Ch-13

80 7 3
                                    

Let me stick with you, till something do us apart —Redita Lorainé



Liburan mereka berakhir hari ini. Sesungguhnya Redita ingin melanjutkan satu atau dua hari lagi di Bandung, tapi tidak bersama dengan semua sahabatnya, hanya Inka dan Lukas.

Namun hal itu menjadi pertentangan, dan menjadi pertanyaan besar, kenapa hanya mereka berdua yang dipilih oleh Redita, terlebih lagi, Cellia yang terus memasang tampang curiga miliknya.

Berbagai alasan pun sudah diberikan, tapi tetap tidak membuahkan hasil.

Mereka memutuskan untuk ikut kembali ke Jakarta.

Redita benar benar ingin untuk sedikit saja menjaga jarak dengan Rayyan. Pasalnya, kejadian kemarin malam, mengakibatkan atmosfer lain diantara mereka berdua.

Tapi tidak mungkin juga, bila Redita tidak kembali ke Jakarta bersama dengan Rayyan.

Haruskah kalian diingatkan kembali perihal hal bodoh yang dilakukan Rayyan?

"Gue gak ke Jakarta Re. Gue mesti balik ke Lembang."

Lukas tahu kepanikan yang tercetak jelas pada wajah Redita. Berkali-kali gadis itu menanyakan, apa boleh ia satu mobil dengan Lukas untuk kembali ke Jakarta.

"Face it! Gue tau lo ribut tadi malem sama Rayyan, cause i heard, he was mentioned my name. Like, many times. Telepon gue kalo ada apa-apa."

Inka yang melihat Lukas dan Redita berbicara disudut ruangan, berjalan menghampiri mereka.

"Kenapa, Kas?"

"Nope, she's fine. Gue gak balik, gue ada urusan lagi di Lembang. Lo nanti minta anter Juan kerumah Re aja, Ka, itu juga kalo lo mau sih."

"Eh jangan!" Redita bersuara, kembali menunjukkan kepanikannya.

Lukas yang terkejut dengan respon Redita, menaikkan sebelah alisnya, meminta penjelasan atas jawaban Redita.

"Ada Cellia. Gue belom mau mereka tau juga. Please?"

"Yaudah lah, Kas. Re udah janji bakal cerita. All things that we can do is, just waiting."

Redita tersenyum mendengar jawaban yang keluar dari mulut Inka. Seakan, kalimat itu seperti kucuran air sungai yang segar, tepat diatas kepalanya.

Rayyan menghampiri mereka bertiga, dan lagi, perasaan tidak suka akan kedekatan Redita dan Lukas yang sepertinya semakin ditunjukkan oleh Redita, muncul begitu saja.

"Ta, ayo."

Rayyan yang tidak memedulikan tatapan aneh dari Inka, dan tatapan malas dari Lukas, segera menarik tangan Redita dan mengajak gadis itu menuju mobilnya.

Begitu semua barang bawaan rapih di dalam bagasi mobil, dan melakukan perjalanan menuju Jakarta, Lukas kembali mengeluarkan suaranya, dan sukses membuat Cellia dan lainnya menatap bingung. Kecuali Redita dan Inka.

"Hati-hati lo pada, gue duluan ya."

"Lah? Lo gak ke Jakarta emang?" Juan menyuarakan kebingungannya.

Be StillTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang