part 26

127 5 1
                                    

"Selama tiga tahun gue memutuskan untuk tinggal di panti asuhan,Karna adik Tante gue pemilik panti tersebut,dan gue ngerahasiain itu semua supaya orang disana tidak memandang gue dengan rasa segan,gue belajar disana tentang kehidupan dan gue bisa ngelupain sesaat masalah gue,hingga sampai gue lulus SMP,dan gue memutuskan SMA untuk tinggal bersama Tante gue,dan Tante gue dengan senang hati nerima gue,setelah dua bulan gue sekolah,tiba-tiba mama gue datang nemuin gue dan meminta maaf untuk semuanya,pada saat itu gue cuma diam dan Tante gue bersikeras bujuk gue agar gue ikut mama,dan pada akhirnya gue memutuskan untuk ikut mama gue"

"Lo tau nug?hidup gue kembali kedunia masa lalu,gue harus menjumpai pria itu hampir setiap saat dan hampir tiap hari gue ngerasain bahwa mama gue sama pria itu sedang berkelahi,gue bosan dirumah!hingga pada akhirnya gue menjadi yang sekarang,suka balap liar,dan menjadi cewek kasar seperti ini"sambung Febby lagi,nug dapat merasakan bahwa ucapan Febby menghasilkan sedikit nada gemetar,nug semakin mempererat pelukannya,Febby hanya merasakan kehangatan luar biasa diatas roftopp tersebut

"Ssttt,Lo harus sabar hadapin ini semua febb,ada gue disini!dan gue janji gue bakal nemenin Lo disaat Lo bahagia maupun duka"ucap nug

Febby yang mendengar ucapan nug sedikit tidak percaya "ya tuhan,apa gue mimpi?"bibir Febby segera membentuk sebuah senyuman

"Lo janji sama gue?"tanya Febby dengan mata berbinar-binar,sambil melepaskan perlahan pelukan nug

"Iya gue janji"

"Gue seneng banget"

"Yaiyalah Gimana Lo enggak seneng,orang cuma gue yang bisa bikin Lo bahagia seperti sekarang"jawab nug penuh percaya diri

Febby segera memalingkan wajah agar tidak terlihat dari nug "sial pake blushing segala lagi"dan febby sedang mengusahakan untuk kembali datar lagi

"Blushing neng?gak usah sok datar lagi deh tuh muka,jelek tau"ujar nug sambil terkekeh geli melihat tingkah Febby barusan

"Suka-suka gue lah!pulang yuk?"

"Ayok,tapi gue yang nyetir ya?"

Tanpa menjawab pertanyaan dari nug Febby langsung meninggalkannya "cihh kebiasaan"

     
                             ***

Febby hari ini memutuskan untuk pergi jam 06.45,masih ada waktu tiga puluh menit lagi bel sekolah akan berbunyi

Febby sekarang sudah ada di depan kelas,kebetulan hari ini hari Senin dan saatnya untuk rolling tempat duduk,Febby menaruh tas nya di kursi deretan ketiga dari depan dan deretan kedua dari samping.Tiba-tiba seorang cowok duduk dikursi sebelahnya

"Loh?kok Lo disini?Lo kan dibelakang gue?"tanya Febby datar

"Gue duduk disini feb"jawab cowo itu polos

"Kan kemaren gue udah duduk dibelakang!yaudah berarti Lo yang sekarang duduk dibelakang gue!"bentak febby

"Lo enggak liat itu kursi ada berapa?coba Lo hitung bener-bener"

Febby menghitung deretan kursi yang ia duduki

Satu..

Dua..

Tiga..

Empat..

Lima..

Febby memikir sejenak,dirinya mengingingat-ngingat orang-orang yang duduk disekelilingnya,lalu dia teringat bahwa kursi yang deretan paling belakang kurang dua kursi,lalu Febby melirik dibagikan ujung ruangan dan itu semakin membuatnya berdecih kesal,Febby melihat deretan kursi yang hilang itu saat ini berada dipojok,sebelum dirinya kembali untuk menghampiri Satya lalu duduk,tiba-tiba langkahnya terhenti dan melihat cewek dengan muka tanpa dosanya duduk dikursi Febby,pipi Febby seketika langsung berubah menjadi warna merah,tangan nya mengepal kuat

"Woii!Lo gak liat ini kursi udah ada tas gue?Lo katarak?"tanya Febby yang sudah tak terkontrol lagi emosinya,dan malah sebaliknya yang ditanya malah diam,dan itu malah membuat Febby semakin marah

"WOI LO DENGAR ENGGAK?!!!"bentak Febby

Orang yang ditegur sangat terkejut dibuat Febby,disisi lain Vanesa,Dinda serta Rani mulai muncul dihadapannya,dan itu membuat mereka bingung,mereka saling tatap satu sama lain,lalu mereka memutuskan untuk mendengarkan apa yang sebenarnya terjadi

"Ini bangku gue!jadi gue duduk dimana kalo Lo duduk disini?!kan Lo tau sendiri kalo gue duduk sama Satya!"jawab cewek itu dengan penuh emosi juga

"Eh katarak!mata Lo dimana?!Lo hitung bener-bener kemaren Lo duduk di bangku deretan keberapa!apa susahnya sih Lo tinggal ambil itu kursi yang diujung terus dorong ke belakang!tangan Lo patah rupanya?!"tanya Febby,kali ini Febby seperti orang frustasi yang dibuatnya!lagi-lagi ia harus berdebat dan membuang waktu sama orang yang sangat menjengkelkan ini

Febby yang sadar atas kehadiran Vanesa,Dinda dan Rani ia cepet-cepet menatap kearah mereka seakan-akan Febby memerlukan bantuan mereka,yang ditatap merasa ditatap akhirnya mereka mengangguk mengerti

"Eh geb?bener tuh apa kata febby!ini tempat dia,Lo sana gih!tempat Lo kan dibelakang dia,dan yang salah itu si alysa tuh!"ucap Vanesa sambil menunjuk alysa yang duduk paling belakang

"Loh kok gue?gue kan memang duduk disini!"jawab alysa polos

"Heh buncit?Lo enggak liat disitu kursi sama meja nya kurang?kan Lo tau sendiri kalok dikelas kita deretan meja kita paling banyak diantara deretan yang lain!apa susah nya sih Lo tinggal ambil tuh meja untuk Lo duduk?bokong Lo kayaknya berat banget ya?"ucap Rani yang tak mau kalah

"Lo pada berisik tau gak!eh febb?gue sama gebby kan emang duduk disini!Lo yang sana gih"kata Satya yang tiba-tiba saja langsung mengatakan hal yang menurut Febby sangat membuatnya marah dan ingin mengucapkan sumpah serapah bagi orang-orang yang seperti itu sambil berkata kasar didepan mukanya,sahabat Febby yang melihat muka Febby yang begitu merah langsung menarik Febby keluar kelas dan berjalan kelapangan untuk segera upacara meskipun lonceng belum berbunyi dan untuk memutuskan untuk lebih dulu berbaris

Febby yang melihat tangannya ditarik sama Dinda,langsung melepaskan genggamannya dan menepis tangan Dinda dengan kasar sehingga membuat Dinda sedikit menjerit

"Lo kok jadi nyalahin gue sih!?"tanya Dinda

FebbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang