknya sembari memperlambat kecepatan motornya.

"Loh kemana?"

Aku bingung kalau Kak Fazka juga mengajakku keluar rumah besok.

"Ya nyari koleksi husbu-husbu kamu kek kita ke japan festival gitu."

Bisa dikatakan aku dan Kak Fazka punya hobi yang sama, beda nya aku fanatik dia tidak. Aku seorang otaku dan dia anime lovers. Tawaran ajakannya cukup menggiurkan.

"Jam berapa?" Tanyaku.

"Dari pagi, sekalian jalan-jalan gitu."

Mampus, aku harus gimana.

"Gimana kalo jam duaan aja."

Lover But Brother [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang