CHAPTER 22

11.3K 382 6
                                    

Victoria POV~

Setelah seminggu berlalu sejak milih memilih konsep tunangan akhirnya hari itu pun tiba. Hari dimana aku harus bertunangan dengan Arthur. Walaupun sebenarnya aku ingin menolak tentang pertunangan ini tapi apalah dayaku yang hanya seorang pelayan dirumah ini.

Saat aku sedang berada di kamarku tiba-tiba Arthur masuk dengan memebawa sebuah kotak berwarna hitam bercorak love dan berwarna merah dibagian tutup kotak tersebut. Aku merasa heran untuk apa Arthur membuka kotak itu kemari.

 Aku merasa heran untuk apa Arthur membuka kotak itu kemari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini ambil kotak ini Vick" pinta Arthur

"Untuk apa Arthur? Aku tidak memerlukan hadiah apapun darimu" jawabku

"Sudah ambil saja Vick lalu kau bisa membuka kotak ini setelah aku pergi" ucap Arthur

"Baiklah jika itu mau mu" jawabku enteng

Saat beranjak pergi Arthur sedikit membalikkan badan sambil berucap "Ohiya dan satu lagi aku ingin kau membuka surat yang ada didalam kotak tersebut Vick"

"Iyaiyaa aku akan membaca suratmu nanti" ucapku

"Aku yakin kau akan terlihat cantik malam ini Vick" ucap Arthur bangga setelah mengucapkan hal itu Arthur pun pergi dari kamarku.

Setelah Arthur pergi dari kamarku, aku pun mulai bertanya-tanya sebenarnya apa isi kotak tersebut. Dengan rasa penasaran aku pun mulai membuka kotak itu dan ternyata isinya adalah sebuah dress indah dan tak lupa juga terdapat surat didalamnya seperti yang dikatakan Arthur tadi.Aku mengambil surat tersebut dan mulai membacanya.

"Vick dress ini aku pesan khusus untukmu dari seorang designer ternama dan aku berharap kau akan menyukai dress terserbut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Vick dress ini aku pesan khusus untukmu dari seorang designer ternama dan aku berharap kau akan menyukai dress terserbut. Dan jangan lupa kau harus memakainya malam ini"

Hari sudah mulai sore jadi aku memutuskan untuk bersiap-siap karena acara pertunanganku akan dimulai pukul 8 malam.

Setelah aku selesai mandi tiba-tiba seseorang mengetuk pintu kamar ku.

"Siapa diluar?" Tanyaku

"Maaf Miss kami dari salon kecantikan dan kami diminta oleh Sir. Arthur untuk mendandani anda Miss" jawab orang tersebut

"Baiklah silahkan masuk" pintaku

Mereka pun masuk ke kamarku sekitar tiga orang dan aku merasa tak ada gunanya menyuruh tiga orang sekaligus untuk mendandaniku. Aku rasa satu orang saja cukup karena aku tidak terlalu suka berdandan berlebihan.

Aku disuruh duduk menghadap cermin dan mereka mulai mendandaniku. Dari mulai make up dan tatanan rambut sudah selesai. Lalu aku diminta untuk memakai dress yang tadi diberikan Arthur padaku.

Setelah semuanya selesai aku melihat jam sudah menunjukkan pukul 7.45 dan dan 15 menit lagi aku harus turun ke bawah karena acaranya akan dimulai

Aku mulai keluar dari kamar dan melihat kearah bawah. Dibawah sudah ramai tamu berkumpul dan aku melihat Arthur sedang berbincang dengan teman-temannya. Disisi lain aku juga melihat Aaron sedang duduk tanpa mau berbicara dengan siapa pun termasuk aku.

Aaron baru saja keluar dari rumah sakit dua hari yang lalu. Tapi dia tetap tidak ingin bicara sampai hari ini.Tiba-tiba seseorang menyentuh pundakku hingga membuatku tersentak.

"Maaf jika aku membuatmu terkejut Miss tapi Sir Arthur menyuruhku untuk mengajakmu turun ke bawah Miss karena sebentar lagi acaranya akan segera dimulai" ucap pelayan tersebut

"Baiklah tidak apa-apa dan ya sebentar lagi aku akan segera turun kalau begitu kau boleh pergi" jawabku

Sebelum pergi pelayan tersebut sedikit menunduk untuk nemberi penghormatan kepadaku. Jadi aku memutuskan untuk turun dan bergabung dengan para tamu undang dan juga bergabung bersama Arthur.

Tak berapa lama setelah aku turun acara pun dimulai. Namun saat akan bertukaran cincin tiba-tiba sebuah bencana datang yaitu seperti ada suara tembakan yang berasal dari luar dan membuat seluruh tamu undangan berlarian.

Aku memilih lari ke sebuah ruangan dan berdiam diri disana namun tanpa kusadari ternyata Aaron juga berada disitu.

Dengan wajah dingin dia bertanya "untuk apa kau bersembunyi disini?"

"Aku tidak tau harus kemana lagi aku bersembunyi disini adalah tempat yang paling mudah terjangkau untuk bersembunyi" jawabku

"Baiklah terserah kau saja" ucap Aaron

Untuk mengatasi ketakutan aku memilih duduk dan berdiam diri di sudut ruangan. Tiba-tiba Aaron mendatangiku

"Kau tau siapa yang melakukan hal ini saat hari pertunanganmu?" Tanya Aaron

"Jelas saja aku tidak tau karena aku tidak mempunyai musuh sebelumnya" jawabku

"Iyaa kau memang tidak memiliki musuh dan yang harus kau tau aku adalah dalang dari semua kejadian tersebut. Kau tau kenapa? Karena aku tidak suka melihat kau bertunangan Arthur. Kau tidak sadar selama ini aku tertarik padamu tapi sengaja bersikap dingin agar kau terlalu menyombongkan diri" ucapnya secara panjang lebar

Reaksi yang aku keluarkan hanya bisa ternganga karena mendengar semua penjelasan dari Aaron. Aku tidak habis pikir untuk apa dia melakukan itu.

"Jadi selama ini kau sengaja? Dari menyuruhku menjadi pelayan dan hal-hal lainnya?" Tanyaku

"Ya aku memang sengaja melakukannya dan yang harus kau tau bahwa daddy mu telah menyerahkanmu padaku karena tidak bisa membayar semua hutangnya padaku" jelasnya

Aku hanya bisa meneteskan air mata mengingat bahwa ternyata daddy meyerahkanku pada lelaki ini sebelum melakukan aksi bunuh diri. Aku tidak bisa percaya begitu saja sepenuhnya kepada lelaki ini

"Aku tidak percaya dengan omong kosongmu itu Aaron jangan berpura-pura daddy tidak melakukan itu kepadaku. Karena aku adalah putri satu semata wayangnya, tidak mungkin dia melakukan hal itu padaku. Kau pasti berbohong" ucapku dengan air mata yang tidak berhenti

"Baiklah jika kau tidak percaya padaku, aku akan memberikanmu bukti" ucapnya

Kemudian Aaron menepukkan kedua telapak tangannya seperti sedang bertepuk tangan sebanyak tiga kali dan datanglah Dominic (orang kepercayaan Aaron) membawa map dan memberikannya pada Aaron.

"Kau lihat map ini? Isinya adalah sebuah kertas dengan perjanjian jika daddymu tidak bisa membayar seluruh hutangnya maka kau akan ikut denganku dan mengikuti semua aturan yang aku berikan" jelasnya

"Baiklah jadi sekarang apa yang kau inginkan?" Tanyaku

"Ayolah Vick aku sudah lama menyukaimu dan aku ingin kau menjadi mommy dari anak-anakku kelak" ucapnya

"Hah apa aku tidak salah dengar?" Tanyaku

"Vick aku tau sebenarnya kau juga menyukaiku kan? Aku bisa melihat dari raut wajahmu jadi jangan coba-coba berbohong padaku" ucap Aaron

"Hmmm aku belum bisa menjawabnya untuk sekarang Aaron mungkin aku akan menjawab pertanyaanmu di lain waktu" jawabku

"Baiklah aku akan tetap menunggu jawabanmu Vick" ucap Aaron

----------------------------------
Kira-kira Victoria milih siapa nihhh

Segini dulu ya ceritanya nanti aku lanjut lagi😊

Thanks ya yang udah baca cerita aku😘

Jangan lupa kasih voment ya jangan jadi silent reader aja🤗

Next ke chapter selanjutnya ya😍

My Boyfriend is Mafia [END✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang