Pendakian Slamet

15 1 0
                                    

Disa hanya melingkarkan jacketnya pada pinggangnya. Yang kemudian iel segera merampas jacket Disa, kemudian memasukkan pada carriel eiger hitam iel yang berukuran 75l seukuran dengan bang Nandan. Bang Satya sendiri memakai carriel 75+5 l. Deuter biru kesayangannya. Yang dimana ada dua tenda didalamnya. Berikut tracking pole, kompor portable, nesting, aer 1 1/2 l, sandal masing-masing dua. Juga sb, matras, baju ganti, obat. Logistik sudah dibagi ditas bang Nandan dan iel, keduanya membawa 5 botol air mineral 1 1/2 l . Sementara Dayat, membawa baju ganti, sb, obat, matras dan dua aer 1 1/2 l. Disa hanya membawa sb, 5 thermal blangket, baju ganti, obat dan 2 botol air 500 ml. Jangan lupakan masing-masing membawa 2 pasang kaoskaki, buff/masker, juga sarungtangan.

Baru sekitar duapuluhenam langkah menanjak, Disa mengintrupsi untuk berhenti, nafasnya tersengal. Dia menyelonjorkan kakinya -sebelumnya sudah dinasihati agar tidak menekukan kaki saat duduk-
Dayat cengengesan melihat Disa yang kelihatan capek tapi dia diam. Karna posisi akan menambah lelahnya gadis itu jika harus menyuruhnya berdebat.
Iel hanya melirik Dayat malas, dan segera mengulurkan tangan membantu Disa kembali berdiri meneruskan langkah.

'Jangan kelamaan istirahatnya, 3 menit aja ya' bang Nandan membuka suara, dia typikal cowok yang tak banyak bicara tapi aku yakin banyak cewek-cewek yang tahan berada didekatnya karna dia punya paras yang tampan juga tubuh yang atletis-diantara keempat cowok ini-

Setidaknya ada bang Nandan, jadinya aku ngga bosen berada diantara mereka. Kapan lagi jalan bareng sama cowok cakep, Mey pasti iri. Jika sepulang ini kuceritakan tentang Bang Nandan 'aku cengengesan ngga jelas mengingat tingkah konyol Meisya kalo ngeliat cowok cakep, rasanya tidak salah juga kalau sambil menyelam minum air. Merangkap menjadi mak comblang sepertinya bukan langkah yang salah haha tawaku dalam hati, bodoamat mereka berempat melihatku aneh, lelahku hilang seketika sembari mencuri pandang ke arah bang Nandan, yang dilirik hanya mengerutkan keningnya dan kemudian acuh tak acuh. Aku heran, ada cowok model bang Nandan' :v

#ngakaksohard:v

Oya satu lagi, dipendakian ini jangan harap aku akan enak-enakan selayaknya punya empat porter gratis.

Noooo...!

Bahkan aku membawa semuanya sendiri. Tidak ada satupun diantara mereka menawarkan jasa gratis untuk membawakan carrierku yang beratnya seolah setengah dari berat tubuhku. Padahal sudah ku kasih kode di langkah duapuluhempat aku pura-pura minta istirahat. Ya meskipun aslinya memang capek beneran! -_- apalagi Dayat yang terus-terusnya cengengesan melihatku. Dia pikir aku ngga liat! Tapi disaat seperti ini dia cukup patuh juga pada Bang Satya, padahal biasanya dia paling anti dengan yang namanya peraturan.

Bang Satya, Ajaib! :)

Y O U  ?  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang