#1 Love Scenario

482 20 2
                                    

Originally posted on https://ikonfanfictindo.wordpress.com

Hanbin mendongak sedikit ketika sebuah lengan terulur dan menyuguhinya segelas cokelat hangat. Ia mendapati Yunhyeong yang menatapnya kasual sambil sekilas mengangkat dagu—mengisyaratkannya untuk mengambil gelas cokelat tersebut.

Setelah Hanbin meraih benda tabung yang berisi cairan kokoa itu, Yunhyeong menarik kursi di depannya dan mendudukkan diri di sana. Pemuda itu juga sama seperti Hanbin—sedang menikmati minuman hangat kala salju di luar turun cukup lebat.

Dua pemuda itu berada di ruang tengah kediaman keluarga Song. Mereka baru saja selesai mengerjakan prediksi soal ujian kelulusan. Padahal, mereka sedang menikmati libur di akhir musim dingin. Tapi si giat Hanbin memaksa Yunhyeong untuk melakukannya. Jadi, ia mau tak mau mengabulkan permintaan karibnya itu.

Ketika baru ingin menyesap cokelat hangatnya, Hanbin terhenti karena ponselnya berdenting nyaring. Ia lekas menaruh gelas di genggamannya asal-asalan dan menyambar benda persegi panjang itu dengan semangat yang kelewat batas. Setelah layar yang menyala memantulkan sinar ke wajahnya, Hanbin langsung terlihat sumringah. Sambil menaikkan dua sudut bibir, ibu jari tangannya sigap mengetikkan sesuatu—yang entah apa dan untuk siapa.

"Kalian jadi sering komunikasi ya, belakangan ini?"

Setelah pertanyaan—yang lebih terdengar seperti pernyataan—itu lolos dari bilah bibir Yunhyeong, Hanbin cuma bisa mengerling tanpa benar-benar menanggapi. Pemuda Kim itu sekilas kelihatan bahagia dengan senyum kecil yang membingkai wajahnya. Tapi juga kelihatan menyedihkan di waktu yang sama—menurut Yunhyeong.

"Hatimu kembali lagi kan, Hanbin?"

Hanbin mengangkat sepasang alisnya. Ia hanya berekspresi menggunakan wajah tanpa menanyakan alasan Yunhyeong bertanya demikian secara verbal.

"Hatimu pasti kembali lagi untuk dia, kan?"

"Memangnya selama ini hatiku hilang ke mana, Yunhyeong?"

"Jangan memutar kalimatku begitu. Jawab dulu pertanyaanku."

Intonasi bicara Yunhyeong barusan memang tidak terlalu keras atau tinggi. Tapi kelihatan sekali pemuda Song itu menahan kesal karena Hanbin malah mengalihkan topik pembicaraannya.

"Ya. Dia menghubungiku duluan." Kata Hanbin akhirnya

Yunhyeong melempar pandang sambil mengatupkan bibirnya rapat-rapat.

Setelah beberapa waktu hanya hening yang merayapi keduanya, tiba-tiba Yunhyeong buka suara.

"Apa kau bahagia?"

Pertanyaan Yunhyeong itu terlalu tiba-tiba. Hanbin sampai gelagapan harus menyikapinya dengan cara apa.

"Gadis yang sempat membuat hidupmu berantakan sekarang datang lagi. Kau bahkan sering ingin mengakhiri hidup karena tidak dapat menerima kepergiannya. Ketika dia muncul lagi seperti ini apa kau bahagia?"

"Yunhyeong,"

"Hanbin, kau baru saja bangkit. Satu tahun hidup seperti berandalan apa kau tidak cukup puas?"

"Yunhyeong,"

"Aku tidak akan menahanmu lain kali. Jadi terser—"

"YUNHYEONG DENGARKAN AKU DULU."

Mendengar suara Hanbin yang cukup tinggi, Yunhyeong tentu saja memotong kalimatnya. Ia menatap Hanbin tepat di mata dan membiarkan karibnya itu berbicara.

"Aku dan Yoonri sudah berakhir. Kami tidak ada hubungan apa-apa semenjak kepergiannya. Ia datang lagi untuk minta maaf padaku. Apakah memaafkannya merupakan perbuatan yang salah?"

iKON FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang