CHAPTER 11

18.2K 665 10
                                    

Victoria P.O.V~

Saat aku memasuki mansion tersebut aku terkejut ada seseorang yang berteriak memanggil seseorang bernama Dominic.

"Dominic!" Panggil seseorang orang tersebut

Aku melihat sekeliling namun tak menemukan siapa pun. Aku berfikir sepertinya orang tersebut sangat marah karena jika mendengar suaranya, suara orang itu sangat menggelegar dan menggema karena mansion tersebut sangat besar.

Jika aku mendengar suara tersebut sepertinya suara itu berasal dari ruangan bawah tanah. Lalu aku mendapati lelaki yang sedang berlari menghampiri suara tersebut dan sepertinya lelaki itu yang bernama Dominic.

Aku melihat lelaki itu sedikit ketakutan saat mendengar suara tersebut. Maka dari itu dia berlari dengan sangat cepat menggunakan tangga yang menurun padahal jika di fikir-fikir untuk apa menggunakan tangga sementara di mansion tersebut memiliki lift yang berfungsi dengan sangat baik.

Tetapi aku juga tidak tahu lift itu di hubungkan ke bawah tanah atau tidak. Lalu aku juga penasaran dengan apa yang terjadi. Jadi aku memutuskan untuk mengikuti lelaki yang bernama Dominic tersebut.

Saat berada di ujung anak tangga aku mengintip dari balik dinding yang ada disana. Aku melihat ada seorang lelaki lain yang sedang memegang pisau yang ada bercak darahnya.

Aku sebenarnya merasa jijik dan ingin muntah saat melihat hal tersebut. Tetapi aku menahannya jika tidak aku akan ketahuan sedang mengintip aksi mereka.

Aku mendapati lelaki yang tengah terduduk lemas seperti baru saja di siksa. Tapi sepertinya dugaanku benar lelaki yang sedang duduk itu baru saja di siksa oleh lelaki yang sedang memegang pisau tersebut.

Tetapi aku juga terkejut ternyata lelaki yang sedang memegang pisau tersebut adalah lelaki yang aku tabrak beberapa hari yang lalu.

"Dominic, aku tidak mau tahu aku ingin dia mengatakan yang sejujurnya!" Ucap lelaki tersebut.

Dominic pun berkata "Sepertinya dia sangat setia dengan atasannya Boss, bagaimana bisa aku menyuruhnya membuka mulut dengan kau saja dia tidak mau mengakuinya."

"Baiklah John aku bertanya sekali lagi pada mu jika kau tidak mau mengakuinya maka aku akan membunuhmu." Ucap lelaki jahat itu yang jika aku tidak salah namanya adalah Aaron seperti yang dikatakan Elise kemarin

"Silahkan bunuh saja aku, aku juga ingin mati dari pada harus hidup di dunia yang sangat kejam ini" ucap John

"Baiklah jika itu yang kau inginkan aku akan mengabulkannya." Ucap Aaron

Aaron pun menancapkan pisaunya ke bagian dada John yang membuat lelaki tersebut kehilangan nyawanya dalam sekejap.

"Aaahhhhh" jerit ku karena baru kali ini aku menyaksikan secara langsung orang yang sedang membunuh, biasanya aku hanya melihat adegan tersebut dari tv. Tapi kini aku melihatnya dengan nyata dan dalam keadaan sadar bukan mimpi.

Semua orang yang mendengar jeritanku pun langsung melihat kearah ku. Aku pun langsung ketakutan melihat aura lelaki tersebut. Maka dari itu aku putuskan untuk berlari dari pada aku yang akan menjadi korban selanjutnya.

Saat aku berlari menaiki anak tangga seseorang mengejar ku dari belakang aku pun mempercepat langkah takut seseorang menangkap ku dan langsung membunuh saat ini juga.

Tanpa ku sadari ternyata aku sudah sampai di lantai satu. Aku pun berlari lagi tanpa sengaja aku menabrak seseorang yang terlihat sangat gagah.

Pria itu menatapku dengan tatapan tajamnya mungkin jika dengan menatap seseorang bisa terbunuh saat ini juga aku telah mati dengan tatapan pria tersebut.

"Apa yang sedang kau lakukan di mansion keluarga ku Miss? Kenapa kau terlihat sangat ketakutan?" Tanya pria itu

"Aku kesini ingin mencari pekerjaan Mr" ucapku bohong sambil menetralkan perasaan ku, sepertinya lelaki yang tadi mengejarkan sudah tidak mengejar ku lagi.

"Haha jangan bohong padaku Miss tidak mungkin wanita secantik dirimu akan mencari pekerjaan di mansion keluarga ku Miss" ucap lelaki tersebut dengan senyum miringnya

"Memangnya salah jika wanita sepertiku mencari pekerjaan di mansion mu Mr?" Tanya ku

"Ya ya terserah kau saja Miss. btw kenapa kau tadi keluar dengan wajah ketakutan

Aku yang tadinya lupa dengan masalah tersebut langsung teringat kembali saat Aaron tengah menancapkan pisaunya di dada John.

-----------------------------
Tuhkan jadi ingat lagi Victorianya😂😂

Next ke chapter selanjutnya ya😄

Yauda deh sampai disini dulu aja ceritanya kalau emang bisa besok aku lanjut update lagi

Thanks ya yang udah baca

Jangan lupa kasih voment ya jangan jadi silent reader aja😘

Kalo banyak vomentnya kan enak bisa tiap hari update *ciah kode-kode😂😂 jadi malu

My Boyfriend is Mafia [END✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang