CHAPTER 19

12.9K 496 8
                                    

Author P.O.V

Dominic pun bergegas mengajar Shopia tapi dia malah kehilangan jejak. Dengan cepat Dominic menyuruh semua anak buah Aaron untuk berkumpul dan mencari tau dimana keberadaan Shopia.

Disisi lain~
.
.
.

"Arthur apa yang harus kita lakukan sekarang?" Tanya Victoria

"Sabar Vick aku sudah memanggil ambulance dan sebentar lagi mereka akan segera tiba" jawab Arthur

Victoria terus memandangi wajah Aaron yang tengah merasa sakit yang amat sangat pada bagian dadanya.

"Aaron bertahanlah kau pasti kuat. Aku yakin kau akan bertahan hingga ambulance datang" ucap Victoria sembari mengelus kepala Aaron yang hampir saja hilang kesadarannya

"Aa...a...aku sudah tidak sa..sanggup Vick mungkin ini adalah te..te..terakhir kalinya aku melihatmu" ucap Aaron sambil mengelus pipi Victoria

"Aaron bertahanlah tidak akan terjadi apa-apa padamu. Jaga terus kesadaranmu Aaron jangan sampai kau tertidur Aaron" ucap Victoria khawatir

Tak lama ambulance pun datang. Mereka langsung melarikan Aaron kerumah sakit. Air mata Victoria tak berhenti sejak tadi

"Arthur bagaimana ini aku merasa sangat bersalah. Kenapa Aaron harus menolongku jika tidak, mungkin aku yang akan berada diposisinya sekarang" ucap Victoria saat berada di ruang tunggu

"Sudahlah Vick ini semua bukan salahmu ini semua salah wanita gila itu" jawab Arthur

"Tapi aku tidak akan bisa tenang kalau begini caranya" ucap Victoria

Dokter pun keluar dari ruang operasi. Dominic, Victoria, dan Arthur pun langsung menghampiri dokter tersebut

"Bagaimana keadaan Aaron dok?" Tanya Victoria dan Arthur serentak

"Pasien sekarang sedang menjalani fase kritis karena peluru hampir mengenai jantung pasien. Jadi kami dari pihak rumah sakit hanya bisa pasrah kepada tuhan. Sebaiknya keluarga pasien banyak-banyak berdoa agar pasien bisa cepat sembuh. Tapi kami belum bisa memastikan kapan pasien akan sadar dari masa kritisnya. Kalau begitu saya permisi" ucap dokter tersebut dan berlalu pergi

"Bagaimana ini Arthur" tanya Victoria khawatir

"Lebih baik kita banyak-banyak berdoa Vick agar Aaron cepat bangun dari masa kritisnya" jawab Arthur

Tiba-tiba suster keluar dari ruang operasi

"Sus apakah saya sudah boleh melihat teman saya?" Tanya Victoria

"Maaf Miss tapi anda bisa melihat pasien saat pasien sudah dipindahkan ke ruang rawat" jawab suster tersebut

Di ruang rawat~

Victoria bisa menyaksikan sendiri betapa lemah dan kakunya badan Aaron untuk sadar dari masa kritisnya. Victoria duduk di sebuah bangku yang berada tepat disamping brankar tempat Aaron terbaring lemah.

Air mata Victoria tak berhenti mengalir sejak tadi. Victoria selalu mengelus kepala Aaron dengan sayang dan juga mengelus tangan Aaron yang terasa dingin.

Aaron menjalani masa kritisnya sudah hampir 2 bulan. Tetapi belum ada tanda-tanda yang menunjukkan bahwa Aaron akan segera sadar.

"Aaron ayo bangun cepatlah sadar aku merindukanmu" ucap Victoria

Entah mengapa hanya kata itu yang bisa terucap dari mulut Victoria. Tetapi semua yang dikatakan Victoria tulus dari dalam hatinya

Pintu pun terbuka terlihat Arthur tengah berdiri didepan pintu. Membawa pakaian dan makanan untuk Victoria

"Vick lebih baik kau makan dan segeralah mandi. Aku tidak ingin kau menyiksa dirimu sendiri hanya karena merasa bersalah." Ucap Arthur

"Tapi aku tidak ingin meninggalkan Aaron, Arthur" jawab Victoria

Tiba-tiba jari Aaron mulai bergerak dan matanya mulai mengerjap untuk memperjelas penglihatannya. Kepalanya terasa pusing dan badannya terasa kaku untuk digerakkan

Dengan seketika Victoria memeluk Aaron yang masih belum tersadar sepenuhnya. Dengan rasa bahagia yang sangat membuncah Victoria segera menekan tombol yang berada di dinding untuk memanggil dokter.

Dokter dan para suster pun datang. Victoria dan Arthur diminta keluar agar dokter dengan mudah memeriksa Aaron.

Setelah dokter keluar dan membiarkan mereka masuk, Victoria langsung menghampiri Aaron yang masih terbaring lemah.

"Aaron bagaimana keadaanmu? Sudah merasa lebih baik?" Tanya Victoria

Belum sempat Aaron menjawab Victoria sudah melanjutkan ucapannya.

"Aku ingin berterima kasih padamu karena kau telah menyelamatkan nyawaku. Dan kau rela terluka demi aku" lanjut Victoria

Aaron yang mendengar ocehan Victoria tentang penyelamatannya hanya bisa tersenyum. Akhirnya dia bisa menyelamatkan orang sangat ingin dilindunginya.

------------------------------
Akhirnya sadar juga si Aaron😅

Segini dulu ya ceritanya nanti aku lanjut lagi😊

Thanks ya yang udah baca cerita aku🤗

Setelah baca jangan lupa kasih voment ya jangan jadi silent reader aja😘

Next ke chapter selanjutnya ya😍

My Boyfriend is Mafia [END✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang