CHAPTER 15

16.5K 578 9
                                    

Aaron P.O.V

Hari ini adalah hari pertama Victoria bekerja dirumahku sebagai pelayan. Aku menyuruh menjadi pelayan pribadiku. Kemarin memang aku menyuruh memakai baju pelayan tapi sekarang aku sudah menaikkan tingkatnya menjadi pelayan pribadiku.

Jadi aku membebaskannya memakai baju yang ada dilemari yang memang sengaja aku sediakan untuknya.

"Victoria! Cepat kemari!" Panggilku berteriak

Victoria berlari secepat yang dia bisa untuk menghampiriku

"Ii..i..iya ada apa Mr?"

"Aku ingin kau memasakkan ku makanan yang enak dalam waktu 15 menit jika waktunya lewat satu menit saja maka kau akan ku hukum" ucapku tegas

"Ta..ta..tapi Mr tidak mungkin aku bisa menyelesaikannya dalam 15 menit karena dapur sedang di pakai untuk menyiapkan acar besok tuan" ucap Victoria

"Aku tidak mau tau jika makanan itu tidak ada dalam 15 menit maka kau akan dihukum" ucapku tak ingin dibantah

"Baiklah aku akan memasakkanmu makanan Mr" balas Victoria sembari berjalan menjauh

Aku memang sengaja ingin sedikit bermain-main dengannya. Aku hanya sedikit merepotkannya hari ini. Karena besok adalah hari ulang tahun Arthur.

Aku tidak ingin dia membantu karena aku cemburu melihat mereka bersama. Aku sudah terlalu terobsesi dengannya.

"Aaron ada apa tadi kau berteriak?" Tanya Arthur saat keluar dari lift

"Aku hanya ingin memanggil Victoria dan menyuruhku membuatkan makanan." Ucapku

"Untuk apa kau menyuruhnya? Kau kan bisa menyuruh pelayan yang lain" ucap Arthur

"Terserah padaku karena dia adalah pelayan pribadiku jadi kau tak usah ikut campur dengan urusanku" ucapku dingin karena aku tidak ingin ada orang yang tau bahwa aku sudah lama terobsesi dengan Victoria

"Santai dude aku hanya memberimu saran" ucap Arthur

"Ya terserah kau saja" balasku dan mengeluarkan smartphoneku

15 kemudian~~~

"Ini makananmu Mr" ucap Victoria dan menyodorkan makanan padaku

Ku pandangi pancake tersebut terlihat enak tetapi aku melihat senyum aneh diwajah Victoria. Lalu aku menyambar garpu dan pisau yang tersedia diatas meja.

Saat mencoba memakan pancake tersebut rasa sangat asin. Aku langsung membuang sedikit pancake pancake yang ada dimulutku. Aku merasa marah dan kesal dengan tingkah Victoria ini adalah kali pertama dia mengerjaiku.

Dia memandangiku dengan tawa terbahak-bahak. Aku sebenarnya senang saat melihat dia tertawa seperti itu tapi sayangnya dia salah memperlakukanku seperti ini. Maka dari itu aku akan memeberikannya pelajaran.

"Apa-apaan kau ini kau sengaja membuat pancake ini sangat asin?!" Tanyaku berteriak

"Maafkan aku Mr aku tidak bermaksud seperti itu tapi karena kau telah meyuruhku membuat makanan enak disaat genting seperti ini makanya aku sengaja melakukannya" ucap Victoria sembari berusaha memberhentikan tawanya

"Baiklah jika kau ingin bermain-main denganku maka aku akan mewujudkannya. Kau ingat aku tidak pernah bercanda dengan ucapanku bukan?" Ucapku tersenyum miring

Aku melihat Victoria meneguk salivanya karena terkejut dengan apa yang kuucapkan. Aku langsung berdiri dari kursiku dan menarik lengan Victoria.

Aku tau Arthur sedang mengikutiku karena dia melihatku menarik lengan Victoria. Aku membawa Victoria ke pinggir danau dan menyuruhnya duduk dipinggir danau.

Aku tau Arthur masih memantau kami dari balik pohon yang berada tepat didekat kami. Tapi aku tidak peduli karena aku tetap ingin menghukum Victoria.

Saat Victoria duduk disamping tepat dipinggir danau aku langsung menceburkan dia didanau. Aku tidak tau dia pintar berenang atau tidak. Dan aku ingin mengetahui seberapa khawatirnya saudaraku itu terhadap Victoria.

Tepat saat Victoria tercebur kedalam danau tersebut aku langsung berlari meninggalkannya. Dan aku bersembunyi dibalik pohon yang berada lebih jauh dari situ agar bisa memantau mereka.

Ternyata saat aku pergi dengan sigap Arthur menghampiri Victoria dan langsung menceburkan dirinya kedalam danau untuk menolong Victoria yang telah tenggelam.

Aku pergi ke mansion untuk membersihkan diri dengan air dingin karena aku sudah terlalu panas melihat ada mereka berdua yang sangat mesra menurutku.

Saat masuk kedalam mansion aku langsung bergegas ke kamarku untuk mandi. Setelah selesai mandi aku turun ke bawah untuk membuat teh karena semua pelayanku tengah sibuk menyiapkan acarnya untuk besok.

Diruang tamu aku melihat Arthur tengah duduk disitu bersama Victoria. Aku berfikir jika memang saudaraku itu menginginkan Victoria maka aku akan merelakannya.

---------------------------
Maaf ya baru bisa update sekarang soalnya jadwal aku penuh banget jadi gak bisa update🙇‍♂️💕

Thanks ya yang udah baca😊

Jangan lupa kasih voment ya😊

Next ke cahpter selanjutnya ya😘😘

My Boyfriend is Mafia [END✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang