15

21 4 0
                                    

Setelah hari kelulusan dilaksanakan, sekolah yang biasa ramai kini terlihat lebih sepi dari biasanya. Terutama koridor kelas 12 yang sekarang seperti tempat angker karena tak berpenghuni.

"Sepi banget sekolah ga ada kakak-kakak ganteng di sekolah" ucap ica merana memperhatikan kelas 12 yang kini kosong. Biasanya banyak cogan yang akan terpampang di depan kelas.

"Kebiasaan lo, rayhan mau lo kemanain?" Tanya nisa.

"Ada di hati gue lah" ucap ica lalu tertawa.

"Gak terasa ye kita mau kelas 11, dulu aja kita diomel-omelin sama kak radit dengan gengnya, gue nangis gara-gara cowo, dihukum bu nurul, eh sekarang udah mau naik aja" ucap nisa.

"Flashback nih kisahnya" ucap ica tertawa.

"Siapa juga yang flashback, gue cuma gak ngerasa ae udah mau kelas 11" ucap nisa.

Keduanya pun terus berbicara sesekali mereka tertawa dan pukul-pukulan sampai kegiatan keduanya terhenti saat arya datang menghampiri nisa.

"Pinjem nisa dulu ya bentar dek" ucap arya kepada ica. Mengerti maksud arya, ica pun pergi meninggalkan keduanya.

"Gimana bajunya kak? Mamanya suka?" Tanya nisa.

"Suka banget" ucap arya.

"Alhamdulillah dah" ucap nisa.

Keduanya kini terlihat santai duduk di depan kelas nisa.

"salam saya udah disampein belum kakk?" Tanya nisa antusias.

"Udah, dikira mama gue, lo pacar gue" ucap arya tertawa.

"Terus kakak jawab apa?" Tanya nisa penasaran.

"Gue jawab aja lo masa depan gue, dan fiks gue diketawain" ucap arya. Mendengar itu pun nisa ikut tertawa namun tak bisa dipungkiri nisa hatinya senang saat arya bilang kalau dia adalah masa depannya.

"Kakak ini aneh-aneh aja, oh iya kak, masa mama saya ngira kakak itu pacar saya, ya saya bilang aja bukan, terus saya malah di olokin sama ade saya, gak asik banget" omel nisa mengingat kejadian kemaren.

Arya mendengar dengan seksama ocehan nisa kemudian dia menatap nisa dengan serius.

"Kenapa kak?" Tanya nisa sadar ditatap arya.

"Mulai sekarang kalau ada cowo yang deketin lo bilang ke mereka, kalau lo udah punya pacar namanya ARYA" ucap arya penuh penekanan saat menyebut namanya.

"Apasih kakak ini, gombal mulu" ucap nisa menyembunyikan rasa deg-degannya.

"Gue serius" ucap arya.

Nisa hanya diam. Tak harus membalas apa. Yang jelas nisa hanya merasakan kebahagiaan sekarang.

Arya pun meninggalkan nisa karena bel masuk sudah berbunyi.

Setelah kepergian arya, nisa masuk ke kelasnya dengan semangat.

"Icaaaaaa" teriak nisa di depan pintu. Dengan berlari kecil.

Ica yang tidur pun terbangun mendengar teriakan nisa.

"Apaan sih nis" kesal ica.

"Gue udah punya kak arya sekarang" bisik nisa.

"Hah? Apa?" Bingung ica.

"Gue udah punya kak arya sekarang hahahahah" ucap nisa teriak lantang di kelasnya dan berhasil membuat satu kelas menatap kearahnya.

"Dasar stres" ucap ica lalu kembali tidur.

***

Tak terasa libur panjang kenaikan kelas telah usai. Kini nisa bukan lagi murid kelas 10 tapi dia sudah kelas 111. Dan arya sekarang sudah menjadi kakak senior yang paling populer di sekolah, bagaimana tidak, arya sekarang sudah menjadi ketua osis menggantikan posisi yang radit tinggalkan dulu.

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang