Saat ini Febby sedang berada di warung sebelah sekolahnya,ia berniat ingin cabut dari sekolahnya tetapi sebelum ia pergi,ia mampir ke warung untuk merokok sebentar,sambil memikirkan perkataan riski hanya didepan kelas tadi,hanya dirinya seorang diri yang berada diwarung itu saat ini Karna semua murid pada upacara,sedangkan segerombolan badboy?mereka lebih memilih cabut di cafe saat upacara berlangsung Karna sekolah Febby lumayan dekat dengan cafe tersebut,letaknya sekitar 200 meter dari sekolah
"Lo cabut?"tanya seseorang,Febby yang merasa hanya dirinya seorang diri yang disana dan penjaga warung,gak mungkin penjaga warungnya yang ia nanya pasti dirinya lah yang ia nanya,Karna merasa dirinya yang ditanya febby langsung menoleh kearah sumber suara,dan dia kaget ternyata yang mendapatinya adalah seorang cowok yang disukainya dan yang beberapa hari ini sangat dekat dengannya,Febby langsung segera mematikan rokoknya agar cowok itu tidak berpikir macam-macam tentangnya
Febby masih memilih untuk diam saat ini,dirinya masih belum menjawab pertanyaan yang dilontarkan nug barusan
"Gue nanya febb,Lo enggak punya muncung?"
"Iya gue cabut!puas Lo?!"
"Lo mau sampe kapan kayak gini febb?"
"Sejak kapan Lo perhatian sama gue?"tanya Febby asal
"Sejak gue kenal Lo!"
Degg
"Jantung gue?gawattt!berdetak bukan pada tempatnya!pipi gue?pasti merah?mampuss!"
"Kok pipi Lo merah?gue salah ngomong ya?"tanya nug lagi
"En-ggak kok"jawab Febby kikuk
"Lo salah tingkah sama gue?"tanya nug,dan kali ini pertanyaan nya membuat pipi Febby semakin merah,dan membuat Febby makin salah tingkah dibuatnya,nug yang melihat Febby seperti itu?ia tertawa lepas seketika dan kali ini membuat Febby kesal terhadapnya
"Lo ketawain gue?enggak lucu!"ujar Febby ketus,setelah beberapa menit kemudian tawanya nug berhenti,dan kali ini ia memberi tatapan yang sangat sulit ditebak oleh Febby
"Sejak kapan Lo ngerokok?"tanya nug,Febby bingung harus menjawab apa?pertanyaan ini lah yang dari tadi ditakuti oleh Febby,dan sekarang Febby beku dibuatnya
"Jawab feb?"sambung nug
"Se-jak gu-e kelas sepuluh ini"jawab Febby jujur,emang bener yang ia katakan,Febby mulai merokok pada saat ia mulai tinggal bersama orang tuanya,Karna untuk menemani dirinya disaat bosan dirumah atau diluar,keluarganya tidak ada yang mengetahui sama sekali kelakuan Febby yang seperti ini diluar Karna mereka sibuk dengan urusannya masing-masing,walaupun mama nya Febby sering bilang ia perhatian terhadap dirinya namun bukanlah perhatian yang ia kasih melainkan pertanyaan yang biasanya dilontarkan dari sang ibu terhadap anaknya dan ranti tidak memberi Febby perhatian lebih selain menanyakan kewajibannya sebagai seorang ibu
"Gue enggak suka Lo ngerokok kayak gini!gue mau Lo berhenti!"
Kening Febby berkerut,sambil mencerna ulang perkataan yang barusan dilontarkan nug terhadap dirinya
"Kenapa?"tanya Febby
"Karna gue mau Lo berubah!"jawab nug,lalu meninggalkan Febby yang masih setia duduk diwarung tersebut,belum lagi selesai yang dipikirkan oleh Febby tentang Riski,tiba-tiba nug datang dan membuat pikirannya kembali pusing,Febby berdecih kesal karena ia harus berhenti merokok padahal ia sudah kecanduan akibat rokok,namun disisi lain hatinya sangat senang akibat ia berhasil mencerna perkataan nug yang membuat dirinya terbang ke langit ketujuh
***
Dari kejauhan terdengar suara cowo yang sedang kebingungan untuk mendiamkan seorang gadis yang saat ini masih tidak mau berhenti nangis