Kita pernah memperjuangkan, hingga hati menyerah dan lebih memilih untuk merelakan.
~BBL
~~~~
*PAS H terakhir
14.00, Bulan tersenyum lebar melihat jam yang ada di tangannya lalu ia melemparkan tubuhnya ke kasur doraemonnya yang empuk.
Akhirnya selesai juga nih salah satu ujian hidup, batin Bulan sambil memutar lagu yang ada di Hpnya.
Bulan pejamkan matanya dan menikmati alunan lagu yang diputarnya. Segaris senyuman tanda kelegaan terukir di ujung bibirnya.
Semenjak kejadian itu, Ardi berhenti mengganggu Bulan, sehingga Bulan menjalani hari-harinya dengan lebih santai. Ditambah, Langit yang 10 hari terakhir tidak bertemu dengannya cukup membuat Bulan tenang karena tidak perlu memikirkan sikap yang pantas Bulan tunjukkan pada Langit ketika mereka bertemu. Meskipun tidak bisa dipungkiri, setiap malam Bulan masih saja menstalker sosial media Langit.
Ntar malem enak nih kalok gue beli buku, pikir Bulan sambil menengok rak buku yang tidak ada judul buku baru di sana.
ohh sekarang aja deh, sekalian nonton, uda lama gue gak nonton, ucap Bulan pelan pada dirinya sendiri.
Bulan lalu bergegas mandi dan berdandan sedikit untuk menghilangkan raut lelah wajahnya setelah PAS. Bulan mengenakan jeans abu dengan kaos putih lengan panjang dan dipadu dengan sneakers abu yang membuatnya terlihat sedikit tomboy, ia biarkan rambut hitam panjangnya tergerai. Tidak lupa, Bulan selempangkan sling bag putih yang senada dengan bajunya untuk pemanis. Setelah siap, Bulan langsung memesan ojek online dan berpamitan pada mamanya.
"Ma Bulan ke mall dulu ya, mau beli buku", ucap Bulan sambil membuka pintu kamarnya.
"Sama siapa?", tanya mama yang menghampiri Bulan dari dapur.
"Sendirian kok ma", jawab Bulan.
"Ya uda pulang jangan malam-malam ya!", balas mama sambil merapikan rambut hitam panjang Bulan.
Bulan lalu tersenyum dan mencium tangan mamanya lalu berangkat ke mall karena ojek online pesanannya sudah datang.
"Pak agak cepet dikit ya!", ucap Bulan pada driver ojek online sambil melihat jam tangannya menunjukkan pukul 15.30.
"Siap neng!", jawab driver ojek online itu.
Sesampainya di mall Bulan membayar driver ojek online itu, lalu Bulan bergegas menuju loket tiket bioskop.
"Tiket Maze Runner Death Curenya satu mbak!", ucap Bulan pada pegawai tiket bioskop.
"Harganya 50 ribu mbak", jawab pegawai tersebut pada Bulan.
Bulan lalu membuka tasnya dan mencari-cari dompetnya, setelah membayar tiketnya, ia masuk dan duduk di tempat yang sudah dipilihnya.
"Bulan?", ucap cowok yang duduk di samping Bulan. "Kebetulan banget ketemu di sini", lanjut cowok itu dengan menunjukkan senyum yang mengeluarkan lesung pipitnya.
"Kenapa gue harus ketemu lo Ar!", jawab Bulan dengan kesal ketika melihat cowok di sampingnya adalah Ardi.
"Kan kebetulan", balas Ardi santai.
"Uda lo diem! Gue mau nonton bioskop!", ucap Bulan yang masih ketus pada Ardi.
Ardi lalu diam dan tidak berkata apapun lagi pada Bulan. Keduanya lalu menikmati film yang ditontonnya sampai habis. Meskipun, ada sedikit perasaan ketidaknyamanan dari Bulan pada kehadiran sosok Ardi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bumi dan Bulan di Langit
Teen FictionTerkadang pertemuan indah tak selalu memberikan kisah yang indah. Seperti layaknya pertemuan antara Bumi dan Bulan di Langit malam. Mereka indah, tapi kisah mereka tak seindah pertemuannya. Bumi selalu setia menunggu kehadiran Bulan, dan Langit sela...