"Emang bangsat tuh orang!kan Lo liat sendiri kalo mereka yang salah!dasar nenek monyong!muak gue lama-lama liat dia!kalian juga satu!ngapain pake narik gue segala ha?gue mau narik padahal bibir dia biar diam!biar enggak ngerecokin gue melulu tiap hari Senin!gue heran kenapa tiap hari Senin kelahi terus sama dia masalah bangku,bangku dan bangku!?tapi yang lebih gue herannya lagi dengan bodohnya gue ikutin alurnya?arghhhhhh"Febby mendengus kesal akibat tingkah laku gebby yang membuatnya marah tiap hari senin,sahabatnya yang mendengar omongan Febby hanya terkekeh geli melihat aksi sahabatnya yang mampu membuang waktu untuk perdebatan sekecil itu
"Gue,Dinda sama Vanesa yang lebih heran febb"
"Heran kenapa?"tanya Febby bingung
"Sejak kapan Lo jadi suka berdebat sama orang yang gak jelas seperti ini?dan sejak kapan muncung Lo jadi kayak bebek?"tanya Rani sambil tertawa kecil yang diikuti Vanesa dan Dinda
Degg
Jantung Febby saat ini berdebar tak karuan ingin,apakah ia harus menjawab"sejak gue Deket sama nug"Lagi-lagi pertanyaan dari sahabatnya mampu membuat dirinya frustasi!Febby hanya diam,ia tidak menggubris sama sekali omongan ketiga sahabatnya itu
"Hey feb?tumben udah disini?"
Febby yang dari tadi hanya terdiam langsung menoleh keasal suara,dan kali ini mood Febby benar-benar pecah seketika,sahabat Febby yang melihat wajah Febby seketika berubah,dan mereka berniat harus bisa membawa Febby pergi dari sini bahkan pergi jauh-jauh untuk meninggalkan sekolah,namun pikiran itu mereka hapus seketika Karna lima menit lagi lonceng akan bunyi
"Lo mau apa kesini?gue enggak mau liat muka Lo!"jawab Febby ketus
"Tapi kalo gue mau liat muka Lo gimana feb?"tanya Riski penuh harap,dia tidak peduli dengan tatapan sinis Febby kearah dirinya
"Gue mau cabut!"
Tanpa berkata apa-apa lagi Febby langsung meninggalkan sahabatnya dan Riski,dan Riski malah mengejar febby,sedangkan ditengah lapangan Rani,Vanesa serta Dinda mampu merasakan apa yang saat ini dirasakan oleh Riski terhadap Febby,namun mereka hanya diam dan mengurungkan niatnya untuk mencoba tidak ikut campur dalam segala urusan Febby meskipun mereka sahabatnya
***
Nug POV
"Woi kardus ngapain bengong?kesambet Lo?"celetuk Erlangga
"Lo macam enggak tau si kardus aja?"kata Reza cepat
"Tau kok tau,yang hatinya lagi berbunga-bunga"ucap Dani,lalu tatapan mata yang familier menatapnya dengan sinis
"Iya nih ma-"Raka yang ingin berbicara,omongannya terpotong dan itu membuat Raka mendengus,namun setelah ia lihat raut wajah cowo itu sedikit lain,Raka mengurungkan niat nya
"Diam!"ucap nug datar
"Lo kenapa?"tanya Raka serius
"Gapapa"
"Lo kenapa kampret?!"tanya Dani,namun tatapannya tak kalah seriusnya dari Raka
"Gapapa"jawab nug santai
"Lo kenapa kutang?"tanya Reza lagi
"Gapapa"
"Lo ke-"sebelum Erlangga melanjutkan kata-katanya lagi,ia sempet melihat raut wajah nug yang tak karuan,dan dia baru tersadar bahwa disamping kiri tepat sebelah mata nug ada sebuah luka memar yang bisa dibilang akibat pukulan
"Mata Lo kenapa peak?"tanya Erlangga tiba-tiba
"Iya nih mata Lo kenapa?siapa yang buat Lo kayak gini?Lo kasi tau kita buruan?!"ucap Raka dan diangguki oleh ketiga temennya
"Digebukin preman waktu itu!lagian ini udah lama,kalian aja yang lebay!"jawab nug kesal
"Eh kampret!kita-kita cuma perhatian sama Lo Karna kita sahabat Lo!"ucap Erlangga
"Cukup!dari pada kalian berdebat enggak jelas gini mending kita ke lapangan"kata Dani
"Wah Gilak Lo ya?lo mau ajakin Erlangga sama nug one by one?memang enggak punya perasaan Lo sama sahabat sendiri,Lo mau liat diantara mereka ada yang mati?"kata Raka sambil menunjuk jari telunjuk nya kearah nug dan Erlangga,dan yang ditunjuk pun cuma bisa geleng-geleng kepala mendengar ucapan yang barusan Raka ucapkan
"Eh kampret?yang nyuruh mereka kelahi siapa?gue suruh kita kelapangan itu karna INI HARI SENIN GOBLOK!!"jelas Raka dengan kalimat terakhir nya sedikit teriakan
Sedangkan yang lainnya menertawakan Raka,Karna raut wajahnya saat ini tidak terkontrol sama sekali,matanya yang melotot,dan pipinya yang merah akibat teriak
Dari kejauhan nug dapat melihat Febby sedang membawa tas yang sepertinya mau cabut dari sekolah pagi ini"Gilak tuh bocah!masih pagi juga udah main cabut-cabut aja,enggak pengen apa ya Nemu gue disekolah?enggak ada semangat-semangatnya nya mau belajar"nug ingin berjalan menyusul Febby,namun ia urungkan niatnya Karna melihat Riski dari kejauhan yang sedang mengejar febby,nug diam-diam memperhatikan mereka berdua dari kejauhan
***
"Lo ngapain sih ngikutin gue?"ucap Febby setengah jalan
"Lo ngapain sih pake cabut segala?"
"Gue bilang!gue benci liat Lo!"
"DENGAR YA FEBBY KHAIRANI!GUE NGEJAR LO KARNA GUE MAU BERTEMAN SAMA LO!GUE CUMA MAU KENAL LO LEBIH!ITU UDAH LEBIH DARI CUKUP BUAT GUE!!DAN LO PASTI HERAN KAN KENAPA GUE SELALU BILANG KALO GUE SUKA SAMA LO?KALO GUE SAYANG SAMA LO?KARNA GUE NGERASAIN ITU SEMUA!!GUE ENGGAK PERNAH SAMA SEKALI BERHARAP KALO LO BAKAL SAYANG SAMA GUE!TAPI GUE MAU LO TAU KALOK SUKA ITU BUKAN BERARTI CINTA!DAN SAYANG ITU JUGA BUKAN BERARTI INGIN MEMILIKI!!"teriak Riski,dan langkah Febby berhenti mendadak,semua murid yang berjalan di koridor hendak ke lapangan pada melirik kearah Febby dan Riski
"Apa yang Lo mau dari gue?"
"Gue mau jadi temen Lo!"
"Oke"ucap Febby singkat,lalu berlalu meninggalkan Riski di depan kelas IPS 3
Dan didepan kelas IPS 6 tampak segerombolan murid yang sedang ngobrol,dan disalah satunya ada seorang cowok yang tengah memperhatikan mereka sejak tadi,dari mulai Riski teriak kepada Febby sampai Febby pergi meninggalkan riski
***