Biarlah kita saling berjauhan dan tak saling bertatapan, agar hati yang pernah tersakiti dapat terobati.
~Bulan
Bagaikan uang dengan dua sisi, hati tak pernah ingin berpisah, tapi logika berkata memaafkanmu bukanlah hal yang mudah.
~Langit
~~~~
"Bul, Bulan!!", ucap Nada yang mengguncang bahu Bulan.
Kejadian tadi yang begitu menyakitkan membuat Bulan tidak sadar bahwa dirinya melamun di antara lipatan tangan.
"Ada apaan?" Tanya Bulan pada Nada.
"Ada panggilan seluruh siswa kelas 10 dan 11 suruh ke lapangan!", jawab Nada.
Mendengar ucapan Nada, Bulan lalu bangkit dari bangkunya dan cepat-cepat mengambil topi lalu pergi ke lapangan dengan Nada.
Di lapangan, sebagian murid SMA Kartika telah berbaris rapi. Bulan lalu berbaris di barisan kelasnya. Ia menolehkan kepalanya sebentar ke arah barisan laki-laki, Bulan ingin memastikan bahwa Langit ada di sana. Bulan tersenyum singkat setelah menemukan Langit berbaris rapi di barisan nomor 3.
"Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh. Selamat pagi anak-anak", salam Pak Jamal yang menggunakan mic di mimbar upacara lalu dibalas oleh murid SMA Kartika.
"Anak-anak sengaja Bapak mengumpulkan kalian di sini. Bapak ingin memberitahukan bahwa tiga hari lagi kalian akan menghadapi PAS atau Penilaian Akhir Semester. Oleh karena itu, bapak harapkan kalian belajar dengan sungguh-sungguh untuk mendapatkan nilai yang memuaskan", lanjut Pak Jamal yang membuat murid SMA Kartika ramai riuh.
Mendengar ucapan Pak Jamal Bulan terdiam dengan tatapan kosong. Bentar lagi lo kelas 12 bul. Ayo semangat!! Seandainya Langit gak balik sama lo pun gak papa. Cita-cita lo lebih penting dari sekedar cinta masa SMA, pikir Bulan yang menyemangati dirinya sendiri.
"Harap tenang anak-anak", ucap Pak Jamal yang menyuruh murid SMA Kartika.
Setelah tenang Pak Jamal pun melanjutkan berbicara.
"Nanti jadwal akan dibagi melalui ketua kelas. Murid kelas 11 sebagian akan masuk pagi dan sebagian lagi masuk siang. Begitu pun kelas 10".
"Looohhhhhhh.......", ucap Murid SMA Kartika kompak karena mendengar ucapan Pak Jamal.
"Diam semua!!", bentak Pak Jamal yang membuat semua murid diam.
"Hal ini dilakukan karena sekolah ingin mengukur kemampuan kalian dalam bidang akademik. Paham kalian!!", ucap Pak Jamal dengan nada tinggi karena kesal dengan murid SMA Kartika yang dari tadi berisik.
"Paham pak.....", jawab murid SMA Kartika dengan kompak.
Setelah itu, Pak Jamal memberi beberapa pesan dan kritik untuk murid SMA Kartika.
20 menit kemudian...
"Baiklah sudah waktunya istirahat. Bapak akhiri. Wassalamualaikum warrahmatullahi warabarrakatuh", ucap Pak Jamal setelah bel istirahat berbunyi.
"Bul yuk kantin? Gue laper", ajak Nada pada Bulan yang berjalan berdampingan.
"Gue gak ke kantin Nad. Gue males pingin ke kelas aja", jawab Bulan
"Ohh gitu. Ya uda gue ke kantin dulu ya", balas Nada.
Nada lalu meninggalkan Bulan setelah ia mengangguk. Bulan kemudian berjalan kembali ke kelasnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bumi dan Bulan di Langit
Teen FictionTerkadang pertemuan indah tak selalu memberikan kisah yang indah. Seperti layaknya pertemuan antara Bumi dan Bulan di Langit malam. Mereka indah, tapi kisah mereka tak seindah pertemuannya. Bumi selalu setia menunggu kehadiran Bulan, dan Langit sela...