Sedikit Salah Tingkah

13 1 2
                                    

Kenapa lo yel? 'Tanya kawan iel yang melihat iyel sangat aneh'

Eh, eh ngga. Nggapapa. 'Jawabnya gelagapan tanpa mengalihkan pandangannya dari Disa dan Dayat yang duduk didepannya'

Perjalanan sekitar 4 jam lumayan lancar hanya sesekali macet. Tibalah mereka di basecamp Bambangan-Purbalingga.
Sudah pukul 10 siang saja, yang notabene bukanlagi disebut pagi hari. Hawa dingin masih terasa. Sampai Disa sesekali mengeluarkan suara gemeretak dari giginya. Dan mendekap tubuhnya dengan tangannya sendiri. Tanpa berniat melepaskan Jacket C*ns*na yang baru dibelinya satu bulan lalu bersama iel.

Mereka berlima memutuskan untuk mengisi perut terlebih dahulu. Sebelum regist untuk naik. Langit begitu cerah, tanpa awan menyelimuti. Biru bersih. Iel sesekali melihat kejanggalan antara Dayat dan Disa. Hatinya memanas. Bahkan bertolak belakang dengan udara yang ada disekitar. Makanan yang dipesanpun tak kunjung dihabiskannya. Dia hanya tersenyum getir melihat keduanya saling melempar jokes, yang padahal baginya sama sekali tidak lucu. Kedua kawannya melihat iel berbeda dari biasanya. Dan detik berikutnya menyikut lengan iel.

Ngeliatinnya biasa aja yel! Cemburu ya lo? 'Bisik Bang Satya kawan mapala orang pertama yang mengajak iel naik gunung dulu, saat iel sedang kacau ditinggal ibunya pergi saat SMP kelas 3'

Hah? Engga lah kak, gue.. Aus. Iya aus, bentar lupa ambil air hehe 'keliatan jelas dengan jawaban dan salah tingkahnya, jelas-jelas disebelah kirinya ada aer teh yang masih mengeluarkan asap jika dibuka tutupnya'

Ah adek gw, udah kenal cinta-cintaan sekarang 'batin Bang Satya sembari geleng-geleng dan senyum diwajahnya'

Begitu selesai regist, dan para ranger memeriksa barang bawaan. Mereka berlima melaksanakan meeting singkat. Bang Satya yang memimpin, berhubung diantara kelimanya dia yang bisa dibilang paling tau seluk beluk dalam pendakian.

Apapun yang terjadi disana *telunjuknya menunjuk ke gunung yang gagah, sejurus kemudian semua mata mengikuti pada apa yang ditunjuk Bang Satya*
Kita harus tetap bareng, hilangkan ego kalian, karna biasanya 'sifat seseorang itu akan terlihat saat kalian naik gunung bareng'. Sebelumnya gw udah bilang, bawa obat-obatan pribadi, juga peralatan yang lengkap. Safety first. Terutama untuk Disa dan Dayat. Sekali ini gw mohon, ikuti perintah kita. Karna kita tidak tahu menahu apa yang bakal terjadi disana. Digunung itu, cuaca dan kondisi tidak ada yang bisa memprediksi. Sekiranya kalian butuh apapun, atau merasakan apapun. Entah itu capek, sesak nafas, dingin, kram atau bahkan hal sepele sekalipun. Aus atau maaf pup misalnya. Kalian ngga perlu jaim buat ngomong ke kita-kita. Ok deal?

Keduanya menganggukkan kepala patuh, diikuti yang lain.

Oya satu lagi. Selama track lepas jacketnya Disa. 'Ujar Bang Satya dan untuk kali ini dia memaksa diri untuk patuh dan tidak banyak bertanya -karna dia capek setelah perjalanan-

Y O U  ?  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang