"Bahagia banget keknya mereka berdua" gumam nisa menunduk mengingat kejadian tadi.
"Yaudah lah gak papa, yang penting masih bisa temenan sama kak arya" lanjut nisa mempercepat langkahnya.
Karena tidak memperhatikan langkahnya, nisa pun menabrak orang yang ada didepannya. Saat dia mendongakan kepala betapa terkejutnya saat melihat yang ditabraknya adalah radit.
"A..a.. aduh" ucap nisa memegang kepalanya pura-pura kesakitan.
Radit hanya menatap bingung orang yang ada didepannya.
"Kamu yang nabrak saya dek" ucap radit.
Nisa pun tersenyum kikuk.
"Maap gak liat" ucap nisa singkat.
"Ingat istirahat nanti ke kelas saya" ucap radit mengingatkan.
"Kalau gak lupa ya kak" teriak nisa berlari meninggalkan radit.
***
"Nis kantin yok" ajak ica.
"Gak lo aja, gue masih kenyang" tolak nisa. Ketika mulut berkata kenyang, perut mengatakan sebaliknya.
Perut nisa berbunyi menandakan bahwa dirinya sedang lapar.
"Perut lo bunyi tuh, ayok ke kantin" ajak ica. Dengan cepat nisa menolaknya.
"Kenapa sih kaga mau kekantin?" Tanya ica mulai kesal.
"Kalau gue kekantin, gue bakal mati ca" ucap nisa dengan serius. Ica yang mendengarnya hanya bingung.
"Kenapa coba bisa mati, dasar gak jelas, yodah gue mau kekantin sama rayhan" pamit ica. Ica pun melangkahkan kakinya pergi, namun sebuah tangan menahannya.
"Gue titip ayam geprek bungkus ca" ucap nisa tersenyum.
"Dasar" ucap ica menoyor kepala nisa lalu pergi bersama rayhan kekantin.
Nisa akhirnya bisa bernapas lega, karena dirinya tidak harus keluar kelas, soalnya kalau dia keluar kelas, dia pasti akan ketemu sama radit, kakak kelas yang dari jaman mos sampai sekarang suka banget ngerjain dirinya.
"Nis ada yang cari tuh" teriak salsa dari depan pintu kelas.
"Siapa?" Balas nisa yang masih setia menaruh kepalanya diatas meja.
Salsa pun melirik sebentar keluar pintu
"Gak tau gue, sini nis penting katanya" teriak salsa.
Dengan malas akhirnya nisa bangkit dari tempat duduknya menuju pintu.
Dia pun mengeluarkan sebagian kepalanya untuk melihat siapa yang datang.
Matanya membulat sempurna saat dia tau yang datang adalah radit. Dengan cepat dia kembali kedalam kelas namun sayang gerakan tangan radit lebih cepat menangkap lengan baju nisa dan menarik sang pemilik baju keluar untuk menampakan batang hidungnya.
"Kenapa kak?" Tanya nisa sambil merapikan bajunya yang ditarik tadi.
"Kenapa gak ke kelas saya?" Tanya radit memperhatikan nisa.
"Baru aja saya mau ke kelas kakak, tapi saya sakit perut kak" ucap nisa memegang perutnya.
"Alasan" dengan sigap radit menarik tangan nisa ke kantin.
***
Kini kantin cemerlang terlihat ramai dengan anak-anak SMA Melati yang sedang makan makanan pesanan mereka.
"Tunggu disini yah, gue beli ayam bakar dulu" ucap arya lembut kepada pacarnya.
Lala hanya tersenyum membalas perlakuan lembut dari arya.
Dengan cekatan arya menuju ke kantin yang menjual ayam bakar. Namun terhenti saat mendengar suara nisa yang sedang protes karena tangannya di pegang oleh radit.
"Gak bisa diem emang tuh anak" ucap arya sambil memperhatikan nisa yang sedang mengomel ke arah radit.
"Saya bisa beli sendiri kak, gak usah di traktir" teriak nisa.
"Udah diam aja gak usah teriak" ucap radit menggosok-gosok telinganya yang sakit mendengar teriakan nisa.
Radit pun memesankan bakso kesukaan nisa.
"Tapi saya sudah titip makanan tadi sama ica" ucap nisa yang masih protes.
"Ntar itu kamu makan dirumah aja" ucap radit.
Akhirnya nisa pun diam.
Bosan menunggu radit yang mulai tadi memesan bakso yang lumayan antri, akhirnya dia pun mencari tempat untuk duduk.
Tanpa disangka dia duduk tepat di sebelah meja arya dan lala.
Nisa memperhatikan arya yang perhatian kepada pacarnya lala dengan seksama. Sesekali dia berandai-andai kalau arya itu adalah pacarnya.
Karena terlalu fokus memperhatikan arya dan lala, nisa tidak tau kalau radit mulai tadi ada di depannya.
"Ehm" dehem radit berhasil menyadarkan nisa.
"Eh maap kak" ucap nisa cengengesan.
"Iya gak apa" ucap radit. Dia pun menyodorkan bakso yang ada ditangannya.
"Makan yang banyak ya biar cepat gede" ucap radit tertawa. Nisa hanya melotot menatap radit yang seolah mengejek badannya yang pendek.
"Dek saya mau bilang sesuatu" ucap radit fokus menatap nisa.
Nisa menatap radit sebentar lalau kembali fokus ke baksonya.
"Dek, kamu mau gak jadi pacar saya?" Tanya radit.
Spontan nisa tersedak. Dengan cepat radit memberikan minumannya kepada nisa.
"Apa kak?!" Tanya nisa kaget.
"Jadi pacar saya" ucap radit semakin serius. Nisa bingung harus menjawab apa karena ini baru pertama kalinya dia di tembak oleh cowo.
Sesekali dia menatap orang yang ada di meja sebelahnya, yaitu arya yang tanpa nisa sadari sudah mendengar semua percakapannya dan radit.
Arya membalas tatapan nisa lalu berbalik menatap pacarnya yang mulai tadi sedang bercerita dengannya.
"Dek?" Panggil radit.
Nisa hanya membalasnya dengan diam seribu bahasa.
"Diam berarti iya yah, yodah mulai sekarang kamu jadi pacar saya" ucap radit dengan bangga.
***
Nisa duduk termenung di pojokan kelas. Sambil mendengarkan musik yang ada di hp nya, nisa membaca buku novel yang ada dimejanya dengan, sangking seriusnya bahkan nisa tidak sadar kalau novelnya itu terbalik.
"Kok gue gak senang ya ditembak kak radit, padahal kan kak radit ganteng, gak kalah ganteng sama kak arya, ketua osis juga, idaman para wanita, tapi kenapa ga ada rasanya sama sekali" gumam nisa memegang dadanya.
Ica yang mulai tadi memperhatikan keanehan nisa pun bertindak.
Ica melepas headset yang menyangkut di telinga nisa lalu memperbaiki letak novel nisa yang terbalik.
"Lo kenapa?, kata temen-temen lo ditembak kak radit di kantin, harusnya lo seneng ditembak cowo ter famous di sekolah" ucap ica memberikan pencerahan.
"Bukannya gue gak seneng, gue seneng angan-angan gue pas SMA ternyata terwujud, yaitu pacaran sama ketua osis, tapi gue gak ada rasa sama kak radit" ucap nisa.
"Yaelah, jalanin aja dulu, kata mama gue ntar lo juga bakal suka dengan sendirinya" ucap ica memberi nasihat.
Nisa pun menuruti perkataan sahabatnya tersebut.
***
Sama seperti halnya nisa yang merasa tidak suka, arya pun sama.
"Kok gue kesel liat kak radit nembak dia" gumam arya di dalam hatinya, sambil mengacak rambut hitam legam miliknya dengan frustasi.
![](https://img.wattpad.com/cover/114530771-288-k850138.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny
RomanceBanyak cinta yang sempat singgah. Namun hanya satu cinta yang akan menjadi akhir dari perjalanan yang panjang.