"Tett tett tett" bel istirahat
berbunyi.Dengan semangat nisa keluar dari perpustakaan.
"Kak gak istirahat?" Tanya nisa.
"Ntaran aja" ucap arya ramah.
"Hati-hati loh kak masuk angin, AC nya dingin banget soalnya, gak kek biasanya" ucap nisa memperingatkan.
"Iyadah" ucap arya berdiri lalu mengikuti nisa keluar perpustakaan.
Kini keduanya terlihat tambah akrab, bahkan sesekali arya tertawa terbahak-bahak saat mendengar kata-kata yang nisa ucapkan.
Dari jauh lala memperhatikan keduanya.
***
"Bahagia bener keknya lo" ucap ica memperhatikan sahabatnya yang mulai tadi tersenyum.
"Iyalah, tadi habis ketemu sama my idola di perpus" ucap nisa bersemangat.
"Siapa? Kak arya?" Tanya ica.
"Yap betolll" ucap nisa memberikan dua jempolnya.
Pesanan bakso pun datang, nisa dan ica memakannya secara lahap.
"Lo udah tau belum? Kak arya udah punya cewe" ucap ica menatap nisa yang melahap baksonya dengan serius.
Kaget mendengar perkataan temannya, hampir saja nisa memuntahkan kembali bakso yang ada di dalam mulutnya.
"Serius lo?!" Ucap nisa.
"Dua rius" balas ica.
"Pupus sudah harapan ku" gumam nisa dalam hati.
"Mereka udah lama pacaran, katanya sih dari awal mereka satu kelas" jelas ica. Nisa yang mendengar hanya bisa termenung mengetahui cowo idolanya sudah punya pacar.
***
"Lo kenapa sih ar?" Tanya lala.
"Gue kenapa emang?" Bukannya menjawab, arya justru balik bertanya.
"Gue cape sama sikap lo yang gini terus ar" ucap lala berusaha membendung air matanya yang mau keluar.
"Gue kenapa?" Tanya arya yang kini melembut.
"Lo tadi berduaan sama ade kelas di perpus, gue liat lo ketawa sama dia ar, sementara di kelas lo ngacangin gue" ucap lala menangis.
Arya yang melihat pacarnya menangis pun mendekatinya, lalu memeluknya.
"Dia cuma ade kelas gue, dari mos kita emang udah akrab, tolong ngertiin gue la, maap atas sikap gua ke lo hari ini" ucap arya mengelus lembut rambut hitam kekasihnya.
Lala pun mengangguk di dalam dekapan arya.
***
Dengan khusyuk nisa menjalankan kewajibannya sebagai seorang muslimah. Selesai menjalankan sholat isya' nisa keluar kamar membantu ibunya melipat pakaian.
"Ma.." panggil nisa.
"Kenapa?" Tanya mama nisa yang fokus menonton tv sambil melipat baju.
"Tau gak sih ma, kaka kelas yang pas itu nisa ceritain, udah punya cewe ternyata" ucap nisa dengan nada kecewanya.
"Ya terus kenapa? Mau kamu pho in? Sakit hati kamu liat dia sama cewe lain? Kalau dia gak punya cewe mau kamu pacarin? " Tanya mama nisa kini fokus kepada putrinya.
Yang ditanya hanya menggelengkan kepalanya saja.
"Yaudah terima aja, udah berapa kali mama bilang, gak usah mikirin cowo dulu, fokus aja sama belajarmu, suka boleh tapi kalau pacaran mama gak mau" tegas mama nisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny
RomanceBanyak cinta yang sempat singgah. Namun hanya satu cinta yang akan menjadi akhir dari perjalanan yang panjang.