CHAPTER 20

13.9K 434 2
                                    

Victoria P.O.V~

Aku membuka pintu ruang rawat inap Aaron dan aku sedih melihatnya terbaring lemah tak berdaya. Aku lebih senang melihatnya terlihat dingin dari pada harus terlihat lemah tak berdaya seperti ini.

Aku berjalan mendekat kearahnya. Saat aku duduk dibangku yang berada tepat disebelah brankar miliknya Aaron pun terbangun.

"Hai Aaron bagaimana keadaanmu apakah sudah mulai membaik?" Tanyaku

"Iya aku sudah lebih baik" jawabnya ketus

Belum sempat aku menjawab dia kembali menanyaiku. "Apa yang kau lakukan disini? Bukankah seharusnya kau bekerja di mansionku?" Tanyanya lagi

"Aku sudah meminta izin kepada Arthur untuk menjengukmu terlebih dahulu" jawabku

"Dan Arthur memberimu izin?" Tanya Aaron lagi.

*Aaron kok jadi banyak tanya sihh😂😂

"Iyaa dia memberiku izin dan dia juga yang mengantarkan ku kesini. Dia sangat baik padaku" ucapku

"Yasudahlah lupakan. Apa yang kau bawa itu?" Tanya Aaron sembari menunjuk kearah paper bag yang aku bawa

"Ohiya ini aku hampir lupa tadi sebelum aku kesini, aku memasak spaghetti untukmu" jawabku

Aaron memberiku kode untuk membantu agar bisa duduk dan memakan masakanku. Aku pun membuka kotak bekal berisikan spaghetti tersebut dan mulai menyuapkan sesendok demi sesendok.

Saat suapan pertama masuk kedalam mulutnya. Wajah Aaron yang mulanya dingin sedikit tersenyum nyaris tidak terlihat.

Aku tidak tau bagaimana rasa masakan ku ini karena aku tidak sempat mencicipinya karena terburu-buru. Tapi aku sangat senang saat membawa makanan itu kesini karena aku membuatmya dengan setulus hati.

Saat melihat raut wajahnya yang sedikit berubah. Aku memutuskan untuk bertanya padanya bagaimana rasa masakanku.

"Bagaimana rasa masakanku?" Tanyaku

"Biasa saja" jawabnya ketus

Entah mengapa aku merasa kesal saat dia mengucapkan rasa masakanku biasa saja.

"Tidak bisakah sedikit saja kau mengharagai usaha ku yang membuat spaghetti itu dengan bersusah payah" ucapku kesal

"C'mon Victoria aku tidak menyuruhmu memasakkan sesuatu untukku. Kau saja yang terlalu rajin membuatnya. Jika aku ingin makan aku bisa memesan apapun dari rumah sakit ini" ucapnya merendahkanku

"Dasar kau ini tidak tahu berterima kasih" ucapku kesal sembari meninggalkan ruangan

Saat keluar dari ruang rawat inap Aaron aku duduk dibangku yang tersedia disana. Entah mengapa air mataku begitu saja mungkin karena menahan rasa kesal yang bersarang dikepalaku.

Tiba-tiba seseorang duduk disebelahku dan memberiku sebuah sapu tangan. Saat aku melihat orang tersebut aku terlonjak kaget.

"Bagaimana bisa kau berada disini Arthur" tanyaku

"Karena aku tau kau dan Aaron tidak bisa akur jadi aku memutuskan untuk tidak pergi ke kantor dan akan menemanimu disini" jawab Arthur

"Ini ambil ini" lanjut Arthur sembari memberikan sapu tangan tersebut

Sapu tangan tersebut sangat cantik bermotif bunga mawar merah dan bertuliskan rose. Setelah menerima sapu tangan tersebut aku pun menghapus air mataku. Arthur yang melihatku melakukan hal tersebut hanya tersenyum.

"Terima kasih ya sapu tangannya Arthur nanti jika sudah aku cuci akan segera aku kembalikan" ucapku sembari tersenyum

"Sudah tidak perlu dikembalikan ambil saja untukmu. Aku memang sengaja memberikan itu untukmu jadi kau bisa mengingatku selalu" ucap Arthur dan mengedipkan sebelah matanya

Semburat merah pun mulai dikedua pipiku karena rayuan Arthur. Arthur yang menyadari pipiku yang tengah blushing pun tertawa sekencang-kencangnya.

"Ternyata sangat mudah ya membuatmu blushing kalau begitu aku akan sering-sering merayumu agar wajahmu merah seperti kepiting rebus" ucap Arthur yang membuat kami berdua tertawa

"Sudah lah Arthur berhenti bercanda lebih baik kita pulang sekarang" ucapku

"Baiklah kalau begitu ayo kita pulang" balas Arthur

Kami pun berjalan menuju ke parkiran untuk mengambil mobil milik Arthur. Saat berada diperjalanan Arthur menanyakan sesuatu yang membuatku bingung yaitu pertanyaan tentang pertunangan.

"Jadi bagaimana acara pertunangan kita Vick?" Tanya Arthur

"Untuk saat ini aku masih bimbang lagi pula adikmu juga kan masih dirawat di rumag sakit jadi lebih kita tunggu saja sampai dia benar-benar sembuh" jawabku masih bimbang

----------------------------------
Segini dulu ya ceritanya nanti aku lanjut lagi😊

Thanks ya yang udah baca cerita aku😘

Jangan lupa kasih voment ya jangan jadi silent reader aja🤗

Next ke chapter selanjutnya ya😍

My Boyfriend is Mafia [END✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang